Berdasarkan tabel diatas responden mayoritas bekerja menyediakan makanan dan minuman yaitu sebanyak 15 orang 57,69 , sedangkan yang lain
usaha penginapan sebanyak 3 orang 11,54, usaha Cafe Music sebanyak 3 orang 11,54, usaha souvenir sebanyak 2 orang 7,69 , usaha kolam renang 1
3,85, dan responden lain ada yang bekerja sebagai kepala desa 1 orang 3,85, pensiunan 1 orang 3,85. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden memiliki usaha penyedia makanan dan minuman bagi para pengunjung, hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang umumnya
untuk bersantai di tempat wisata tersebut serta menikmati makanan dan minuman yang disediakan.
Sedangkan distribusi responden berdasarkan agama yang dianut, seluruh responden menganut agama kristen protestan. Karena mereka merupakan
penduduk asli Desa Lumban Silintong mayoritas bersuku Batak Toba dan menganut agama kristen.
5.2 Kegiatan Ekonomi Sektor Pariwisata
Lamanya usaha yang dikelola oleh responden dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Berusaha di Bidang
Kebutuhan Wisata di Desa Lumban Silintong
No. Lama Usaha
Frekuensi Persentase
1. 1 Tahun
- -
2. 1-2 Tahun
1 3,85
3. 2 Tahun
25 96,15
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Berdasarkan tabel 5.6 tersebut, dapat dikemukakan bahwa usaha yang paling lama dikelola yaitu lebih dari 2 tahun sebanyak 25 orang 96,15 ,
sedangkan yang lamanya 1 sampai 2 tahun ada sebanyak 1 orang 3,85 , dan tidak ada responden yang mengelola usaha pariwisata yang kurang dari 1 tahun.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa dengan lamanya membuka dan mengelola usaha, implikasinya bahwa usaha ini akan semakin dapat
diandalkan dalam komposisinya sebagai sumber pendapatan dalam rumah tangga. Seperti lamanya usaha yang telah mereka jalani dalam waktu lebih dari 2 tahun,
ini sudah dapat dirasakan hasilnya khususnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, biaya pendidikan anak-anak mereka, bahkan mereka sudah
mampu mempunyai tempat tinggal sendiri secara layak. Usaha yang dijalani ini seperti; usaha penginapan, usaha rumah makan yang juga tentunya mendukung
aktivitas wisata, sehingga mereka tetap dapat membuka usaha tersebut dan dapat menjadi pemasukan yang menetap bagi perekonomian rumah tangga mereka.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui lama para responden mengelola usaha, untuk lebih
jelasnya dapat diketahui dengan melihat tabel berikut ini. Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja dalam Sehari di Bidang Wisata
No. Lama Bekerja
Frekuensi Persentase
1. Kurang dari 12 jam
11 42,31
2. 12-24
15 57,69
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Berdasarkan tabel 5.7 tersebut, dapat dikemukakan bahwa responden yang
bekerja kurang dari 12 jam sebanyak 11 orang 42,31 , dan yang bekerja 12 sampai 24 jam sebanyak 11 orang juga 57,69 . Data di atas dapat disimpulkan
bahwa lamanya responden bekerja dalam sehari-hari berbeda-beda, hal ini tergantung pada jenis pekerjaan yang digeluti juga berbeda-beda, dan akan
berpengaruh juga pada tingkat pendapatan yang mereka hasilkan. Contohnya; usaha penginapan dan cafe music yang dibuka selama 24 jam tiap harinya, karena
diperkirakan ada tamu yang datang tengah malam untuk menginap dan menikmati makanan-minuman. Namun, ada juga usaha yang lain seperti; usaha rumah
makan, usaha souvenir shop, dan usaha pemandian yang buka hanya sampai
kurang dari 24 jam.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Keterampilan Tertentu
dalam Suatu Pekerjaan di Bidang Wisata
No. Tanggapan Responden
Frekuensi Persentase
1. Ya
24 92,31
2. Tidak
2 7,69
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa di dalam suatu pekerjaan ada kalanya membutuhkan suatu keterampilan tertentu, seperti pada jawaban
