Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Karakteristik Responden Hasil Analisis Data

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

Proses pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang diisi oleh mahasiswi tanpa dibawa pulang. Hasil angket yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian seperti dipaparkan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara USU adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. USU adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini dimulai digunakan sejak tahun 1957. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat dipinggiran kota Medan, kemudian dengan perkembangan kota Medan sampai sekarang berada di tengah-tengah kota dan Fakultas Kedokteran USU terletak di Jl.Dr.Mansur, No.5, Medan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini responden sebanyak 100 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran USU semester VII, V dan III dengan distribusi 40 orang mahasiswi semester VII, 30 orang mahasiswi semester V dan 30 orang mahasiswi semester III telah mengikuti penelitian ini. Data lengkap distribusi frekuensi semester responden dapat dilihat pada tabel 5.1. Universitas Sumatera Utara Table 5.1: Distribusi frekuensi karekteristik responden berdasarkan semester Semester N VII 40 40 V 30 30 III 30 30 Total 100 100 Gambaran karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini yaitu usia responden. Ditinjau dari segi usia, kelompok terbesar pada usia 19 tahun yaitu sebanyak 31 dan terendah pada kelompok usia 17 dan 25 tahun yaitu sebanyak 1. Data lengkap distribusi frekuensi usia responden dapat dilihat pada tabel 5.2. Table 5.2: Distribusi frekuensi karekteristik responden berdasarkan usia Usia N 17 1 1.0 18 5 5.0 19 31 31.0 20 21 21.0 21 16 16.0 22 10 10.0 23 12 12.0 24 3 3.0 25 1 1.0 Total 100 100.0 Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Hasil Analisis Data

Distribusi tindakan yang dilakukan oleh responden untuk menangani dismenore dapat dilihat pada tabel 5.3. Table 5.3: Distribusi tindakan yang dilakukan untuk menangani dismenore Tindakan n Menggunakan analgetik 31 31 Tidak menggunakan analgetik 69 69 Total 100 100 Berdasarkan tabel 5.3 diatas didapatkan bahwa sebanyak 31 responden menggunakan analgetik untuk menangani dismenore 31 dan sebanyak 69 responden tidak menggunakan analgetik untuk menangani dismenore 69. Distribusi tindakan yang dilakukan oleh responden sebagai penanganan dismenore tanpa analgetik dapat dilihat pada tabel 5.4. Table 5.4: Distribusi tindakan yang dilakukan untuk menangani dismenore tanpa analgetik Tindakan Ya Tidak Jumlah n n n Menggunakan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bawah atau perut 11 15.9 58 84.1 69 100.0 Pijat perut 15 21.7 54 78.3 69 100.0 Istirahat cukup dan tidur 63 91.3 6 8.7 69 100.0 Olahraga 6 8.7 63 91.3 69 100.0 Suplemen makanan 7 10.1 62 89.9 69 100.0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan bahwa tindakan yang paling banyak diambil oleh responden bila mengalami dismenore adalah istirahat cukup dan tidur 91.3 untuk mengurangi nyeri. Distribusi jenis analgetik yang digunakan oleh responden untuk menangani dismenore dapat dilihat pada tabel 5.5. Table 5.5: Distribusi jenis analgetik untuk menangani dismenore Jenis analgetik N Parasetamol 18 58.1 Celecoxib 5 16.1 Asam Mefanamat 8 25.8 Total 31 100.0 Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa Parasetamol paling banyak digunakan oleh responden untuk menangani dismenore 58.1. Responden kurang menggunakan Celecoxib untuk menangani dismenore 16.1. Distribusi frekuensi penggunaan analgetik tiap kali datang haid dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6: Distribusi frekuensi berdasarkan penggunaan analgetik tiap kali datang haid Menggunakan analgetik tiap kali datang haid N Ya 14 45.2 Tidak 17 54.8 Total 31 100.0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa sebanyak 14 orang responden menggunakan analgetik tiap kali datang haid 45.2 dan sebanyak 17 orang responden tidak menggunakan analgetik tiap kali datang haid 54.8. Distribusi frekuensi jumlah tablet dalam satu kali pemberian dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7: Distribusi frekuensi jumlah tablet dalam satu kali pemberian Jumlah tablet N 1 24 77.4 2 7 22.6 Total 31 100.0 Berdasarkan tabel 5.7 diatas didapatkan bahwa kebanyakan responden mengambil satu tablet analgetik dalam satu kali pemberian untuk mengatasi dismenore 77.4 dan sebanyak 7 lagi responden mengambil dua tablet analgetik dalam satu kali pemberian untuk mengatasi dismenore 22.6. Data distribusi frekuensi intensitas nyeri haid sebelum pengobatan dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8: Distribusi frekuensi intensitas nyeri haid sebelum pengobatan Intensitas nyeri N Sedang 7 22.6 Berat 24 77.4 Total 31 100.0 Berdasarkan tabel 5.8 diatas didapatkan bahwa nyeri haid dirasakan berat bagi 24 responden sebelum menggunakan analgetik 77.4 dan 7 lagi responden merasakan nyerinya sedang sebelum menggunakan analgetik 22.6. Universitas Sumatera Utara Data distribusi frekuensi intensitas nyeri haid setelah pengobatan dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9: Distribusi frekuensi intensitas nyeri haid setelah pengobatan Intensitas nyeri N Ringan 28 90.3 Sedang 3 9.7 Total 31 100.0 Berdasarkan tabel 5.9 diatas didapatkan bahwa nyeri haid menjadi ringan bagi 28 responden setelah menggunakan analgetik 90.3 dan bagi 3 responden nyeri haidnya masih dirasakan sedang setelah menggunakan analgetik 9.7. Data keparahan nyeri haid sebelum penggunaan analgetik dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10: Keparahan nyeri haid sebelum penggunaan analgetik Jenis analgetik Sedang Berat Total Celecoxib 1 4 5 Asam Mefanamat 3 5 8 Parasetamol 3 15 18 Total 31 Berdasarkan tabel 5.10 diatas didapatkan bahwa sebanyak 15 responden yang menggunakan Parasetamol untuk mengobati dismenore mengeluhkan nyeri yang berat sebelum penggunaan analgetik dan seorang responden yang menggunakan Celecoxib untuk mengobati dismenore merasakan nyerinya sedang sebelum penggunaan analgetik. Universitas Sumatera Utara Data keparahan nyeri haid setelah penggunaan analgetik dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11: Keparahan nyeri haid setelah penggunaan analgetik Jenis analgetik Ringan Sedang Total Celecoxib 5 5 Asam Mefanamat 7 1 8 Parasetamol 16 2 18 Total 31 Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan bahwa semua analgetik diatas adalah berkhasiat karena kesemua responden yang menggunakan analgetik untuk mengatasi dismenore merasakan nyerinya berkurang setelah pengobatan. Data jumlah tablet yang digunakan sebelum pengobatan nyeri haid dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12: Jumlah tablet yang digunakan sebelum pengobatan nyeri haid Jenis analgetik 1 2 Total Celecoxib 5 5 Asam Mefanamat 7 1 8 Parasetamol 12 6 18 Total 31 Berdasarkan tabel 5.12 diatas didapatkan bahwa seorang responden menggunakan Asam Mefanamat sebanyak 2 tablet untuk nyeri berat. Lima orang responden menggunakan Parasetamol sebanyak 2 tablet untuk nyeri berat dan seorang lagi menggunakan Parasetamol untuk nyeri sedang. Universitas Sumatera Utara

5.2 PEMBAHASAN