Profil Informan DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

34 5 Etnis Padang 90 6,05 120 7,09 Jumlah 1.491 100 1.700 100 Sumber:Profil desa Seneubuk Punti 2011

4.2. Profil Informan

1. Nama : Suprianto Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 45 Tahun Pekerjaan : Petani Melakukan Diversifikasi Pekerjaan Bapak Suprianto adalah seorang petani yang melakukan diversifikasi pekerjaan, bapak ini sudah bertani sejak tahun 1987 sampai saat ini 26 Tahun , dan baru 3 tiga tahun belakangan ini bapak suprianto melakukan diversifikasi pekerjaan, setelah bertani cukup lama bapak ini mengatakan bahwa pendapatan dari bertani Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 sekarang sudah tidak mencukupi, dimana hasil pertanian yang tidak seberapa di tambah kebutuhan hidup untuk keluarga terus meningkat. Dari hasil pertanian yang sekarang ini mulai tidak mencukupi kebutuhan keluarga daripada itu bapak Suprianto melakukan diversifikasi pekerjaan sebagai pedagang, adapun dagangan yang di jual sebagian besar adalah kebutuhan keluarga masyarakat seperti sembako dan kebutuhan sehari-hari didalam rumah tangga. Didalam melakukan diversifikasi pekerjaan sebagai pedagang, bapak Suprianto biasa di bantu oleh Istria tau anaknya, sang istri yang berprofesi sebagai petani juga ketika waktu kosong dia akan berjualan namun setelah anak2 pulang sekolah biasa nya mereka bergantian untuk berjualan, beginilah cara kerja mereka karena mereka tidak memakai tenaga kerja orang lain melainkan memanfaatkan keluarga yang di rumah. Bapak Suprianto mengatakan bahwa setelah ia melakukan diversifikasi pekerjaan ini, ia memiliki pendapatan lebih, dimana yang pada mula nya hanya terpaku pada satu pekerjaan dan sekarang melakukan pekerjaan tambahan maka pendapatan di dalam rumah tangganya ia katakan mulai ada peningkatan. 2. Nama : Anita Sari Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 41 Tahun Pekerjaan : Petani Melakukan Diversifikasi Pekerjaan Ibu Anita sari merupakan seorang petani yang melalakukan diversifikasi pekerjaan.Ibu Anita sari ini bertani sejak tahun 1995 sampai sekarang 19 Tahun, dan telah melaklukan diversifikasi mulai tahun 2008 sampai sekarang. Ibu Anita ini mengaku bahwa dulu ketika hasil pertanian masih tinggi dan kebutuhan keluarga meningkat seperti sekarang, ia mengatakan bahwa menjadi seorang petani sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup di dalam keluarga, ibu anita yang memiliki suami yang bekerja sebagai buruh harian lepas BHL dan mmiliki 2 dua orang anak yang duduk di sekolah menengah pertama dan sekolah dasar ini menuturkan bahwa di era sekarang ini yang semuanya serba mahal, pengeluaran serba meningkat ibu Anita dan suami harus menyiasatinya untuk memperoleh penghasilan tambahan. Oleh karena itulah ibu Anita melakukan diversifikasi pekerjaan dimana dengan melakukan diversifikasi pekerjaan ini dia mampu mendongkrak pendapatan rumah tangganya. Adapun diversifikasi pekerjaan yang ibu Anita lakukan adalah berjualan jagung bakar di jalan lintas yang berada di depan desa, hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat desa termasuk ibu Anita ini, dimana system pembagian kerja ibu ini bergantian dengan anak-anaknya, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 37 terkadang juga hanya ibu Anita saja yang berjualan, ini dikarenakan berjualan jagung bakar ini hanya dilakukan siang, terkadang juga sore hari sampai malam hari. Dan dengan pekerjaan ini hasil yang di peroleh sangat menguntungkan bagi kebutuhan sahari dan terkadang lebih dari cukup. Sehingga ibu anita dapat menyekolahkan anaknya tanpa terkendala apapun di tambah ia dapat menyisihkan kedalam tabungannya. 