Jenis- jenis Objek, Daya Tarik Wisata dan Aktivitas Wisata

Marine tour wisata bahari, yaitu suatu kunjungan ke objek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, wreck-diving menyelam dengan perlengkapan selam lengkap Suwantoro, 1997: 14. McIntosh mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dapat diduga menjadi empat kelompok, yaitu : 1. Motif fisik, Yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, seperti olah raga, istirahat, kesehatan dan sebagainya. 2. Motif budaya, Yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, kebiasaannya, kebudayaan yang berupa bangunan, musik, tarian dan sebagainya. 3. Motif interpersonal, yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman tetangga, atau berkenalan dengan orang-orang tertentu, atau berjumpa atau sekedar dapat melihat tokoh-tokoh terkenal: penyanyi, penari, bintang film, tokoh-tokoh politik, dan sebagainya. 4. Motif status atau motif prestise. Banyak orang beranggapan bahwa rang pernah mengunjungi tempat-tempat lain itu dengan sendirinya melebihi sesamanya yang tidak pernah bepergian. Orang yang pernah bepergian kedaerah- daerah lain dianggap atau merasa dengan sendirinya naik gengsinya, naik statusnya. Dalam wisata aktif, motif prestise itu sangat penting untuk negara- negara berkembang atau negara bekas jajahan. Soekadijo, 1997 :37.

2.1.7 Jenis- jenis Objek, Daya Tarik Wisata dan Aktivitas Wisata

Secara garis besar daya tarik wisata diklasifikasikan kedalam tiga bagian: 1. Daya tarik alam Universitas Sumatera Utara 2. Daya tarik budaya 3. Daya tarik buatan manusia Walaupun demikian ada yang membagi jenis objek dan daya tarik wisata ini kedalam dua kategori saja, yaitu: 1. Objek dan daya tarik wisata alam 2. Objek dan daya tarik wisata sosial budaya. Wisata alam terdiri dari wisata pantai, wisata tirtabahari, pegunungan, daerah liar dan terpencil, taman dan daerah konservasi, dan health resort sedangkan wisata sosial udaya terdiri dari peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, museum dan fasilitas budaya lainya, pola kehidupan, desa wisata, wisata keagamaan, etnis dan nostalgia. Atraksi-atraksi wisata dapat digolongkan dalam tiga bagian. Pertama, golongan atraksi alam meliputi iklim, pemandangan alam, pantai dan kawasan bahari, flora dan fauna, ciri lingkungan alam khusus, taman nasional serta wisata kesehatan. Kedua, golongan atraksi budaya meliputi monumen purbakala, sejarah dan budaya, pola budaya tertentu, seni, kerajinan dan arsitektur lokal, aktivitas ekonomi menarik, kota-kota menarik, festival budaya, serta keramahan penduduk. Ketiga, jenis atraksi khusus meliputi taman hiburan, berbelanja, MICE Meetings, Insentives, conventions, exhbitions, kasino, rekreasi dan olah raga, serta peristiwa khusus. Hadinoto, 1996 :71 Aktivitas wisata suatu digerakkan oleh adanya atraksi wisata, terutama yang unik seperti: pantai, taman, bangunan bersejarah, topografi khas, ciri khas budaya, peristiwa lokal unik, dan lain-lain. Aktivitas wisata merupakan kegiatan Universitas Sumatera Utara yang dapat menghasilkan devisa dan sering menyebabkan banyak dampak besar pada lingkungan dan pada cara hidup masyarakat setempat, berupa: a. Aktivitas rekreasi biasa menikmati pemandangan indah, singgah di tempat kerabat atau kawan. b. Kunjungan pesta budaya, upacara rakyat. c. Belanja cenderamata. d. Kunjungan kawasan alam. e. Kunjungan situs sejarah purbakala. f. Kunjungan pada lembaga-lembaga khusus Menurut Lucman H, aktivitas wisata meliputi: 1. Jalan kaki hiking, 2. Berakit rafting, 3. Bersepeda biking, 4. Menyelam diving, 5. Berlayar sailing, 6. Camping, dan 7. Panjat tebing Faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas wisata: a. Resensi Ekonomi, ketika harga minyak mentah meningkat, kegiatan dunia usaha menurun yang juga mempengaruhi aktivitas wisata. b. Keamanan, baik selama dalam perjalanan maupun di daerah objek wisata. Universitas Sumatera Utara c. Penyakit, sehingga wisatawan dapat membatalkan kepergiannya karena tidak ingin terjangkit penyakit Kaslany, 1997: 39.

2.1.8 Produk Wisata