Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VII
42
Dunia teater adalah dunia imajiner atau dunia rekaan. Dunia tidak nyata yang diciptakan seorang penulis lakon dan diwujudkan oleh pekerja teater. Dunia ini
harus diwujudkan menjadi sesuatu yang seolah-olah nyata dan dapat dinikmati serta menyakinkan penonton. Kekuatan pemeran untuk mewujudkan dunia rekaan
ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan daya konsentrasi. Misalnya, seorang pemeran melihat sesuatu yang menj
ijikkan meskipun sesuatu itu tidak ada di atas pentas maka ia harus menyakinkan kepada penonton bahwa sesuatu yang
dilihat benar-benar menj ijikkan. Kalau pemeran tingkat konsentrasinya rendah,
dia tidak akan dapat menyakinkan penonton. Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada
tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham.
3. Teknik Olah Suara
Dalam pementasan, pemeran mengucapkan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat-kalimat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Kata-kata
diucapkan dengan mulut. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu disebut vokal. pemeran harus memiliki vokal yang kuat agar kata-kata yang ia
ucapkan jelas. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain berdeklamasi dan menyanyi.
Dalam kegiatan teater, suara mempunyai peranan penting karena
digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Dialog merupakan
salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan
mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang khas.
Dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pementasan naskah drama atau teks lakon. Hal ini
disebabkan karena dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana
mestinya, nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemeran.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut.
a. Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata
dari teks lakon kepada penonton. b.
Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara. c.
Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya.
Gambar 4.2 Dialog antar pemain
Sumber: www.blogspot.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah
43
d. Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik. e. Melengkapi
variasi. Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiran-
pikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan
melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog. Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak
dikomunikasikan kepada penonton.
B. Merancang Pertunjukan Teater Daerah