2.5. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Menurut teori
keagenan, adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan suatu perusahaan dapat menimbulkan masalah keagenan
agency problem
. Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat diminimumkan dengan
suatu pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut. Namun munculnya mekanisme pengawasan tersebut akan
menimbulkan biaya yang disebut sebagai
agency cost
. Struktur kepemilikan dapat dibedakan berdasarkan konsentrasi kepemilikan
saham yang meliputi:
2.5.1. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan
manajerial memegang saham dalam suatu perusahaan publik yang dimiliki oleh individu-individu atau kelompok elit yang berasal dari dalam perusahaan yang
mempunyai kepentingan langsung terhadap perusahaan komisaris, direktur, dan manajer. Kepemilikan manajerial yang tinggi akan memilih metode akuntansi
yang menurunkan kualitas pelaporan keuangan, yang sebenarnya tidak mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan Fanani
et al
., 2009. Dengan adanya kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan maka dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara
manajemen dan pemegang saham lainnya sehingga permasalahan antara agen dan
prinsipal diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham Jensen Meckling, 1976. Struktur kepemilikan saham
manajerial diukur sebagai persentase saham biasa yang dimiliki oleh
Board of Management
, didalamnya terdapat direktur dan komisaris. Struktur kepemilikan manajerial dapat dijelaskan dari dua sudut pandang
yaitu melalui pendekatan keagenan
agency approach
dan pendekatan ketidakseimbangan
asymmetric information approach
. Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial sebagai sebuah instrumen atau alat
untuk mengurangi konflik keagenan diantara beberapa klaim
claim holder
terhadap perusahaan. Pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan manajerial suatu cara untuk mengurangi
ketidakseimbangan informasi antara
insider
dan
outsider
melalui pengungkapan informasi dipasar modal.
Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan, maka manajemen cenderung bebas memilih metode akuntansi dalam pelaporan
keuangan perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap menurunnya kualitas pelaporan keuangan Fanani
et al
2009. Kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengelola
suatu perusahaan yang akan memilih metode akuntansi yang menurunkan kualitas pelaporan keuangan yang disebabkan karena tekanan dari pasar modal sehingga
pelaporan keuangan yang disajikan tidak mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang sebenarnya.
2.5.2. Kepemilikan Institusional