5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Di dalam bahasa Zhonghoa Han YuZhong Wen, kata agama ditulis dengan istilah Jiao. Kata Jiao bila ditelaah lebih jauh dari etimologi
huruf, Jiao tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu: Xiao dan Wen, sehingga kata Jiao agama dapat diartikan: “ajaran tentang Xiao” atau
“ajaran tentang memuliakan hubungan.”
Jadi, ajaran laku bakti Xiao mengandung arti bahwa kita manusia harus berbakti memuliakan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa Tian
sebagai Khalik Pencipta, memuliakan hubungan dengan lingkungan alam Di sebagai sarana hidup, dan memuliakan hubungan dengan
manusia Ren sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Di dalam hubungan dengan sesama manusia kita mengenal konsepsi Wu Lun yang mesti dijalani oleh setiap manusia, seperti tersurat di dalam
Kitab Zhongyong Bab XIX: 8.
教
孝
文
老
子
Xiao berdasarkan karakter huruf mengandung arti: “yang lebih muda
anak mendukung yang lebih tuaorang tua. Secara imani dapat diartikan
”memuliakan hubungan.”
Lao artinya: Tua yang lebih tua
Zi artinya: Anakyang lebih muda
Wen artinya: Ajaran Memuliakan Hubungan yang dimaksud adalah:
1. Hubungan dengan TianTuhan, sebagai Pencipta 2. Hubungan dengan DiAlam, sebagai sarana
3. Hubungan dengan RenManusia, sebagai sesama
Xiao : Bakti
Jiao : Agama
6 Kelas VII SMP
“Adapun Jalan Suci yang harus ditempuh manusia di dunia ini mempunyai lima perkara dan tiga pusaka di dalam menjalankannya, yakni:
1. Hubungan Raja dan Menteri atasan dan bawahan; 2. Orang tua dan Anak;
3. Suami dan Isteri; 4. Kakak dan Adik; dan
5. Teman dan Sahabat.
“Lima perkara inilah Jalan Suci yang harus ditempuh manusia di dunia. Kebijaksanaan Zhi, Cinta Kasih Ren, dan Berani Yong, Tiga Pusaka
inilah Kebajikan yang harus ditempuh, maka yang hendak menjalani harus satu tekadnya.”
Dari pengertian-pengertian tersebut maka selanjutnya dikenal pula beberapa istilah untuk menyebutkan agama, sebagai berikut:
Kong Jiao = agama Khonghucu
Dao Jiao = agama Tao
Fo Jiao = agama Buddha
Hui Jiao = agama Islam
Ji Du Jiao = agama Kristen
Tian Zhu Jiao = agama Katholik
B. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Agama
1. Fungsi Agama
Dalam Kitab Suci Sishu bagian Zhongyong Tengah Sempurna Bab Utama Pasal 1 tersurat: “Firman Tuhan itulah dinamai watak sejati.
Berbuat mengikuti watak sejati, itulah dinamai menempuh Jalan Suci. Bimbingan untuk menempuh Jalan Suci, itulah dinamai agama.”
Dari ayat tersebut tersirat makna bahwa manusia pada dasarnya baik, karena Tuhan Yang Maha Esa telah memberkahinya dengan watak sejati
Xing yang di dalamnya terkandung benih-benih kebajikan, yaitu: Cinta kasih Ren, Kebenaran Yi, Kesusilaan Li, Kebijaksanaan
Zhi. Rasa hati berbelas kasihan dan tidak tega, itu benih Cinta Kasih.
Rasa hati malu dan tidak suka, itulah benih Kebenaran. Rasa rendah hati, hormat, dan mau mengalah, itulah benih Kesusilaan.
Rasa hati membenarkan dan menyalahkan, itu benih Kebijaksanaan. Bila manusia mampu senantiasa berbuat mengikuti watak sejatinya
itulah yang dimaksud dengan menempuh Jalan Suci. Namun, dalam kehidupannya banyak faktor yang menyebabkan manusia tidak dapat
7 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Tugas 1.1
Diskusi Kelompok
Seandainya setiap manusia mampu menepati kedudukannya sebagai pemimpinpengikut yang baik, sebagai orang tuaanak yang baik, dst. sehingga kelima hubungan hidup kemasyarakatan harmonis, maka
dunia akan damai sejahtera. Berikan pendapat kalian terkait pernyataan di atas.
Diskusikan dalam kelompok dengan mudah mengikuti watak sejatinya. Untuk itulah, dengan diperlukan
tuntunan agar manusia mampu senantiasa berbuat sesuai watak sejatinya. Bimbingan yang dimaksud itulah yang dinamai agama. Maka fungsi
agama adalah sebagai bimbingan untuk menempuh Jalan Suci.
2. Tujuan Pembelajaran Agama
Selain memiliki watak sejati daya hidup rohani sebagai kemampuan luhur manusia untuk berbuat baik, manusia juga memiliki ‘nafsu’ daya
hidup jasmani sebagai kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. ‘Nafsu’ atau daya hidup jasmani itu adalah
1. Gembira
Xi 2. Marah
Nu 3. Sedih
Ai 4. SenangSuka
Le Mengendalikan setiap nafsu-nafsu yang timbul dari dalam dirinya agar
tidak melampaui batas tengah tidak melanda menjadi kewajiban dan tugas suci manusia. Maka tujuan pengajaran agama adalah agar tercipta
keharmonisan antara kehidupan lahir dan kehidupan batin, antara daya hidup rohani watak sejati dengan daya hidup jasmani nafsu.
“Gembira, marah, sedih, dan senang sebelum timbul dinamai Tengah. Setelah timbul tetapi masih berada di batas Tengah dinamai Harmonis.
Tengah itulah pokok besar dunia, dan Keharmonisan itulah cara menempuh Jalan Suci di dunia.” Zhongyong Bab Utama pasal: 4
“Bila dapat terselenggara tengah dan harmonis, maka kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara.”
Zhongyong Bab Utama: 5