para karyawan harus ditumbuh kembangkan sehingga diharapkan berdampak positif terhadap perusahaan.
Nezad et al. 2013, menyatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan keterampilan karyawan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan emosi diri
sendiri dan orang lain sehingga dapat membuat keputusan yang tepat. Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Kecerdasan emosional yang
tinggi dapat mengembangkan proses pengambilan keputusan.
2.2.3 Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman 2007, aspek - aspek kecerdasan emosional dibedakan menjadi lima kemampuan utama antara lain:
1 Mengenali emosi diri yaitu suatu kemampuan untuk mengenali perasaan
melalui kesadaran diri, penilaian diri, dan percaya diri. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi sehingga akan sadar akan emosinya
sendiri. 2
Mengelola emosi yaitu kemampuan seseorang dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan
dalam diri karyawan. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan
atau ketersinggungan.
3 Memotivasi diri sendiri yaitu suatu kemampuan dengan menata emosi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif antusiasme, gairah, optimis dan
keyakinan diri.
4 Mengenali emosi orang lain yaitu suatu kemampuan mengenali emosi dengan
ikut merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Karyawan yang memiliki kemampuan mengenali emosi orang lain empati lebih mampu menangkap
sinyal-sinyal apa yang dibutuhkan orang lain sehingga peka terhadap perasaan orang lain.
5 Membina hubungan yaitu suatu keterampilan berkomunikasi antar karyawan
untuk menunjang keberhasilan. Kecerdasan emosional merupakan aspek emosi di dalam diri yang bisa dikembangkan dan dilatih.
Tripathi et al. 2013, menyatakan hubungan antara top manajemen dan karyawan sangat penting. Hal ini merupakan tujuan karyawan dalam mencapai
kepuasan kerja. Kecerdasan emosional dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi karyawan. Kecerdasan emosional memiliki pengaruh pada kepribadian di berbagai
tingkat pada perusahaan. Kecerdasan emosional dipandang sebagai fokus untuk memproses kemampuan emosional dengan baik berdasarkan kemampuan kognitif.
Kecerdasan emosional menggambarkan sebagai kemampuan kognitif, komptensi dan keterampilan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengatasi
tekanan melalui 5 aspek kecerdasan emosional antara lain mencerminkan emosi diri sendiri, mengelola emosi diri sendiri, mempromosikan diri sendiri,
mengidentifikasi dan mengharagai emosi orang lain dan mengelola hubungan mengelola emosi orang lain. Studi ini juga disampaikan pada penelitian
Çekmecelioglu 2012 dan penelitian Karambut 2012. Çekmecelioglu 2012, menyatakan bahwa karyawan yang memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi dapat mengatur emosi diri sendiri karena
kecerdasan emosional yang tinggi karyawan lebih sadar akan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pekerjaan yang pada akhirnya akan menghasilkan
kepuasan kerja yang tinggi. Karambut 2012, menyatakan kecerdasan emosional sangat berhubungan dengan kepuasan kerja. Kecerdasan emosional berpengaruh
secara langsung dan positif terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi kecerdasan emosional seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja, dan
sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin rendah kepuasan kerja. Kecerdasan emosional yang terganggu akan menyebabkan seseorang tidak
dapat mencapai kepuasan kerja yang maksimal.
2.3 Stres Kerja