responden bahwa sebagian besar yaitu 24 orang 92,31 menyatakan ya, dan 9 orang 7,69 mengatakan tidak. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden membutuhkan keterampilan tertentu dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang yang dapat melakukan
pekerjaan tersebut. Hanya orang yang memiliki keterampilan dalam bidang pekerjaan tersebut yang mampu melakukannya dan mengelola dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Amos Sembiring 32 Tahun mengatakan “Untuk meningkatkan minat berkunjung wisatawan dibutuhkan
ketrampilan seperti keramahan dalam menyambut tamu, kesadaran masyarakat bahwa tempat mereka adalah lokasi pariwisata sadar wisata, kemampuan
meningkatkan keindahan daerah wisata tersebutmisalnya: membuat rumah bambu, dll, dan cara memasak yang bagus”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Posisi Kedudukan Berusaha di bidang
Wisata Dalam Komposisi Pendapatan Rumah Tangga
No. Posisi Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1. Pekerjaan Utama
13 50,00
2. Pekerjaan Tambahan
13 50,00
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang memiliki usaha saat ini merupakan pekerjaan utama mereka, yaitu ada 13
orang 50,00 mengatakan pekerjaan utama, dan 13 orang 50,00 mengatakan pekerjaan tambahan. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa usaha dalam bidang aktivitas wisata dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berarti dalam menambah pendapatan rumah tangga. Karena dari
pekerjaannya tersebut, mereka sudah cukup mampu dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah tangganya sendiri dan untuk keperluan lainnya sebagian besar
sudah dapat mereka penuhi. Namun sebagian lagi masih ada pekerjaan utama yang mereka miliki seperti PNS, di samping itu masih ada pekerjaan tambahan
yang ditekuninya yaitu usaha warung makan yang terdapat di daerah objek wisata tersebut. Sebagian lagi masih banyak yang memiliki pekerjaan utama sebagai
petani.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan KeterlibatanDalam Melakukan Usaha
Wisata
No. Pihak yang Terlibat
Frekuensi Persentase
1. Hanya Suami
- -
2. Hanya Istri
4 15,38
3. Suami dan istri
8 30,77
4. Suami dan Anak
1 3,85
5. Istri dan Anak
9 34,62
6. Lain-lain
4 15,38
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa yang terlibat dalam usaha yang dijalani saat ini adalah hanya istri yaitu 4 orang 15,38 , suami dan istri
ada 8 orang 30,77 , suami dan anak ada 1 orang 3,85 , istri dan anak ada 9 orang 34,62 , serta orang yang tidak termasuk dalam keluarga ada 4 orang
15,38 . Dapat disimpulkan bahwa usaha paling banyak dikelola oleh istri dan anak, hal ini dikarenakan bahwa umumnya usaha menyediakan makanan dan
minuman sehingga ketrampilan yang paling dibutuhkan adalah memasak dan melayani para tamu, sedangkan umumnya suami bekerja sebagai petani atau
mengambil profesi lain untuk menambah penghasilan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Ramainya Konsumen yang
Melakukan Aktivitas Wisata
No. Waktu
Frekuensi Persentase
1. Hari Libur
26 100,00
2. Hari Biasa
- -
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Dilihat dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa konsumen atau pengunjung
ramai pada waktu hari libur yaitu ada 26 orang 100 karena aktivitas tidak sibuk, jadi pada waktu hari libur inilah banyak orang yang dapat meluangkan
waktu berkumpul bersama keluarga atau teman-teman mereka untuk liburan bersama. Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pengunjung objek wisata
ramai pada saat hari-hari liburhari besar. Seperti hari Minggu, di hari-hari ini biasanya banyak pengunjung yang datang, sehingga karena ramainya wisatawan
