25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas tanaman yang akan digunakan serta menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengambilan sampel. Determinasi buah cabai rawit hijau dilakukan dengan membandingkan beberapa spesies dari Capsicum yang mengacu pada Bosland,
Bailey, Iglesias-Olivas 1996. Pembuktian determinasi buah cabai rawit hijau dilakukan dengan
membandingkan pengamatan morfologi dari buah dengan karakteristik spesies Capsicum sesuai dengan literatur, yaitu panjang buah 3
– 4 cm, lebar buah kurang dari 1 cm, tegak lurus dan warna buah hijau. Dari hasil determinasi buah cabai
rawit hijau, telah dibuktikan bahwa buah yang digunakan pada penelitian ini adalah buah cabai rawit hijau
Capsicum frutescens
L.
B. Hasil Pengumpulan Bahan
Buah cabai rawit hijau diperoleh dari Pasar Beringharjo, Yogyakarta pada bulan September 2012. Pengumpulan bahan diambil dari seorang pedagang, hal
ini bertujuan untuk mengurangi variasi waktu panen yang dapat berpengaruh
terhadap variasi kandungan senyawa aktif pada buah cabai rawit hijau.
C. Hasil Preparasi Sampel
Tujuan dari ekstraksi adalah untuk menarik kandungan kimiazat aktif yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dalam pelarut cair
yang sesuai. Dalam ekstraksi ini yang diharapkan adalah menarik senyawa kapsaisin yang ada dalam serbuk cabai rawit hijau. Hasil dari ekstraksi berupa
ekstrak cair. Dalam penelitian ini metode ekstraksi yang digunakan adalah metode
soxhletasi. Prinsip dari soxhletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru secara kontinyu dengan adanya pendingin balik menghasilkan jumlah
pelarut yang konstan. Digunakan metode soxhletasi karena menurut Kristanti
cit
., Kurniawan, 2008, metode yang digunakan untuk mengekstraksi kapsaisin adalah
menggunakan metode ekstraksi berulang secara otomatis selama delapan jam pada suhu 60ºC. Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah etanol
96 karena kapsaisin memiliki kelarutan yang baik dalam etanol. Sebelum diekstraksi, sampel dikeringkan menggunakan
oven
pada suhu 50ºC, setelah kering, sampel dihaluskan menggunakan
blender
dan diayak untuk memperkecil ukuran partikel dan memperoleh derajat kehalusan yang sama. Proses ekstraksi
dilakukan dengan memasukkan serbuk yang telah dibungkus ke dalam alat soxhlet, kemudian pelarut etanol dituang ke dalamnya, kemudian dipanaskan.
Tujuan adanya pemanasan ini adalah untuk menguapkan pelarut dan dengan adanya pendingin balik maka akan terbentuk embun, sehingga proses ekstraksi
dilakukan dengan menggunakan pelarut yang selalu baru.
Hasil dari ekstraksi adalah larutan berwarna hijau lumut. Larutan tersebut kemudian dipekatkan menggunakan
vacuum rotary evaporator
pada suhu 60ºC supaya didapatkan ekstrak kental. Prinsip dari alat
vacuum rotary evaporator
adalah dengan adanya penurunan tekanan udara maka titik didih larutan akan semakin menurun. Penurunan titik didih akan mempercepat penguapan pelarut
etanol. Bobot ekstrak kental yang diperoleh sebanyak 2,43 g, sehingga diperoleh rendemen sebesar 8,1.
D. Hasil Uji Pendahuluan