4
2. Kriteria
Tabel 1.1 Kiteria Asset dan Omset UMKM
No Uraian
Kitreria Asset
Omset
1 Usaha Mikro
Max 50 Jt Max 300 jt
2 Usaha Kecil
50 jt-500 jt 300 jt-2,5 M
3 Usaha Menengah
500 jt-10 M 2,5 M-50 M
Pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi namun demikian, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil terbukti dapat menyelamatkan perekonomian nasional dari krisis yang
cukup hebat, dan sekaligus motor penggerak utama ekonomi rakyat Indonesia. Animo masyarakat untuk berusaha melalui bentuk usaha Koperasi nampaknya juga semakin besar,
hal tersebut dapat ditunjukkan secara kuantitatif berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan UMKM hingga saat ini jumlah koperasi telah mencapai angka 209.488 Unit dalam
aneka usaha pertanian, perikanan, peternakan, industri kecil, perdagangan, jasa dan keuangan dengan jumlah modal sendiri Rp 105,8 triliun, volume usaha Rp 189,85 triliun
dan jumlah SHU 14,98 triliun. Pada tahun 2013, UMKM mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan
Product Domestic Bruto
PDB Nasional, yaitu sebesar 57,56. Demikian pula kontribusi UMKM terhadap total nilai ekspor nasional mencapai
15,68 http:www.sindotrijaya.comnewsdetail9160kemenkop-ukm-targetkan-capai-
sasaran-nawa-cita.VXrI0UYavCA diakses 12-6 -2015, UMKM juga telah teruji sebagai
kelompok usaha yang memiliki daya responsif, fleksibilitas, dan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai perubahan pasar.
UMKM merupakan usaha milik masyarakat kebanyakan, para pelaku usaha Koperasi dan UMKM tidak terlepas dari perubahan lingkungan bisnis, terutama dalam
waktu dekat, berlakunya kerjasama ASEAN yaitu Masyarakat Ekonomi Asean MEA pada tanggal 31 Desember 2015 mendatang, maka akan terjadi pasar bebas, yaitu aliran
barang dan jasa, modal, tenaga kerja dan investasi di antara sesama negara ASEAN. Dalam era informasi seperti saat ini, proses perubahan dunia secara global dan kerjasama ekonomi
kawasan dirasakan sangat dasyat dan tidak dapat dielakkan. Indonesia sendiri telah
5 menandatangani kesepakatan dalam beberapa kali KTT Asean oleh karena itu siap tidak
siap Indonesia harus mengikuti arus
Asean Economic Community
AEC. Adanya MEA dan globalisasi baik CAFTA dan AFTA tentu ada tantangan, namun demikian akan
terbuka berbagai peluang dan Indonesia harus siap menghadapinya. Hal ini juga didukung kondisi makro melalui beberapa indikator, antara lain 1 keberhasilan pembangunan
ekonomi Indonesia terbukti telah membawa Indonesia ke dalam kelompok G20; 2 pada tahun 2012, Indonesia menjadi negara terbesar ke-16 dibandingkan sebelumnya pada tahun
2005 masih berada diperingkat ke-26 dunia; 3 berdasarkan data
World Economic Forum
WEF, Indonesia berada diperingkat ke-38 dari 144 negara untuk
Global Competiveness Index
GCI 2013-2014. Selain itu, berdasarkan
World Investment Report
dari UNCTAD Tahun 2013 Indonesia masuk peringkat ke-4 negara yang mempunyai prospektus ekonomi
tahun 2013-2015
http:www.sindotrijaya.comnews detail9160kemenkop-ukm-
targetkan-capai-sasaran-nawa-cita.VXrI0UYavCA diakses 12-6-2015. Ada 4 empat
pilar cetak biru MEA.
Gambar 1.1 Empat Pilar Cetak Biru MEA