10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepuasan Kerja
2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan keadaan emosional seseorang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda. Menurut Siagian 2008, kepuasan kerja merupakan cara pandang seorang karyawan terhadap pekerjaan baik bersifat positif maupun negatif.
Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan sedangkan karyawan dengan tingkat kepuasan kerja
yang rendah akan menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan. Hasibuan 2007, menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap emosional
menyenangkan dan mencintai pekerjaan. Karyawan akan merasa puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya merupakan sesuatu yang bersifat pribadi tergantung
bagaimana mempersepsikan adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginandengan hasil yang diperoleh. Rivai 2005, mengungkapkan kepuasan
kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seorang karyawan atas perasaan puas atau tidak puas. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya
agar moral kerja, dedikasi dan kecintaan terhadap pekerjaan semakin meningkat. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja karyawan
dapat memberikan manfaat kepada karyawan diantaranya menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan. Kepuasan atau ketidakpuasan
karyawan adalah respon karyawan terhadap evaluasi tingkat kesesuaian antara harapan sebelumnya dan hasilaktual kenyataan yang dirasakan oleh karyawan.
Kepuasan kerja karyawan akan berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku karyawan pada saat bekerja.
2.1.2 Teori Kepuasan Kerja
Menurut Gibson 2003, teori kepuasan kerja dibedakan menjadi 3 teori terdiri dari Teori Dua Faktor Two Factor Theory, Teori Keadilan Equity
Theory dan Teori Ketidaksesuaian Discrepancy Theory. Penelitian ini menggunakan Teori Ketidaksesuaian atau dikenal juga dengan nama Discrepancy
Theory. Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan diukur dengan mengetahui selisih antara apa yang seharusnya harapan dengan kenyataan yang
dirasakan difference between how much of something there should be and how much there is now. Karyawan akan merasa puas jika adanya kesesuaian antara
harapan dengan kenyataan yang dihadapi dan tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah
terpenuhi. Karyawan akan lebih puas lagi apabila yang didapat lebih besar daripada
yang diinginkan positive discrepancy dan sebaliknya, karyawan merasa tidak puas terhadap pekerjaan apabila kenyataan yang dirasakan itu di bawah standar
minimum negative
discrepancy. Penelitian
ini menggunakan
Teori Ketidaksesuaian Discrepancy Theory karena terdapat perbedaan antara apa yang
diharapkan dan yang diperoleh karyawan dari pekerjaan. Berdasarkan uraian diatas, dapat dinyatakan bahwa karyawan akan terpuaskan apabila kondisi yang
diinginkan sesuai dengan kondisi yang ada. Oleh karena itu, semakin banyak kondisi pekerjaan yang sesuai dengan harapan karyawan maka semakin tinggi
tingkat kepuasan yang dirasakan dan sebaliknya semakin berkurang kondisi pekerjaan yang sesuai dengan harapan karyawan maka semakin rendah tingkat
kepuasan yang dirasakan.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja