dalam laporan keuangan, risiko dari masing-masing pihak investor akan berkurang dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena pihak lain dirasa
lebih tau banyak akan segala informasi Lafond dan Watts, 2008.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan
Faktor-faktor internal yang melekat di perusahaan atau lebih sering disebut dengan faktor spesifik atau karakteristik perusahaan
firm spesifics or firm characteristic
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan, penelitian telah dilakukan oleh Dechow dan Dichev 2002,
Cohen 2003, Pagalung 2006, Fanani 2009, Fanani, Ningsih dan Hamidah 2009, Nurul Fajri 2013, Hidayat dan Elisabet 2006. Faktor spesifik atau
karakteristik perusahaan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya terdiri dari ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, siklus operasi perusahaan, dan
kinerja perusahaan. Penggunaan faktor-faktor tersebut didasarkan pada alasan bahwa datanya dapat diperoleh dan pengukurannya tidak kompleks.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang besar akan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, karena perusahaan yang besar memiliki asset dan
memperoleh laba yang besar pula. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang
digunakan, total asset yang dimiliki dan total penjualan yang diperoleh,
serta kapitalisasi pasarnya dapat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
b. Konsentrasi Pasar
Konsentrasi merupakan jumlah dan ukuran distribusi penjual dan pembeli yang ada dipasar. Konsentrasi pasar sebagai kepemilikan terhadap sejumlah
besar sumber daya ekonomi oleh sejumlah kecil pelaku ekonomi. Konsentrasi dapat diartikan sebagai persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh
perusahaan relatif terhadap pangsa pasar total. Pada prinsipnya konsentrasi tidak disebabkan karena faktor kebetulan tetapi karena adanya kekuatan
permanen yang terletak di belakang konsentrasi yang biasanya tidak banyak berubah dari waktu ke waktu.
c. Siklus Operasi Perusahaan
Operating Cycle Operating cycles
yang lebih panjang menjadi lebih tidak pasti, membuat lebih banyak keributan
accruals noisier
dan mengurangi prediksi arus kas masa depan Dechow dan Dichev, 2002 dalam Cohen, 2003.
d. Likuiditas
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar- utang-utang jangka pendeknya. Likuiditas juga sangat erat hubungannya
dengan kreditur karena jika kondisi perusahaan tidak likuid berarti akan terjadi penundaan pengumpulan bunga dan pokok pinjaman yang diberikan
sehingga kreditur akan mempertimbangkan dengan matang perusahaan mana yang akan ia berikan kredit agar tidak mengalami kerugian Fanani
et al
, 2009.
e. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan dalam hal ini sangat mempengaruhi kualitas laporan keuangan, karena semakin besar saham yang dimiliki maka
semakin tinggi pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Pengukuran struktur kepemilikan sendiri ditekankan pada kepemilikan manajerial
karena manajer dan dewan komisaris lebih berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
f. Kinerja Perusahaan
Faktor kinerja tahun lalu merupakan salah satu faktor penentu laba perusahaan yang berkualitas. Perusahaan yang memperoleh laba
menunjukkan bahwa perusahaan bertumbuh dan dapat berkesinambungan. Sebaliknya, perusahaan yang mengalami kerugian akan menghadapi
kesulitan. Menurut Cohen 2006 kerugian adalah indikasi kejutan negatif serius dalam lingkungan operasi perusahaan. Akrual yang dibuat sebagai
respon untuk kejutan tersebut cenderung melibatkan kesalahan estimasi substansial, yaitu ongkos restrukturisasi. Oleh karena itu, kerugian adalah
indikasi awal kualitas pelaporan keuangan yang rendah.
2.4. Ukuran Perusahaan