Universitas Sumatera Utara
2.3 Kolesterol
Kolesterol terdapat dalam diet semua orang, dan dapat diabsorpsi dengan lambat dari saluran pencernaan ke dalam saluran limfe usus. Kolesterol sangat larut
dalam lemak tetapi hanya sedikit larut dalam air. Kolesterol secara spesifik mampu membentuk ester dengan asam lemak. Hampir 70 persen kolesterol dalam
lipoprotein plasma memang dalam bentuk ester kolesterol.
2.3.1 Pembentukan Kolesterol
Selain kolesterol yang diabsorpsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan
lebih besar dibentuk dalam sel tubuh, disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein
plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa
banyak struktur membran dari seluruh sel, sebagian disusun dari zat ini. Struktur dasar kolesterol adalah inti sterol. Inti sterol seluruhnya
dibentuk dari molekul asetil-KoA. Selanjutnya, inti sterol dapat dimodifikasi dengan berbagai rantai samping untuk membentuk
kolesterol, asam kolat, yang merupakan dasar dari asam empedu yang dibentuk oleh hati, dan beberapa hormon steroid penting yang disekresi
oleh korteks adrenal, ovarium, dan testis.
2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol
Plasma
1. Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit
meningkatkan konsentrasi plasma. Akan tetapi, bila kolesterol dicernakan, peningkatan konsentrasi kolesterol menghambat
enzim terpenting untuk pembentukan kolesterol endogen, 3- hidroksi-3-metilglutaril KoA reductase, sehingga tersedia suatu
system kontrol umpan balik intrinsik untuk mencegah peningkatan konsentrasi kolesterol plasma yang berlebihan.
Akibatnya, konsentrasi kolesterol plasma biasanya tidak berubah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
naik atau turun lebih dari 15 dengan mengubah jumlah kolesterol dalam diet, walaupun respon individu sangat berbeda
– beda. 2.
Diet lemak yang sangat jenuh meningkatkan konsentrasi kolesterol darah 15 sampai 25 persen. Keadaan ini akibat
peningkatan penimbunan lemak dalam hati, yang kemudian menyebabkan peningkatan jumlah asetil-KoA di dalam sel hati
untuk menghasilkan kolesterol. Oleh karena itu, untuk menurunkan konsentrasi kolesterol darah, mempertahankan diet
rendah lemak jenuh biasanya sama pentingnya dengan mempertahankan diet rendah kolesterol
3. Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang
tinggi biasanya menekan konsentrasi kolesterol darah dari jumlah sedikit sampai sedang.
4. Kekurangan
insulin atau
hormon tiroid
meningkatkan konsentrasi kolesterol darah, sedangkan kelebihan hormon tiroid
menurunkan konsentrasinya. Efek ini kemungkinan disebabkan terutama oleh perubahan derajat aktivitas enzim – enzim khusus
yang bertanggung jawab terhadap metabolisme zat lipid. Tabel 2.1. Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol
HDL, dan trigliserid menurut NCEP ATP III 2001 mgdl Kolesterol Total
200 200 – 239
≥240 Optimal
Diinginkan Tinggi
Kolesterol LDL 100
100 – 129 130 – 159
Optimal Mendekati Optimal
Diinginkan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI edisi IV, 2006
2.3.3 Hiperlipidemia