1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah mahasiswi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara menggunakan analgetik
atau tidak sebagai penanganan untuk mengatasi dismenore. Untuk mengetahui jenis analgetik apakah yang digunakan oleh
mahasiswi Semester III, V dan VII T.A. 20112012, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Untuk Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dalam memberikan solusi pemecahan masalah bagaimana cara penurunan nyeri yang lebih
efektif dan efisien pada kasus dismenore.
1.4.2. Untuk Peneliti Lain
Dapat dipakai sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang
telah dilakukan penulis sekaligus mengembangkan kemampuan di bidang penelitian serta mengasah kemampuan analisis peneliti.
1.4.3. Untuk Penderitateman mahasiswi
Memberi masukan pada teman-teman mahasiswi yang selama ini sering mengalami dismenore dan akan mempercepat pengembalian
Activity Daily Living ADL dan fungsional penderita.
1.4.4 Untuk Fakultas Kedokteran USU
Memberikan informasi pada fakultas tentang pengaruh analgetik terhadap dismenore, sehingga pihak fakultas dapat lebih
memperhatikan siswi di fakultas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi
Menstruasi adalah peluhuran lapisan rahim endometrium disertai dengan pendarahan. Ini terjadi dalam siklus bulanan sepanjang hidup selama usia
reproduksi, kecuali selama kehamilan.
Menstruasi dimulai saat pubertas menarche dan berhenti secara permanen pada menopause. Menurut definisi, siklus menstruasi dimulai dengan hari pertama
perdarahan, yang dihitung sebagai hari pertama. Siklus berakhir tepat sebelum periode menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi biasanya berkisar sekitar 25
sampai 36 hari. Hanya 10 sampai 15 dari perempuan memiliki siklus yang tepat 28 hari. Biasanya, siklus bervariasi dan interval antara menstruasi,
terpanjang pada tahun-tahun Setelah menarche dan sebelum menopause.
Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari, rata-rata 5 hari. Kehilangan darah selama siklus biasanya berkisar antara ½ sampai 2 ½ ons.
Sebuah sanitary pad atau tampon, tergantung pada jenis, dapat menyimpan hingga satu ons darah. Darah menstruasi, tidak seperti darah akibat cedera, biasanya tidak
membeku kecuali pendarahan yang sangat berat.
Siklus menstruasi diatur oleh hormon. Luteinizing hormone dan follicle- stimulating hormone, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis, mempromosikan
ovulasi dan merangsang ovari untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron merangsang rahim dan payudara untuk mempersiapkan
pembuahan. Siklus ini memiliki tiga fase yaitu follikular sebelum pelepasan telur, ovulasi melepaskan telur, dan luteal setelah pelepasan telur Peter,
2007.
Universitas Sumatera Utara