yang datang maka biasanya pada waktu itu juga segala fasilitas yang terdapat di objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan yang Menjadi Konsumen Utama
Kegiatan Pariwisata
No. Konsumen
Frekuensi Persentase
1. Masyarakat Setempat
4 15,38
2. Wisatawan Luar lokal
21 80,77
3. Wisatawan Luar Negeri
1 3,85
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Dilihat dari tabel di atas bahwa sebagian besar yang menjadi konsumen utama yang berkunjung ke wisata Lumban Silintong adalah 21 orang 80,77
mengatakan wisatawan luar lokal, dan yang lainnya ada 4 orang 15,38 mengatakan masyarakat setempat, sedangkan 1 orang 3,85 mengatakan
wisatawan luar negeri. Dapat disimpulkan bahwa umumnya yang datang berkunjung adalah wisatawan lokal, biasanya pada hari libur para rombongan dari
sekolah, maupun dari kantor datang berkunjung untuk bersantai di tempat wisata ini. Sedangkan wisatawan dari mancanegara masih jarang datang ke tempat ini
sehingga masih membutuhkan pengelolaan yang baik untuk menarik minat berkunjung mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Adanya Pengaruh Sektor Wisata
Terhadap Peningkatan Usaha
No. Tanggapan Responden
Frekuensi Persentase
1. Ya
26 100,00
2. Tidak
- -
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Dari tabel tersebut semua responden yakni 26 orang 100 mengatakan bahwa sektor wisata yang ada mempengaruhi peningkatan usaha-usaha mereka.
Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dengan adanya berbagai macam aktivitas wisata di daerah tujuan wisata Lumban Silintong, maka timbullah
berbagai jenis usaha yang dapat dijalani oleh masyarakat dengan tujuan menambah keuntungan bagi perekonomian rumah tangga mereka. Maka dengan
adanya usaha yang saling menguntungkan antara pengunjung dan masyarakat yang mempunyai usaha di tempat tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi
bagi sosial ekonomi rumah tangga masyarakat tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sabam Maroloan Siahaan 59 tahun yang sudah lama
membuka usaha di pinggiran danau menyatakan “Hadirnya sektor pariwisata menyebabkan pengunjung makin ramai datang dari sebelumnya sehingga
meningkatkan jumlah konsumen, tentunya ini berdampak terhadap pendapatan dan peningkatan usaha”
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Dapat Tidaknya Usaha di Bidang Wisata
Mempengaruhi Jumlah Pengangguran
No. Tanggapan Responden
Frekuensi Persentase
1. Ya
23 88,46
2. Tidak
2 7,69
3. Tidak Tau
1 3,85
Total 26
100,00 Sumber: Hasil Angket 2014
Dari tabel tersebut distribusi responden yang mengatakan bahwa sektor wisata dapat mempengaruhi jumlahh penganguran adalah sebanyak 23 orang
88,46 , sedangkan yang lainnya yang mengatakan tidak sebanyak 2 orang 7,69 dan sebanyak 1 orang mengatakan tidak tau 3,85 . Dapat
disimpulkan bahwa di daerah tujuan objek wisata biasanya merupakan tempat yang strategis sehingga mudah dilewati oleh banyak orang. Apalagi jika ramai
wisatawan yang datang, maka disini masyarakat mempunyai banyak kesempatan untuk membuka suatu usaha, seperti usaha warung makan, menjual macam-
macam souvenir, menjual buah-buahan, dan lain-lain. Dengan itu pasti akan dapat menambah pemasukan, dan menampung banyak tenaga kerja sehingga jumlah
pengangguran berkurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rimhot Siahaan 50 tahun menyatakan “Sektor wisata dapat mengurangi jumlah
pengangguran dikarenakan usaha-usaha pariwisata membutuhkan tenaga kerja, seperti usaha ini mempekerjakan 7 orang, disamping itu apabila hari libur anak-
anak sekolah juga ada yang ikut kerja”.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Kehidupan Sosial Ekonomi Tabel 5.15