4. Nama : Sudarman Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 50 Tahun Pekerjaan : Petani Kebun Karet tidak melakukan diversifikasi pekerjaan Bapak Sudarman Adalah seorang petani kebun karet, ia tidak melakukan diversifikasi pekerjaan karena menganggap bahwa pekerjan yang dia lakukan sekarang sudah memakan banyak waktunya, dimana dia harus mengurus kebun karet yang ia miliki itu sendiri, walaupun demikian dia merasa senang karena memiliki kesibukan. Pak Sudarman yang bekerja sebagai petani kebun karet yang ia miliki sendiri itu sejak tahun 1980 sampai dengan sekarang sudah mampu menyekolahkan anak-anaknya, Ia mengatakan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 bahwa walaupun hanya bekerja sebagai petani kebun karet namun penghasilan sudah mencukupi buat keluarganya. Bapak ini juga mengatakan rasa yang brgitu lelah, namun dia tidak mungkin menggunakan tenaga kerja org lain didalam mengurus kebun karetnya. Karena itu akan membuat pengeluaran akan bertambah besar. 5. Nama : Bobi chandra Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 30 Tahun Pekerjaan : Karyawan SPBU Bapak Bobi adalah pria yang berusia 30 tahun yang memiliki suku jawa, yang memiliki seorang istri dan dua 2 orang anak. Bapak ini bekerja sebagai karyawan di sebuah SPBU Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang tidak jauh dari desa yaitu tepat nya di desa sebelah, desa Buket Meutuah. Sudah selama dua tahun bapak ini bekerja sebagai karyawan SPBU. Dalam bekerja biasanya bapak Bobi ini bekerja kusus pada shift malam saja. Ia mengatakan bahwa pekerjaan nya sebagai karyawan SPBU tidak sebanding dengan apa yang di butuhkan di dalam keluarga, ia mengatakan sangat pas-pasan untuk kebutuhan keluarga. Yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 pada akhir nya bapak bobi menggunakan lahan kosong di pinggir sungai untuk di tanami sayur-sayuran yang dapat menghasilkan. Dibulan-bulan awal memanen bapak bobi mengatakan dapat menambah keuntungan dan juga dapat menambah pemasukan didalam keluarga. Mulai dari situ bapak Bobi Chandra tetap melakukan Diversifikasi pekerjan, dimana dengan tidak melakukan ketunggalan pekerjaan ia mampu menambah pendapatan dalam rumah tangganya. Ia mengatakan hambatan yang dialami ketika melakukan diversifikasi ialah lahan, karena bapak bobi hanya menggunakan lahan kosong yang ada disebelah sungai. Ia melakukan diversifikasi pekerjaan sudah 1 tahun belakangan ini, dan mulai sudah dapat menambah infentaris di dalam rumahnya. Dan ia juga membangun sebuh kedai kecil di depan rumahnya untuk kegiatan istrinya yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan juga menjadi pemasukan tersendiri dengan ada nya kedai ini. 6. Nama : Legiman Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 57 Tahun Pekerjaan : Petani Pak Legiman seorang petani sejak 1974 30 Tahun, dan Pak Legiman melakukan diversifikasi pekerjaan sejak tahun 2005 sampai sekarang 9 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 Tahun.Pak Legiman berumur57 tahun. Jumlah pendapatan perbulan yaitu Rp.800.000. Memiliki anak 4 orang dan cucu 2 orang. Pak Legiman tinggal di desa ini selama 57 tahun. Selama tinggal didesa Pak Legiman tidak mengalami perubahan apa-apa di desa