Tantangan dan Ancaman ANALISIS SWOT
31 10
Kurang kondusifnya iklim usaha yang dilihat dari belum tuntasnya penanganan aspek Legalitas badan usaha dan kelancaran prosedur perizinan, penataan lokasi
usaha, biaya transaksiusaha tinggi, infrastruktur, kebijakan datam aspek pendanaan untuk Usaha Mikro dan Kecil, kebijakan aspek informasi, kemitraan, pemberian
kesempatan berusaha, promosi dagang dan dukungan ketembagaan yang kurang mendukung, serta perlunya peningkatan koordinasi antar instansi terkait.
11 Pelaksanaan otonomi daerah dirasakan belum sepenuhnya optimal, karena kurang
berpihaknya Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Eksistensi Koperasi dan UMKM juga masih selalu di pandang sebelah
mata, bahkan berkembang pandangan minor terhadap pemberdayaan Koperasi dan UMKM, seolah pemberdayaan adalah bagian dan
program charity
dan belas kasihan.
12 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM juga berkaitan erat dengan upaya untuk
mencapai
Millenium Development Goals
MDG’s atau tujuan pembangunan millennium yang ditujukan pada pencapaian hak-hak dasar kebutuhan hidup bagi
segenap bangsa, khususnya menyangkut menanggulangi pengentasan kemiskinan dan mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dan membangun
kemitraan global dalam pembangunan terutama dengan mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.
13 Keberadaan Usaha Besar merupakan mitra penting dalam pengembangan ekonomi
rakyat. Oleh karena itu pertu pengembangan berbagai bentuk kerjasama dengan usaha besar, di antaranya pengembangan kemitraan dan jaringan pasar bersama
Koperasi dan UMKM, tempat magang, alih teknologi, pendampingan dan advokasi serta CSR
Corporate Social Responsibility
dengan menekankan pada bentuk kerjasama yang saling membutuhkan, menguntungkan dan membesarkan.
14 Kompetisi dengan pebisnis asing yang sangat inovatif, didukung teknologi, modal,
dan jaringan usaha yang luas akan membuat UMKM dan Koperasi sulit berkompetisi dan berkembang.
15 Kelemahan pengaturan dan penegakan hukum dapat mengancam semakin
terdesaknya UMKM dan Koperasi oleh usaha besar yang secara agresif memasuki wilayah usaha yang sepantasnya diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi.
32 16
Masih rendahnya komitmen mutu dari pelaku UMKM, menyebabkan rendahnya kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keandalan produk UMKM.
17 Belum meratanya infrastruktur perekonomian seperti jalan, listrik, dan berbagai
macam hal karena kemampuan dan potensi daerah yang berbeda-beda. Di samping sumber daya alam bahan baku semakin berkurang.
18 Pelanggaran Hak Cipta sehingga menimbulkan penjiplakan yang merugikan
pencipta yang memiliki ide kreatif, sehingga ini menimbulkan disinsentif dan hilangnya penghargaan pemiliki ide kreatif.
33
BAB V
ROADMAP
UMKM DAN KOPERASI
Bertolak dari paparan di atas, berikut adalah peta jalan
roadmap
UMKM dan Koperasi dibagi dalam tahapan usulan program pengentasan masalah sebagai berikut.
TAHUN 2016 FASE IDENTIFIKASI
1 Pendataanpembuatan database UMKM
dan Koperasi. 2
Pembuatan database penyedia asistensi teknis untuk usaha mikro.
3 Survey model kelembagaan yang khusus
menangani UMKM dan Koperasi. 4
Menetapkan peraturan pemerintah dan peraturan menteri sebagai pedoman rinci
untuk memberdayakan koperasi dan UMKM.
TAHUN 2017 FASE PERTUMBUHAN PENGEMBANGAN
1 Pemberdayaan usaha mikro.
2 Pengembangan asuransi mikro.
3 Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi.
4 Memperkuat keunggulan kompetitif ekonomi.
5 Meningkatkan akses sumberdaya produktif dengan
memberikan fasilitas produksi modern. 6
Mengembangkan kemitraan investasi. 7
Menyediakan skema dana bergulir dengan membentuk lembaga keuangan untuk mendukung
koperasi dan UMKM. 8
Menyediakan skema kredit usaha rakyat dan meningkat alokasi pemberian kredit, mikro,
menengah dan KUR, serta Jamkrida yang merupakan kredit khusus bagi UMKM dan pengusaha
kecil menengah baru dengan kerangka jaminan dari pemerintah.
9 Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil
Menengah yang Kondusif. 10
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM.
11 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. 12
Meningkatkan RAT Rapat Akhir Tahun untuk masing-masing Koperasi di KabupatenKota di Bali.
13 Lembaga keuangan, pemerintah Akademisi, dan
swasta memberikan
pelatihanlokakaryakursus untuk UMKM dan Koperasi bisa menyusun kelayakan
bisnisusaha dan penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima oleh Lembaga Keuangan Bankable.
34
TAHUN 2018 FASE PERCEPATAN
1 Penyelenggaraan dan peningkatan
komitmen kredit melalui roadshow dan kolaborasi.
2 Penyaluran kredit mikro, diikuti dengan
analisis dan monitoring. 3
Peningkatan permintaan dari kredit mikro 4
Strategi yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM.
5 Meningkatkan pengembangan produk dan
akses pemasaran dengan membangun sarana dan prasarana yang memberikan
kesempatan UMKM dan Koperasi. 6
Peningkatan kualitas daya saing sumber daya manusia untuk mengatasi dengan
usaha bisnis. 7
Mempromosikan produk koperasi dan UMKM melalui fasilitas trading house
SMESCO dalam pameran luar negeri. 8
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
9 Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah.
TAHUN 2019 FASE PENGUATAN KELEMBAGAAN BERBASIS TI
1 Penguatan Kelembagaan UMKM dan Koperasi.
2 Meningkatkan kapasitas pengetahuan dan teknologi
penyerapan. 3
Penguatan pengembangan kelembagaan koperasi dan UMKM dengan memberikan advokasi dan
bantuan teknis, seperti keterampilan manajerial, kematangan financial, akses pemasaran, dan
teknologi instansi yang terkait.
4 Menetapkan Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Menteri sebagai pedoman rinci untuk memberdayakan koperasi dan UMKM.
5 Penguatan Kelembagaan dari BI, BPD, LPPD dan
lembaga keuangan lainnya di Bali.
35