Bayaran Pada Petugas Pengelolah Irigasi

68 antara aktor dan petani. aktor berusaha membangun hubungan baik dengan petani-petani pemakai air agar dapat mencapai tujuan. “Beta sebagai ketua P3A membangun hubungan baik dengan petani pribumi dan pendatang dan bekerja secara baik. Tapi sebagian besar anggota petani pribumi beta sudah kenal. Hasil Wawancara Pak Peter Tanggal 17-01-2013 ”. Membangun relasi merupakan salah satu cara mencapai posisi yang dinginkan parah aktor seperti yang dilakukan bapak Peter membangun hubungan baik dengan sesama petani baik pribumi dan pendatang.

5.2.3. Bayaran Pada Petugas Pengelolah Irigasi

Keadaan sosial petani dan kondisi ekonomi petani pengelola pertanian di desa Linamnutu merupakan faktor yang mempengaruhi kekuatan aktor atau kelompok termaksut tingkat pembanyaran pada prtugas pengelola irigasi, selayaknya aktor yang memiliki peran dan modal ekonomi yang cukup, kelompok tani yang memiliki kelembagaan yang kuat serta pengelolaan dana kelompok yang efektif dapat membantu kedua elemen ini dalam membangun relasi dengan pertugas penglolah jaringan irigasi. Bayaran pada petugas pengelolah atau upah yang diterima petugas bisa menjadi salah satu faktor relasi kekuasaan daibangun antara aktor dan petugas atau kelompok dan petugas. Upah yang diterima petugas pengelolah dan pembagian air P3A masih sangat rendah sehingga petugas menginginkan upah yang lebih maka munculah relasi-relasi petani dan petugas dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Petani sangat membutuhkan air pada lahan pertanian agar tanaman padi tidak rusak sedangkan petugas juga memiliki masalah pada upah yang didapat dalam mengelolah jaringan irigasi sehingga penambahan upah bisa didapat lagi dengan membangun relasi dengan aktor-aktor yang membutuhkan air pada lahan pertanian. 69 “Kami petugas Pengelolah dan Pembagian Air di banyar 4 balek padi setiap musim panen per Kepala Keluarga. Hasil Wawancara Pak Peter Tanggal 17-01-2013 ”. “Kami membanyar Petugas Pengelola dan Pembagian air P3A setiap musim panen per Kepala Keluarga sekitar 4 balek padi. Hasil Wawancara Pak Simon Tanggal, 01-02- 2013”. Bayaran yang diterima petugas pengelola dan pembagian air P3A adalah 4 balek padi per kepala keluarga dari petani pengelolah lahan pertanian padi. Penulis mengamati munculnya relasi kekuasaan karena upah petugas pengelolah irigasi yang dinilai masih sangat minim membuat petugas menambah keuntungan dengan membangun kerja sama dengan petani-petani yang membanyar, keluarga dan teman dekat. Seperti kerja sama yang dilakuka petani dan kelompok tani Tolfeu yang akan membanyar lebih dari 4 balek padi yaitu mencapai 10-15 balek padi jika hasil pertanian yang mereka dapat memuaskan atau baik. Kerja sama yang berbeda juga dilakukan petani dataran rendah kelompok tani Tolfeu masalah pada pembagian air yang tidak merata serta kurangnya air pada lahan pertanian terutama pada lahan pertanian petani-petani bagian bawah membuat petani- petani tertentu area Oetetus membangun relasi kerja sama dengan petugas pengelolah irigasi. Masalah pembagian air yang tidak merata sangat dirasakan peteni Oetetus karena banyak tanaman padi yang mati, seperti data yang penulis uraikan pada bagian sebelumnya pada tahun 2013 pengaturan air irigasi dinilai petani tidak baik sehingga menyebabkan berhektar-hektar tanaman padi yang mati sehingga beberapa kepala keluarga kelompok tani bagian bawah atau petani yang berada di blok Oetetus tidak menggarap lahan pertaniannya karena mengalami kerugian. “Petani yang lain tidak mendapatkan hasil panen akibat dari lahan yang kering kurangnya air pada lahan pertanian beta juga tidak mendapatkan hasil panen yang baik dan 70 beta juga harus membanyar petugas 4 balek padi. Hasil Wawancara Pak Patris Tanggal, 18-01-2013 ”. 13 Data diatas penulis mengamati salah satu petani yang mengalami gagal panen karena kurangya air pada lahan pertanian, menurut pak Patris, bukan saja saya yang merasa kecewa namun banyak masarakat petani juga merasah kecewa dengan petugas karena pembagian air yang dinilai tidak jelas. Air yang diberikan pada jaringan irigasi dari pintu air utama dan akan dibagikan ketiap blok lahan pertanian menjadi tidak merata karna munculya sistem relasi dalam pembagian air pada lahan pertanian. “Pembagian air ketiap blok lahan pertanian menjadi tidak merata karena munculnya system egois karena dia yang memiliki hak kepalaketua jadi air diberikan semuanya pada lahan pertanian kelompok, teman, atau yang membayar dan petani lain menjadi korban. berhektar- hektar lahan pertanian gagal panen. Hasil Wawancara Pak Patris Tanggal, 18-01-2013 ”. Melihat data di atas pak Patris ingin menyampaikan pada penulis mengenai masalah pembagian air yang sudah sering dialami pak Patris pada lahan pertaniannya. pewawancara merasa sangat dirugikan dengan relasi-relasi yang terjadi dalam pengelolaan jaringan irigasi dimana pak Patris mengalami kerugian dalam mengelolah lahan pertanian sawah. Bukan saja pak Patris yang mengalami kerugian namun petani- petani lainya juga merasakan hal yang sama karena masalah pengelolaan dan pembagian air pada lahan pertanian, Kinerja petugas pengelolah irigasi dinilai petani menjadi penyebab utama terjadinya gagal panen yang berakibat pada masalah pangan dan krisis pangan. Pak Patris memberikan solusi agar pembagian air dapat merata pada semua lahan pertanian dengan melakukan cara penanaman yang bersamaan dari petani bagian atas sampai pada petani bagian bawah Tolfeu sampai Oetetus sehingga pembagian air pada 13 Hasil wawancara Pak Patris Petani yang tidak tergabung dalam struktur dan kelompok tani Tanggal, 18-01- 2013 71 lahan pertanian merata. Ada sebagian petani atau kelompok yang menanam duluan sehingga petani yang menanam dibelakang akan mengalami masalah pada pengaturan air apalagi ditambah dengan permaianan membuka dan menutup pintu air pembagi untuk petani yang melakukan penanaman duluan terkusus bagi mereka yang membanyar. Banyaran pada petugas pengelolah irigasi sangat berkaitan dengan modal ekonomi namun modal budanya juga bisa berperan dalam pengelolaan irigasi. modal budanya yang sangat kuat adalah kekerabatan antara petugas dan petani seperti saudara atau teman yang sudah dibangun kedua pihak sejak lama sehingga Menurut Bourdieu modal merupakan relasi sosial yang terdapat di dalam suatu sistem pertukaran baik material maupun simbol tanpa adanya perbedaan. Modal harus ada di dalam sebuah ranah.

5.3. Penguasaan Lahan Pertanian Pribumi dan Pendatang

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan T1 352008601 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan T1 352008601 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan T1 352008601 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan T1 352008601 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Penyebab Kematian Maternal di Kabupaten Timor Tengah Selatan

0 0 15

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upacara Adat Sifon di Desa Oinlasi Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan: Suatu Studi Kasus

0 0 1

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste T1 BAB V

0 0 37

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB V

0 0 38