105 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
3. Hormat dan Santun kepada Sesepuh
Bertemu Tetua di Jalan, Segera Memberi Hormat.
Tetua Berdiam Diri, Segera Mundur dengan Hormat.
Turunlah dari Kuda, Keluarlah dari Kereta,
Menunggu Hingga Dilewati, Lebih Seratus Langkah.
Tetua Sedang Berdiri, Yang Muda Jangan Duduk,
Ketika Tetua Duduk, Duduklah Setelah Diperintah.
Di Hadapan yang Dituakan, Perlu Rendahkan Suara,
Suara Rendah Tak Terdengar, Bagaimanapun Tiada Kepantasan.
Maju Harus Cepat, Mundur Harus Lambat,
Ditanya Jawab yang Benar, Pandangan Jangan Tolah-Toleh.
Gambar 7.5
Mendahulukan yang lebih tua
Sumber: Dok. Kemdikbud
106 Kelas VII SMP
Tugas
Tugas Mandiri
1. Tuliskan contoh sikap ‘mengalah’,
sederhana, hati, dan sungguh-sungguh
2. Mana di antara sikap di atas yang
sulit atau jarang kalian lakukan dan
mana yang mudah? Apa penyebabnya
Gambar 7.7
Melayani paman seperti melayani ayah sendiri
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.6
Bertemu tetua di jalan segera memberi hormat
Sumber: Dok. Kemdikbud
Melayani Para Paman, Bagaikan Melayani Ayah.
Melayani Para Sepupu, Bagaikan Melayani Kakak.
D. Sederhana dan Suka Mengalah
Manusia dikodratkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang bermasyarakat. Dalam pergaulan selalu ada perilaku yang saling timbal
balik. Agar perilaku kita berkenan kepada orang lain, hidup sederhana dan suka mengalah sangat diperlukan. Di dalam kitab Yi Jing tersurat,
”Jalan Suci Tuhan Yang Maha Esa mengurangi yang berkelebihan dan memberkati yang sederhana; Jalan Suci bumi merubah yang berkelebihan
dan mengalirkan kepada yang di bawah-bawah; Tuhan Yang Maha Roh menghukum yang sombong dan membahagiakan yang rendah hati; Jalan
Suci manusia membenci kesombongan dan menyukai kesederhanaan; kesederhanaanadab sopan itu mulia bergemilang, tidak dapat dilampui
dirusak perbuatan durjana, demikianlah paripurnanya seorang susilawan.”
“Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik ke
panggung dan berlomba kemudian turun yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi.” Lunyu. III: 7
“Orang yang berperi cinta kasih itu mencintai sesama manusia, yang berkesusilaan itu menghormati sesama manusia. Yang mencintai sesama
manusia, niscaya akan selalu dicintai orang. Yang menghormati sesama manusia, niscaya akan selalu dihormati orang.” Mengzi. IVB: 28