18
Tabel 2.5 Penjabaran Nawa Cita dan Program Aksi
Kabinet Kerja 2014-2019
Strategi Rencana Tindak
NAWA CITA
Peningkatan Kwalitas SDM
  Pengembangan kewirausahaan yang didukung penguatan
kebijakan kewirausahaan dan pol pengembangan kewirausahaan
  Peningkatan akses ke pelatihan dan layanan usaha terpadu
quick wins
  Pemgembangan kewirausahaan soisial
6 Meningkatkan Produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar
Penimngkatan akses pembiayaan dan
perluasan skema pembiayaan
 Pengembangan lembaga pembiayaanBank pertanian,
UMKM dan Koperasi  Perluasan skema pembiayaan
terutama non bank dan fasilitas akses pembiayaan, kredit ratin,
penjamin, sertifikasi tanah, dll  Advokasi  pembiayaan
 Penguatan Koperasi sebagai pengelola SRG
quik wins
‘ 7 Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Peningkatan nilai tambah produk dan
jangkauan pemasaran  Peningkatan kualitas dan
divertifikasi produk berbasis rantai nilai dan keunggulan lokal
 Peningkatan penerapan standarisasi produk dan sertifikasi
 Revitalisasi pasar tradisional
quick wins
 Pengembangan
traiding house quick wins
6 Meningkatkan produktivitas
rakyat daya saing di pasar internasional
Penguatan kelembagaan  Pengembangan kemitraan investasi
 Peningkatan peran Koperasi dalam pemnguatan system bisnis
pertanian, sentra dan klaster 7  Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Peningkatan kemudahan, kepastian
dan perlindungan hukum
 Harmonisasi  dan penyederhanaan jenis dan prosedur perizinan
sektoral dan daerah  System registrasi UMKM secara
online quick wins
 RUU tentang perkoperasian  Penengakan regulasi persaingan
usaha yang sehat  Peningkatan sinergis dan kerja
sama pemangku kepentingan 6  Meningkatkan
produktivitas ekonomi dan daya saing di pasar
internasional
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2015
19
2.4.2 Sasaran  dan  Penjabaran  Peningkatan  Daya  Saing  Koperasi  dan  UMKM
dalam RPJMN 20013-2018
Kebijakan umum dan program pembangunan UMKM dan Koperasi dalam RPJMD 20013-2018 Provinsi Bali
1. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang tangguh sehingga mampu mengembangkan
ekonomi  kerakyatan  yang  mantap  dan  stabil,  serta  terwujudnya  distribusi, komposisi yang berimbang, dan terwujudnya iklim investasi yang sehat
2. Mengoptimalkan  pertumbuhan  ekonomi  dengan  menimalisir  resiko  kredit  modal
kerja dan kredit investasi 3.
Memantapkan  pengembangan  koperasi  dan  lembaga  ekonomi  kerakyatan  lainnya, agar mampu mandiri dan memiliki kemampuan bersaing lebih tinggi
4. Peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM
5. Peningkatan jaminan kredit daerah Jamkrida bagi UMKM.
Dari  Kebijakan  umum  tersebut  maka  program  yang  dituangkan  dalam  RPJMN 20013-2018 Provinsi Bali untuk UMKM dan Koperasi sebagai berikut:
1. Program penciptaan iklim usaha mikro kecil menengah yang kondusif.
2. Program  pengembangan  kewirausahaan    dan  keunggulan  kompetitif  usaha  mikro
kecil menengah. 3.
Program  pengembangan  system  pendukung  usaha  bagai  udsaha  kecil  mikro menengah.
4. Program peningkatan kulaitas kelembagaan Koperasi.
5. Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi.
6. Program  pengembangan  aksesbilitas  kepariwisataan  industri  perdagangan,
perhubungan  dan telekomikasi serta MP3EI. 7.
Program  gerakan  interpreneurship  Kewirausahaan  dan  daya  saing  pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
8. Program jaminan kredit daerah Jamkrida.
9. Program melayani administrasi perkantoran.
10. Program peningkatan saran dan prasarana aparatur.
20
2.4.3 Visi dan Misi UMKM dan Koperasi Provinsi Bali
Pemerintah Provinsi Bali memiliki Visi yang hendak dicapai adalah
“Terwujudnya Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera”.