tersebut. Bantuan juga tidak ada terhadap pendidikan anak, makanpun susah, apalagi menyekolahkan anak, Pak Legiman tidak mampu menyekolahkan anaknya sampai selesai karena pendapatan sehari-hari sangat minim. Tetapi sekarang kehidupan sudah mulai membaik, karena anak-anak pun sudah bisa bekerja dan dapat membantu menambah penghasilan.Ditambah lagi dari diversifikasi pekerjaan yang dilakukan pak legiman adalah sebagai buruh pabrik pencetak batu bata menambah pendapatan tersendiri bagi keluarganya. Sekarang apa yang pak Legiman rasakan dahulu sudah mulai menghilang dan mulai berubah. Dimana ia mulai bisa membeli dan memiliki fasilitas yang lebih yang mampu ia peroleh dari pendapatan hasil jerih payah yang di lakukan pak legiman. 7. Nama : Supinah Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 59 Tahun Pekerjaan : Petani Ibu Supinah ini selain Bertani Ia juga sebagai Pedagang jagung bakar. Ibu ini memiliki 5 orang anak dan 3 cucu. Ibu ini menjadi Petani sejak 1970 sampai sekarang, hasil pertanian yang di peroleh ibu ini selain untuk di jual juga untuk di gunakan untuk kehidupan sehari-hari. Ibu ini Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 mengaku kehidupannya sebagai petani dianggap masih kurang. Dimana untuk mencukupi kebutuhan keluarganya yang semakin hari semakin banyak keperluannya sementara pekerjaan dari suami ibu supinah juga tidak menentu yang belu bisa memberikan pendapatan secara berarti bagi keluarga, maka dari pada itu ibu supinah mencoba melakan diversifikasi pekerjaan, pekerjaan yang Ia lakukan adalah berjualan jagung bakar di jalan lintas yang berada di depan desa bersma warga lain. Ibu ini berpendapat bahwa dengan pekerjaan ini yang hanya menggunakan waktu sore sam pai malam ibu ini bisa mendapat keuntungan yang besar. Ia juga mengatakan karena tempat jualan janggung bakar mudah di akses tepat di pinggir jalan lintas Medan-B.aceh juga memang loasinya sudah banyak dikenal orang banyak. Apa lagi kalau di hari2 libur. Pembeli akan meningkat dan itu artinya pendapatan mereka mulai bertambah, dan tidak hanya jagung yang mereka jual tetapi minuman dan berbagai rokok. Sekarang ibu ini mampu mencukupi kebutuhan keluarga setelah berjualan, dan ibu ini berharap semakin majunya jagungg bakar di desa mereka, agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih. 8. Nama : Samsul Jenis Kelmin : Laki-laki Usia : 47 Tahun Pekerjaan :Petani Laki-laki yang biasa dipanggil Uncu ini berusia 47 tahun, bekerja sebagai petani, memiliki seorang istri dan tiga 3 orang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42 anak yang semuanya bersekolah. Ia mengganggap sedikit sekali perubahan yang ia dapat di dalam bertani untuk kebutuhan kelurga, apa lagi hasil padi kalau tidak bagus harga jual juga akan menurun.Harapan pak samsul terhadap kondisi desa yaitu “pemerintah selalu mengawasi dan tetap membantu para petani, sehingga jika pendapatan dan kesejahteraan warga lebih mantap, maka pendidikan anak akan lebih baik lagi.Bantuan pupuk dan bibit juga di harapkan mampu tersalur dengan baik, karena bantuan pupuk dan bibit tanaman sangat membantu petani.Selama ini produksi padi dan tanaman lainnya menurun itu dikarenakan petani tidak mampu membeli pupuk”.Karena hal seperti inilah banyak petani mencoba atau melakukan pekerjaan lain yang dapat memperoleh pemasukan bagi keluarga mereka, itulah yang dikatan bapak ini. Tidak beda dengan masyarakat lain, bapak ini juga melakukan diversifikasi