55
bidang teknis yang ditangani oleh ketua kelompok. Pemberdayaan struktur kelompok tani ditekankan pada fungsi organisasi. Organisasi kelompok tani disebut berfungsi apabilah
pengurusnya aktif apabilah aktifitas pengurus menguntungkan anggota dan anggota member kontribusi terhadap organisasi, termasuk iurang anggota.
Semua masyarakat petani yang mengelolah lahan pertanian sawah wajib terlibat dalam struktur kelompok tani agar petani dapat saling membantu dalam mengontrol
saluran irigasi karna dinilai menjadi milik bersama sebagai salah satu sumber pekerjaan masyarakat. Dibentuknya kedua struktur kelompok tani ini untuk mengkordinasikan
petani-petani yang berda pada area irigasi desa linamnutu dataran tinggi dan desa linamnutu dataran rendah untuk berpartisipasi dalam pengelolaan jaringan irigasi dan
tergabung dalam struktur kelompok tani pada dataran tinggi kelompok tani tolfeu dan pada dataran rendah bergabung dengan kelompok tani oetetus.
Ketua memiliki peran penting dalam menjaga organisasi kelompok petani tetap aktif dan berpartisipasi dalam pengelolaan jaringan irigasi. Ketua kelompok menjadi
aktor utama dalam organisasi, untuk menjaga organisasi Bapak Ande membangun relasi kekuasaan dalam pengelolaan irigasi dengan Petugas pengelolah untuk menjaga
hubungan dengan anggota kelompok. Bapak Ande membangun relasi dengan petugas karena pengelolaan air yang tidak baik membuat petani-petani bagian bawah mengeluh
dengan air yang masuk kelahan pertanian sehingga Kedekatan dengan petugas pengelolah untuk membagun relasi kerja sama dengan membanyar modal ekonomi untuk menjaga
hubungan antar anggota dalam kelompok dan kelompok tani Oetetus memiliki akses air yang baik pada lahan pertanian.
5.1.3. Partisipasi Petani dalam kelompok tani
Dalam konsep partisipasi petani dalam pengelolaan jaringan irigasi pemerintah, petani dinilai kurang berpartisipasi dalam operasi dan pemeliharaannya, Kurangnya rasa
tanggung jawab petani yang mengakibatkan rendahnya partisipasi petani di sebabkan sarana fisik jaringan irigasi tersebut sering kurang sesuai dengan keinginan petani.
Rekomendasi ARP menyebutkan, bahwa dalam proses pembangunan irigasi, petani perlu berpartisipasi sejak tahap perencanaan, pelaksanaan kostruksi sampai pada operasi
56
dan pemeliharaannya, sehingga rasa memiliki di kalangan petani akan tumbuh terhadap jaringan yang di bagun tersebut.
Partisipasi petani dalam pengelolaan jaringan irigasi desa Linamnutu bisa dikategorikan sedang ini dilihat dengan adanya petani yang partisipasi dan adanya petani
yang tidak berpartisipasi. Di desa Linamnutu semua masyarakat yang mengelolah lahan pertanian mendapatkan himbauaan dari petugas pengelolah untuk berpartisipasi dalam
kelompok tani agar masyarakat dapat mengenal satu dengan yang lainnya dan akan munculnya relasi atau hubungan antara sesama anggota petani.
Partisipasi petani dalam satu blok atau area irigasi dapat membangun relasi antara sesama petani ini akan muncul hubungan dan kedekatan anggota petani dalam kelompok
tani. Kedekatan antara anggota petanilah yang akan membangun modal sosial antara sesama anggota untuk bekerjas sama dalam kelompok tani.
“di kelompok ini awalnya semua masyarakat tani terlibat dalam kelompok tapi pada pertengahan ada yang mulai malas sehingga
mengundurkan diri, ada juga yang bergabung karena adanya bantuan pemerintah.” Hasil Wawancara Pak Simon Tanggal, 01-
02- 2013”.
8
“Semua petani yang olah lahan pertanian sawah wajib terlibat dalam pengelolaa jaringan irigasi supanya kami bisa saling
babantu, Tapi kami di kelompok Oetetus ada petani yang berpartisipasi dalam kelompok tani dan ada masyarakat yang tidak
berpartisipasi dalam kelompok tani. Hasil Wawancara Pak Ande Tanggal, 11-01-2013
”.
9
Data di atas ketua kelompok tani Tolfeu di desa Linamnutu menjelaskan kalau awalnya hampir semua petani yang berada di area atau blok jaringan irigasi ini terlibat
8
Hasil Wawancara Pak Simon Ketua Kelompok Tani Tolfeu Tanggal 01-02-2013.
9
Hasil Wawancara Pak Ande Ketua Kelompok Tani Oetetus Tanggal, 11-01-2013
57
dalam kelompok tani dan bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugas kelompok dalam area irigasi. Namun dalam perjalanan kelompok tani adanya petani-petani yang mulai
mengundurkan diri dari kelompok tani atau tidak aktif lagi dalam kelompok ini disebabkan karena munculnya kemalasan dan janji bantuan pemerintah yang belum di
turunkan pada anggota petani. Pak Simon sebagai ketua kelompok melihat tidak adanya kesungguhan dari anggota petani kelompok Tolfeu untuk bekerja sama sehingga adanya
anggota yang keluar dari kelompok. Namun petani-petani yang lain tetap bekerjasama membantu pak Simon dalam mengurus kelompok tani Tolfeu.
Ketua kelompok tani Oetetus menegaskan bahawa setiap petani yang mengelola lahan pertanian sawah wajib terlibat dalam organisasi kelopok tani agar petani-petani
dalam area irigasi Oetetus dapat bekerja sama dalam menjaga saluran irigasi pada area irigasi Oetetus, namun dalam kelompok tani Oetetus ada masyarakat petani yang terlibat
dan ada masyarakat petani yang tidak terlibat dalam kelompok tani namun hampir sebagian petani terlibat dalam struktur kelompok tani Oetetus terutama petani-petani
pribumi petani suku timor. Petani-petani pribumi di kelompok tani oetetus memanfaatkan kerja sama yang baik dalam organisasi petani misalnya rapat kerja rutin
dalam setiap minggu untuk pembersihan saluran irigasi, pemanfaatan uang sanksi sebagai dana kas kelompok yang diterima dari petani oetetus yang tidak mengikuti kerja.
5.1.4. Relasi Antara Anggota Petani