Pelajaran 6 Pertunjukan Teater Nusantara
83
C. Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
Pementasan teater merupakan kerja kolektif yang melibatkan banyak orang. Dalam prosesnya, pementasan diproduksi melalui kolaborasi antara sutradara,
pemain, dan tim artistik.
1. Sutradara
Sebagai pimpinan, sutradara b e r t a n g g u n g j a wa b t e r h a d a p
kelangsungan proses terciptanya pementasan. Meskipun dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya dibantu oleh stafnya, sutradara
tetap merupakan penanggung jawab utama. Untuk itu, sutradara dituntut
mempunyai pengetahuan yang luas agar mampu mengarahkan
pemain untuk mencapai kreativitas maksimal dan dapat mengatasi
kendala teknis yang timbul dalam proses penciptaan.
Sebagai seorang pemimpin, sutradara harus mempunyai pedoman yang pasti sehingga bisa mengatasi kesulitan
yang timbul. Menurut Harymawan ada beberapa tipe sutradara dalam menjalankan penyutradaraanya, yaitu:
a. Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok penafsiran dan menyarankan konsep
penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif, tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran tersebut.
b. Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri,
tidak ada konsep penafsiran dua arah. Ia mendambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot-robot yang tetap buta tuli.
c. Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri sebagai pengarah atau polisi lalu lintas yang mengkoordinasikan pemain dengan konsep pokok
penafsirannya. d.
Sutradara paternalis. Ia bertindak sebagai guru atau suhu yang mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasuh batin para anggotanya.Teater disamakan
dengan padepokan sehingga pemain menjadi cantrik yang harus setia kepada sutradara.
2. Pemain
Pemain bertugas mentransformasikan naskah di atas panggung. Untuk itu, dibutuhkan pemain yang mampu menghidupkan tokoh dalam naskah lakon
menjadi sosok yang nyata. Pemain adalah alat untuk memeragakan tokoh. Akan tetapi, ia bukan sekadar alat yang harus tunduk kepada naskah. Pemain
Gambar 6.2 M.H. Iskan seorang sutradara dan aktor Teater Persada
yang mengarahkan sekaligus memainkan lakonnya Sumber: 4.bp.blogspot.com
Gambar 6.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII
84
mempunyai wewenang membuat refleksi dari naskah melalui dirinya.
Agar bisa merefleksikan tokoh menjadi sesuatu yang hidup, pemain
dituntut menguasai aspek-aspek pemeranan yang dilatihkan secara
khusus. aspek-aspe tersebut adalah jasmani tubuhfisik, rohani jiwa
emosi, dan intelektual.
Memindahkan naskah lakon ke dalam panggung melalui media
pemain bukanlah hal yang sederhana. Pemain tidak sekadar mengucapkan
kata-kata yang ada dalam naskah lakon atau memperagakan keinginan penulis. Ia juga harus mempunyai
karekterisasi tersendiri, yaitu menghidupkan bahasa kata tulis menjadi bahasa pentas lisan.
3. Tata Artistik