93.03 KERANGKA MAKROEKONOMI, LANDASAN HUKUM

10 tersier, yaitu di tahun 2012 kontribusi terhadap PDB sebesar 38,71 persen meningkat menjadi menjadi 40,61 persen tahun 2014. Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 2012-2014. Peran sektor primer telah digeser oleh sektor tersier dan sekunder. Sampai tahun 2014 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor tersier yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya. Nilai Produk Domestik Bruto PDB Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2014 mencapai Rp 2.909.181,5 milyar, naik Rp 290.249,50 milyar dibandingkan tahun 2012 Rp 2.618.932,0 milyar. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2014 mencapai Rp 8.230.925,9 milyar, naik Rp 1.864.003 milyar dibandingkan tahun 2012 Rp 8.230.925,9 milyar. Tabel 2.2 PDB Berdasarkan ADHB dan AHDK Tahun 2000, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Tahun 2012 -2014 Laju Pertumbuhan Kontribusi 2012 2013 2014 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 1,193,452.9 1,310,427.3 1,446,722.3 328,279.7 339,560.8 350,722.2 3.29 14.33 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 972,458.4 1,026,297.0 1,058,750.2 193,139.2 195,853.2 195,425.0 -0.22 10.49 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,972,523.6 2,152,802.8 2,394,004.9 670,190.6 707,481.7 741,835.7 4.86 23.71 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 62,271.6 70,339.6 81,131.0 670,190.6 707,481.7 741,835.7 5.50 0.80 5. B A N G U N A N 844,090.9 907,267.0 1,014,540.8 170,884.8 182,117.9 194,093.4 6.58 10.05 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 1,148,791.0 1,301,175.0 1,473,559.7 473,152.6 501,040.6 524,309.5 4.64 14.60 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 549,105.4 635,302.9 745,648.2 265,383.7 291,404.0 318,527.9 9.31 7.39 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERSH. 598,433.3 682,973.2 771,961.5 253,000.4 272,141.6 288,351.0 5.96 7.65 9. JASA - JASA 889,798.8 1,000,691.7 1,108,610.3 244,807.0 258,198.4 273,493.3 5.92 10.98 PRODUK DOMESTIK BRUTO 8,230,925.9 9,087,276.5 10,094,928.9 2,618,932.0 2,769,053.0 2,909,181.5 5.06 100.00 PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 7,589,809.0 8,419,133.9 9,391,537.3 2,481,790.3 2,635,612.6 2,779,064.0

5.44 93.03

Catatan: ADHB Milyar Rupiah ADHK Milyar Rupiah LAPANGAN USAHA 2014 Catatan: Angka Sementara Angka Sangat Sementara Sumber: http:www.bps.go.id 11 Ekonomi Indonesia tumbuh 5,06 pada 2014 dan merupakan pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun, Angka itu turun jika dibandingkan dengan 5,78 pada 2013 dan merupakan tingkat terlemah sejak 2009 yang merupakan puncak dari krisis finansial global. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 9,31 persen, diikuti oleh Sektor bangunan tumbuh sebesar 6,58 persen dan sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 5,96 persen, jasa tumbuh 5,92 persen, sedangkan sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 3,29 persen. Sektor yang mengalami pertumbuhan minus adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,22 persen Lambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan menurunnya harga-harga ekspor komoditi utama. Ekspor tidak banyak berubah pada 2014, sedangkan ketidakpastian politik juga membuat investasi asing menahan diri. Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak BBM memberi dampak kepada inflasi, sehingga harga barang dan jasa di dalam negeri menjadi tidak stabil walaupun dampak tersebut diperkirakan bersifat sementara. Dilain pihak dengan penyesuaian subsidi BBM dapat menghemat fiskal berjumlah lebih dari Rp 100 Triliun kini memberikan ruang kepada Pemerintah untuk menambah belanja publik bagi sektor-sektor yang prioritas. Di tengah laju pertumbuhan ekonomi yang makin melambat, masyarakat Indonesia bisa sedikit tersenyum. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp 41,81 juta sepanjang 2014. Walaupun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang makin melambat, masyarakat Indonesia bisa sedikit tersenyum. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp 41,81 juta sepanjang 2014, dimana pendapatan per kapita tahun lalu tahun 2013 mengalami kenaikan sekitar Rp 3,53 juta atau sebesar Rp 38,28 juta per tahun, namun jika dikonversikan kepada dolar AS, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia justru terlihat menurun, ini disebabkan oleh kurs dollar terhadap rupiah mengalami kenaikan. Setiap warga Indonesia tercatat hanya mengantongi perdapatan US 3.531,45 pada tahun 2014. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar US 3.669,75. Bahkan dibandingkan dua tahun sebelumnya, angka pendapatan per kapita ini terus menurun. Pada 2012, PDB per kapita tercatat sebesar US 3.751,38 per tahun http:www.dream.co.id dinarpendapatan-penduduk-indonesia-rp-41-jutatahun- 150205t.html . Walaupun terjadi penurunan pendapatan perkapita bila dihitung dengan nilai dollar, diharapkan masyarakat Indonesia mengkonsumsi produk-produk buatan dalam