Pelajaran 5 Karya Seni Teater Nusantara
65
Willy Klimano ff alias A. Pedro pada 21 Juni 1926. Kemudian, lahirlah kelompok
sandiwara lain, seperti Opera Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, dan Sandiwara Tjahaja Timoer.
Pada masa teater transisi, istilah teater belum muncul. Istilah yang ada saat itu adalah sandiwara. Karenanya, rombongan teater pada masa itu menggunakan
nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada zaman Jepang dan permulaan zaman kemerdekaan, istilah sandiwara masih
sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah zaman kemerdekaan.
3. Teater Modern
Teater modern adalah bentuk teater yang telah mengalami pengaruh dari teater Eropa atau lebih dikenal dengan teater Barat. Pengaruh tersebut bisa
berupa sebagian yaitu hanya naskahnya saja, propertinya, set dekorasi panggung, penempatan panggung, karakter dan penokohan, penentuan alur cerita, dan
sebagainya. Bisa juga pengaruhnya total semua diterapkan dalam sebuah pementasan.
a. Teater Indonesia 1920-an
Teater pada masa kesusastraaan angkatan Pujangga Baru kurang berarti jika dilihat dari konteks sejarah teater modern Indonesia. Namun, cukup penting
dilihat dari sudut kesusastraan, yakni naskah-naskahnya. Naskah-naskah drama tersebut belum mencapai bentuk sebagai drama karena masih menekankan unsur
sastra dan sulit untuk dipentaskan.
Drama-drama Pujangga Baru ditulis sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual di masa itu akibat penindasan pemerintahan Belanda yang amat keras
terhadap kaum pergerakan sekitar 1930-an. Bentuk sastra drama yang pertama kali menggunakan bahasa Indonesia dan disusun dengan model dialog antartokoh
dan berbentuk sajak adalah Bebasari artinya: kebebasan yang sesungguhnya atau inti kebebasan karya Rustam Efendi 1926.
Lakon Bebasari merupakan sastra drama yang menjadi pelopor semangat kebangsaan. Lakon ini menceritakan perjuangan tokoh utama Bujangga yang
membebaskan putri Bebasari dari niat jahat Rahwana. Penulis lakon lainnya yaitu Sanusi Pane menulis Kertajaya 1932 dan Sandyakalaning Majapahit 1933,
Muhammad Yamin menulis Ken Arok dan Ken Dedes 1934. Armi ijn Pane mengolah
roman Swasta Setahun di Bedahulu karangan I Gusti Nyoman Panji Tisna menjadi naskah drama, Nur Sutan Iskandar menyadur karangan Molliere, dengan judul
Si Bachil , Imam Supardi menulis drama dengan judul Keris Mpu Gandring, Dr.
Satiman Wirjosandjojo menulis drama berjudul Nyai Blorong, dan Mr. Singgih menulis drama berjudul Hantu.
Lakon-lakon tersebut ditulis berdasarkan tema kebangsaan, persoalan, dan harapan serta misi mewujudkan Indonesia sebagai negara merdeka. Penulis-
penulis ini adalah cendekiawan Indonesia, menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Bahkan, presiden pertama
Di unduh dari : Bukupaket.com
Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII
66
Indonesia, Ir Soekarno, pada 1927 menulis dan menyutradarai teater di Bengkulu saat di pengasingan. Beberapa lakon yang ditulisnya antara lain Rainbow, Krukut
Bikutbi , dan Dr. Setan.
b. Teater Indonesia 1940-an