Citra Produk .1 Pengertian Citra Produk
25
2.3 Citra Produk 2.3.1 Pengertian Citra Produk
Citra produk menurut Jefkins 2006:326 yang diterjemahkan oleh Haris Munandar menyatakan: Citra produk sebagai kesan, gambaran atau
infresi yang tepat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya atas produk dan keunggulan atau keistemewaan produk tersebut.
Selanjutnya menurut Kasali 1995:28 bahwa “citra produk adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan”.
Jefkins 2006:17 yang diterjemahkan oleh Haris Munandar menyatakan citra image terdiri dari beberapa jenis citra bayangan mirror
image, citra yang berlaku current image, citra yang diharapkan wish image, citra perusahaan coorporate image, dan citra majemuk muliple
image. Namun sesuai dengan judul penelitian maka penulis membatasi
pembahasannya pada citra produk product image. Dimana citra produk ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif
yang dapat meningkatkan citra suatu produk antara lain adalah sejarah atau riwayat produk yang gemilang. Adapun proses pembentukan citra, sebagai
kesimpulan Persepsi seperti yang dikatakan oleh Hawins Best dan Coney 1995:315 dalam bukunya Suryadi 2007: 69 adalah melalui beberapa tahap,
yaitu:
26
1. Tahap penangkapan informasi
Terjadi di saat suatu rangsangan daerah syaraf penerima indera seseorang sensory receptor.
2. Tahap perhatian Attention
Untuk menjadi perhatian seseorang, setelah mencapai daerah syaraf penerimaan indera seseorang, maka selanjutnya rangsangan harus
dapat menggetarkan syaraf indera dan menimbulkan respon atau sensasi-sensasi pada otak Sensation
3. Tahap Pemahaman Copprehensive
Dimana setelah mencapai syaraf penerima indera seseorang dan menggetarkan syaraf-syaraf dari indera tersebut kemudian
menimbulkan respon langsung atau sensasi-sensasi pada otak yang kemudian dilakukan pemahaman terhadap sensasi-sensasi tersebut.
Pada tahap pemahaman inilah sensasi terbentuk. Citra produk merupakan akumulasi dari nilai-nilai kepercayaan yang
diberikan oleh seseorang yang mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk opini publik yang lebih luas dan abstrak Ruslan, dalam
W Mahestu Noviandra K 2006: 62-66.
2.4 Perilaku Konsumen 2.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen