Universitas Sumatera Utara
Hiperkolesterolemia adalah salah satu faktor resiko dari Penyakit Jantung Koroner. Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia menurut penelitian
MONICA I 1988 sebesar 13.4 untuk wanita dan 11,4 untuk pria. Pada MONICA II 1994 didapatkan meningkat menjadi 16,2 untuk wanita dan 14
pria. Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200 – 248 mgdL atau mencapai 10,9 dari total populasi pada tahun 2004.
Penderita pada generasi muda, yakni usia 25 – 34 tahun, mencapai 9,3 . Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 ,
atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki. Bahri, 2004. Angka kejadian hiperkolesterolemia terus meningkat setiap tahun, sehingga
dapat diduga bahwa angka kejadian Penyakit Jantung Koroner pun ikut meningkat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H.Adam Malik tahun 2009 – 2010.”
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian
ini adalah
“Bagaimana Prevalensi
Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP. Haji Adam Malik, Medan Periode Januari 2009 - Desember 2010 ?”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi hiperkolesterolemia pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP. Haji Adam Malik, Medan Januari
2009 - Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui karakteristik jenis kelamin pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
2. Untuk mengetahui karakteristik usia pada pasien dengan
penyakit jantung koroner. 3.
Untuk mengetahui karakteristik hiperkolesterol menurut jenis kelamin pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
4. Untuk mengetahui karakteristik hiperkolesterol menurut usia
pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
1.4. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.
Dinas kesehatan yaitu mendapatkan informasi mengenai prevalensi hiperkolesterolemia pada pasien dengan penyakit jantung koroner, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rencana penanggulangan dan pencegahan penyakit jantung koroner pada masyarakat sebagai wujud
kepedulian dalam mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. 2.
Masyarakat yaitu mendapatkan informasi tentang hiperkolesterolemia yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, sehingga masyarakat dapat
melakukan pencegahan. 3.
Peneliti yaitu dapat mengaplikasikan ilmu dan metode penelitian tentang kesehatan masyarakat dan menambah pengetahuan peneliti mengenai
hiperkolesterolemia sebagai salah satu faktor resiko pada penyakit jantung koroner serta dapat menerapkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari baik bagi diri sendiri maupun keluarga. 4.
Pengembangan ilmu kesehatan khususnya ilmu epidemiologi dan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaturan Aliran Darah Koroner
Aliran darah yang melalui sistem koroner diatur hampir seluruhnya oleh vasodilatasi arteriol setempat sebagai respons terhadap kebutuhan nutrisi otot
jantung. Dengan demikian, bilamana kekuatan kontraksi jantung meningkat, apapun penyebabnya, kecepatan aliran darah koroner juga akan meningkat.
Sebaliknya, penurunan aktivitas jantung disertai dengan penurunan aliran koroner. Pengaturan lokal aliran darah koroner ini hampir identik dengan yang terjadi di
banyak jaringan tubuh lainnya, terutama otot rangka di seluruh tubuh. Aliran darah di sistem koroner biasanya diatur hampir sebanding dengan
kebutuhan oksigen otot jantung. Biasanya sekitar 70 persen oksigen di dalam darah arteri koroner dipindahkan selagi darah mengalir melalui otot jantung. Karena tidak
banyak oksigen yang tersisa, maka tidak banyak lagi oksigen yang dapat ditambahkan ke otot jantung kecuali bila aliran darah koroner meningkat.
Untungnya, aliran darah koroner meningkat hampir berbanding lurus dengan setiap konsumsi oksigen tambahan bagi proses metabolik di jantung. Guyton,Arthur C.,
Hall,John E., 2008
2.2 Penyakit Jantung Koroner
2.2.1. Definisi
Penyakit Jantung Koroner PJK adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan perfusi jantung dan pasokan darah teroksigenasi oleh arteri
koronaria.Brashers,Valentina L., 2008
Universitas Sumatera Utara