Untuk  mencapai  Visi  tersebut  pemerintah  Provinsi  Bali  menetapkan  3  tiga  Misi
antara lain : 1
Mewujudkan Bali yang berbudaya, metaksu dan dinamis, maju dan modern. 2
Mewujudkan  Bali  yang  aman,  damai,  tertib,  harmonis  serta  bebas  dan  berbagai ancaman.
3 Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir bathin.
Mengacu  ke  Visi  Pemerintah  Provinsi  Bali  maka  untuk  pemberdayaan  Koperasi Usaha  Mikro  Kecil  dan  Menengah  di  Provinsi  Bali  tahun  2013-2018  Dinas  Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dari Menengah Provinsi Bali memiliki Visi: “Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah berperan Sebagai Pelaku
Utama dalam Perekonomian Daerah menuju Bali Mandara”. Untuk mencapai Visi tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
menetapkan Misi sebagai berikut: 1
Menumbuhkan dan Mengembangkan Kewirausahaan Koperasi dan UMKM. 2
Meningkatkan Daya Saing Koperasi dan UMKM. 3
Memfasilitasi Pembiayaan dan Penjaminan bagi Koperasi dan UMKM. 4
Mewujudkan Koperasi yang Berkualitas dan Sehat. 5
Mengembangkan Produk Unggulan Daerah  yang  Berdaya  Saing  Melalui Koperasi dan UMKM.
6 Mewujudkan SDM Pengelola Koperasi dan UMKM yang Kompeten.
21
BAB III KONDISI UMKM DAN KOPERASI DAERAH
3.1 Pertumbuhan Kelembagaan dan Usaha Koperasi
Pertumbuhan  kelembagaan  koperasi  ditunjukan  melalui  pertumbuhan  positif  dari unit  usaha  dan  anggota  koperasi  selama  kurun  waktu  ta-hun  2010-2013  .  Rata-rata
pertumbuhan  koperasi  selama  periode  ter-sebut  adalah  6,05  persen  sedangkan  rata-rata pertumbuhan  anggota  koperasi  sebesar  2,76  persen.  Kualitas  kelembagaan  koperasi  juga
tergolong  baik,  terbukti  dengan  rata-rata  pertumbuhan  koperasi  aktif  dan  rata-rata pertumbuhan  koperasi  aktif  sebesar  20,69  persen,  walaupun  pada  tahun  2012  terjadi
perlambatan pertumbuhan, namun di tahun 2013 kembali tumbuh positif. Berdasarkan data tahun  2013,  jumlah  koperasi  di  Bali  saat  ini  adalah  sebanyak  4,654  unit  dan  jumlah
anggota koperasi sebanyak  866,858 orang, seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Pertumbuhan Kelembagaan Koperasi
Tahun 2010-2013
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali diolah
22 Usaha  koperasi  juga  menunjukkan  pertumbuhan  yang  baik  yang  ditunjukkan  dari
pertumbuhan  modal,  volume  usaha  dan  sisa  hasil  usaha  koperasi  secara  umum  adalah positif. Rata-rata pertumbuhan modal sendiri dari koperasi pada periode tahun 2010-2014
adalah  sebesar  8,34  persen  atau lebih  rendah  dari rata-rata  pertumbuhan  modal  luar  yang sebesar  17,88  persen.  Pertumbuhan  modal  sendiri  yang  lebih  rendah  ini  menunjukkan
perkembangan masih perlu mendapatkan perhatian khusus terhadap kemandirian koperasi. Rasio  modal  sendiri  dibandingkan  dengan  modal  luar  koperasi,  masih  lebih  tinggi  modal
luar.  Sementara  itu,  rata-rata  pertumbuhan  volume  usaha  dan  sisa  hasil  usaha  masing- masing  sebesar  13,30  persen  dan  0,01  persen.  Kalau  kita  perhatikan  secara  keseluruhan
pertumbuhan  usaha  Koperasi  selama  empat  tahun  dari  2010-2013,  tahun  2011  dan  2012 memgalami  perlambatan,  tapi  pada  tahun  2013  sudah  mulai  mengalami  percepatan
pertumbuhan,  sehingga  dalam  menghadapi  persaingan  dengan  usaha-usaha  yang  sejenis perlu  mendapat  perhatian  khusus  oleh  pemerintah  sebagai  regulator.  Adapun
perkembangan pertumbuhan usaha koperasi seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2 Pertumbuhan Usaha Koperasi
Tahun 2010-2013
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali diolah