24
Subyek tidak mengalami peningkatan yang signifikan jika berpatokan pada indikator keberhasilan, namun sudah mengalami peningkatan dari kemampuan awal.
Subyek masih memerlukan banyak latihan terutama dalam pengucapan huruf “m” dan
pengucapan kata karena masih berada di bawah indikator pencapaian.
D. Refleksi
Adapun hambatan yang dialami selama praktek mengajar di kelas adalah sebagai berikut. a.
Sulit melakukan komunikasi di dalam kelas terlebih terdapat 3 siswa dengan dua macam kebutuhan yaitu tunrungu dan tungrahita ringan.
b. Salah seorang siswa sering berselisih dengan sesama teman di kelas, sehingga
mahasiswa membutuhkan waktu untuk mengkondisikan siswa agar subyek siap untuk belajar.
c. Tingkat penguasaan materi yang sangat berbeda pada beberapa mata pelajaran
antara subjek tunrungu yang cepat dan tungrahita ringan yang cukup lambat, sehingga waktu habis terbuang.
d. Sulit membuat subyek untuk fokus dalam pembelajaran karena konsentrasi
subyek mudah terganggu, sehingga materi harus disampaikan secara berulang- ulang.
e. Waktu pelaksanaan terganggu oleh agenda non akademik.
Adapun usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan praktek mengajar adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa menggunakan komunikasi total dalam penyampaian materi dan
diulang-ulang. b.
Mahasiswa mencoba memisahkan siswa yaitu dengan memisahkan siswa dengan kursi yang berbeda.
c. Mahasiswa memberikan reward kepada siswa yang dapat menyelesaikan tugas
dengan baik d.
Menggunakan metode latihan dan permainan. e.
Kerjasama guru dan orang tua perlu dijalin agar terjadi sinergi yang baik dalam meningkatkan kemampuan subyek.
25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan PPL yang dilaksanakan selama dua bulan di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman berjalan dengan lancar. Hal tersebut didukung
dengan adanya kerjasama yang baik antara siswa, guru pembimbing, koordinator PPL, dosen pembimbing dan kepala sekolah. Melalui kegiatan PPL II ini mahasiswa belajar
secara langsung tentang pembelajaran di kelas dan pengelolaannya sebagai calon guru. Kegiatan PPL II dilaksanakan di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman dengan subyek siswa
kelas III SD dan pembelajaran individual diberikan kepada 1 subyek. Praktik individual dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan di luar kelas dan sisanya adalah pembelajaran
klasikal dengan setting kelas. Mata pelajaran yang menjadi fokus pengajaran individual adalah program khusus artikulasi. Materi yang disampaikan adalah pengucapan huruf
konsonan bilabial. Pelaksanaan PPL II di kelas 3 belum menunjukkan hasil yang optimal namun subyek telah mengalami sedikit peningkatan dari kemampuan awal terutama
dalam pengucapan huruf konsonan bilabial.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan komunikasi yang intensif antar seluruh komponen sekolah.
b. Meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan siswa.
c. Mempertahankan hubungan baik dengan mahsiswa PPL.
2. Bagi Universitas
a. Menjalin koordinasi yang baik antar semua komponen terutama dengan pihak
sekolah tentang bagaimana prosedur yang seharusnya dilakukan dalam pelaksanaan PPL sesuai dengan ketentuan universitas sehingga tidak terjadi
kesewenangan pemberian tugas. b.
Memberikan bimbingan yang lebih terperinci kepada mahasiswa sesuai prosedur yang berlaku.