57 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Di Negeri Lu, Nabi Kongzi tidak memangku jabatan lagi, Beliau melewatkan hari tuanya dengan lebih tekun membimbing murid-murid
angkatan muda.
D. Akhir Kehidupan Nabi Kongzi
Pada saat itu Nabi Kongzi telah mencapai usia enam puluh tujuh tahun. Ketika orang-orang seusianya telah pensiun, Nabi Kongzi tetap
bersemangat untuk terus berkarya. Nabi Kongzi menghabiskan tahun- tahun terakhir hidupnya untuk membaca, menyunting dan menulis
berbagai komentar kitab-kitab klasik Ru Jiao serta berbagai karya yang berasal dari zaman peralihan Zhongguo.
Kitab-kitab klasik Rujiao terentang mulai dari Shi Jing kitab yang berisi puisi-puisi hingga kitab Yi Jing kitab tentang perubahan.
Pada tahun 479 SM saat berusia 72 tahun, Nabi Kongzi menghembuskan nafas terakhirnya. Para murid telah memberikan perawatan ketika sang
guru sakit. Sabda terakhir yang terekam oleh Zilu, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-balok patah. Kini selesailah riwayat sang budiman.”
Bila menyimak sabda terakhir, tampak jelas Nabi Kongzi menyadari tugas sucinya. Nabi Kongzi khawatir ajarannya tidak ada yang meneruskan.
Karena murid terpandai yang diharapkan telah tiada. Cita-cita nabi mewujudkan Keharmonisan Agung, sebuah kehidupan ideal selaras
dengan Jalan Suci, khawatir tidak ada yang melanjutkan.
Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu Fu. Lokasi pemakaman Nabi Kongzi merupakan tempat suci dan telah lebih dari dua ribu tahun senantiasa
dikunjungi peziarah. Di dekat makam Nabi mengalir sungai Si Shui.
Gambar 4.4
Terbunuhnya Qi Lin dalam perburuan pangeran Ai
Lu Ai Gong Sumber: Dokumentasi
Kemdikbud
58 Kelas VII SMP
Sepeninggal nabi, banyak bermunculan aliran yang telah mempengaruhi kemurnian ajaran Nabi Kongzi. Namun
Tian berkenan melindungi ajarannya, karena satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai
bijaksana bernama Mengzi.
Mengzi di kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai diselewengkan. Dua abad setelah
kematian Nabi Kongzi, berdiri Dinasti Han yang menerapkan ajaran Nabi Kongzi sehingga mencapai puncak zaman
keemasannya. Pemerintahan Dinasti Han dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Rujiao atau Kongjiao
merupakan agama yang bersifat universal.
Gambar 4.5
Nabi Kongzi menyelesaikan penyusunan
kitab-kitab Sumber: Dokumentasi
Kemdikbud
Gambar 4.6 Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu
Fu, di dekat sungai Si Shui Sumber: Dokumentasi Kemdikbud
Gambar 4.7 Mengzi atau Mencius tokoh besar kedua
setelah Nabi Kongzi Sumber: Dokumentasi Kemdikbud