Bagi guru Bagi siswa Pengertian Pembelajaran Kontekstual

7

C. Batasan Masalah

Mengingat demikian luasnya kajian yang dapat dilakukan maka peneliti membatasi masalah agar lebih fokus dalam penelitian. Pembatasan masalah tersebut adalah pembelajaran kontekstual yang diterapkan sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan agama Islam anak usia 5-6 tahun se-gugus 1 kecamatan Minggir.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana proses pembelajaran kontekstual pendidikan agama Islam di usia 5-6 tahun se-gugus 1 di kecamatan Minggir?.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran kontekstual dalam pendidikan agama Islam se-gugus 1 di kecamatan Minggir Sleman.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi guru

Manfaat penelitian bagi guru antara lain dapat memberikan informasi terkait pembelajaran kontekstual dalam mengajarkan pendidikan agama Islam kepada anak sehingga pembelajaran yang didapatkan lebih menekankan pada proses perolehan informasi bukan hasil akhir seberapa banyak informasi yang 8 didapatkan serta hubungan antara pembelajaran kontekstual dalam proses pendidikan agama Islam.

2. Bagi siswa

Manfaat penelitian bagi siswa yaitu sebagai motivasi belajar dan memberi kesempatan untuk berkembang dan anak belajar aktif melalui pengalaman yang dicarinya sendiri serta mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata.

3. Bagi sekolah

Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas sekolah melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada pembelajaran kontekstual guna membantu dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Kontekstual

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual atau sering disebut dengan Contextual Teaching and Learning CTL adalah sebuah strategi pembelajaran yang mendorong anak untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kontekstual terdiri dari dua kata yang berbeda yaitu pembelajaran dan kontekstual. Jogiyanto 2006: 12, berpendapat bahwa: pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat interaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecendrungan- kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari organisme. Pembelajaran akan terjadi apabila seseorang yang melakukan proses pembelajaran berubah menjadi dewasa dalam pemikiran maupun perilaku yang diakibatkan oleh reaksi dari proses pembelajaran itu sendiri bukan dari perubahan alami atau terjadi tanpa adanya sebab. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Corey Saiful Sagala, 2011: 61, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Pembelajaran dalam pendidikan dilakukan secara dua arah yaitu antara anak sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik dengan maksud untuk mengembangkan kreativitas berfikir agar pengetahuan anak meningkat. Kokom Komalasari 2010: 3, berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan 10 sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang dengan sengaja merupakan faktor yang disediakan untuk membantu proses belajar. CTL adalah sebuah strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada pentingnya hubungan materi pelajaran dengan kehidupan nyata yang dialami anak di kehidupan sehari-hari. Sejak saat ini pembelajaran CTL sudah banyak diterapkan oleh pendidik anak usia dini hingga perguruan tinggi untuk memberikan pembelajaran yang lebih mendalam dalam ingatan anak. Pada proses pembelajaran anak usia dini, pembelajaran CTL sudah sering digunakan tetapi lebih dikenal dengan pembelajaran tematik. Tema pembelajaran didapatkan dari lingkungan, kejadian-kejadian yang terjadi disekitar anak, hal-hal yang dekat dengan anak yang nantinya akan dijadikan bahan pembelajaran melalui kegiatan bermain sambil belajar yang menyenangkan. Mohammad Jauhar 2011: 181, berpendapat: Contekstual Teaching Learning CTL merupakan pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan sehari-hari konteks pribadi, sosial, dan kultural, sehingga siswa memiliki pengetahuanketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif. Sementara itu Syaiful Sagala 2011: 87 berpendapat: Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat 11 hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Elaine B. Johnson 2002: 65, berpendapat CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh terdiri dari bagian-bagian mereka yang saling berhubungan. Jika keduanya terjadi akan menghasilkan proses yang berbeda dan saling terhubung. Asri Budiningsih 2006: 69, bagi siswa pembelajaran kontekstual yaitu mereka belajar mengalami sendiri mengkonstruksi pengetahuan, dan memberi makna pada pengetahuan tersebut. Dengan demikian hasil belajar diharapkan lebih bermakna baginya. Proses belajar lebih penting daripada hasil belajar karena pembelajaran itu merupakan proses ilmiah dari seorang siswa bukan merupakan transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. CTL sering disebut dengan pendekatan kontekstual dikarenakan konsep belajar yang digunakan membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengertian dan penjelasan tentang pembelajaran kontekstual di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini pembelajaran kontekstual yang dimaksud adalah pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk membantu guru dalam membangun pengetahuan anak agar mampu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi di kehidupan nyata. Di TK se-gugus 1 kecamatan Minggir, sebagian proses pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran kontekstual agar anak tidak hanya menghafal materi yang disampaikan guru tetapi dapat memaknai dan menjadikan apa yang didapatkan menjadi sebuah kebiasaan yang baik di dalam kehidupan sehari-hari anak. 12

2. Konsep CTL