pekerjaan dengan berjualan jagung bakar dan membuka kedai kecil didepan rumahnya guna menberikan atau memperoleh pendapatan yang lebih untuk keluarganya. Setalah 4 tahun melakukan diversifikasi pekerjaan itu, Ia mulai merasakan perubahan berarti didalam kehidupannya, dimana perekonomian keluarga mulai meningkat. Dimana ia mulai bisa memperbaiki rumah dan dapat membeli benda2 yang Ia inginkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 9. Nama : Jehe Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 60 Tahun Pekerjaan : Berkebun Kelapa Sawit Pak jehe ini selain kepala keluarga ia juga sebagi seorang Imam di desa ini. Ia memiliki perkebunan kelapa sawit ssendiri seluas 3000m 2 , dimana ia mengurus kebunnya itu hanya dirinya sendiri tidak menggunakan tenaga orang lain. Kehidupan pak Jehe ini sudah mencukupi dengan mengandalkan dari perkebunan saja, namun karena proses pengurusan perkbunan kelapa sawitnya mudah dan banyak kegiatan yang bisa ia lakukan, Ia juga berternak lembu dan membudidayakan ikan di dua kolam ikan yang ia miliki sendiri, dimana modal yang ia dapatkan adalah dari kiriman anak-anaknya yang sudah bekerja diluar kota. Dimana dengan apa yang di hasilkan pak jehe lebih dari cukup untuk peningkatan perekonomian keluarganya. Disisi lain juga ada fasilitas yang di berikan oleh pemerintah untuk bapak Jehe ini karena posisi Ia sebagai imam desa selain gaji ia juga dapat fasilitas seperti motor. Inilah yang semakin memberikan pemasukan buat keluarganya. Ia juga mengatakan bahwa ternak yang iya miliki senarnya untuk mengisi kekosongan setelah menyelsaikan pekerjaan atau mengurus klapa sawit yang ia miliki. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 10. Nama : Ibu Runta Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 55 Tahun Pekerjaan : Petani Ibu runta ini memiliki tiga 3 orang anak, ia bekerja sebagai buruh tani atau biasa dikatakan didesa ini adalah upahan, pendapatan ibu ini tidak menentu karena tergantung upahan yang di terima dalam satu hari terkadang ia hanya mendapat Rp 25.000-Rp 30.000 per hari. Dan itupun tidak setiap hari ia bekerja karena tergantung ada atau tidaknya orang yang membutuhkan tenaga ibu ini. Menurut Ibu ini seandainya punya lahan dia akan berhenti menjadi buruh tani, dan bisa mengolah lahannya sendiri. Karena pendapatan dari buruh ini tidak menentu, jika kita tidak di suruh untuk bekerja maka pendapatan kita tidak ada. Ia merasa pendapatannya kurang dari cukup, belum lagi suaminya yang hanya bekerja sebai pembuat batu nisan. Tetapi ia selalu bersyukur. Nah didalam menunjang pendapatannya untuk rumah tangga, ia juga berjualan jagung bakar sama seperti yang dilakukan beberapa warga lainnya untuk menambah pendapat. Waktu berjualan yang hanya dari sore sampai malam ini tidak mengganggu aktifitas ibu ini, ibu runta melakukan diversifikasi pekerjaan dengan berjualan jagung bakar nini sudah 5 tahun dan selama Ia melakukan pekerjaan lainnya, ia mulai memperbaiki perekonomian keluarganya, diana sekarangg anak yg Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 pertama sudah menikah dan anak kedua sudah bekerj, jadi semakin pula tnggungan ibu ini. Ia mengatakan sekarang sudah mulai dapat menikmati hasil kerja kerasnya selama ini. Ia juga berharap bahwa ada lahan yang disediakan oleh pemerintah. Karena hambatan atau masalah bagi ibu runta ini adalah ia tidak memiliki lahan untuk bertani.

4.3 Diversifikasi Pekerjaan Pada Masyarakat Pertanian Desa