commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kajian teori, kerangka berpikir. Kajian teori yang akan dipaparkan mengenai pengertian belajar,
pendidikan kesetaraan, program kejar Paket C di PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, teori evaluasi proses pembelajaran matematika di pendidikan
nonformal. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang akan diteliti, disusun berdasarkan teoritis dan kajian
hasil penelitian yang telah dikemukakan.
A. Kajian Teori
1. Pengertian Evaluasi Program Evaluasi program sering disalah artikan, dianggap sebagai kegiatan
untuk mencari kesalahan dan kelemahan program, seseorang atau kelompok yang melaksanakan program Djuju Sudjana:2006. Evaluasi
program diadakan bukan untuk menetapkan baik-buruknya suatu program karena kegiatan tersebut termasuk dalam kategori keputusan.
Syamsu Mappa dalam Duju Sudjana 2006 mendefinisikan evaluasi program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program pendidikan. Sejalan dengan pengertian diatas, Mugiadi 1980 menjelaskan bahwa
evaluasi program adalah upaya untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu program, kegiatan, atau proyek. Informasi tersebut berguna bagi
pengambilan keputusa, antara lain untuk memperbaiki program, menyempurnakan program lanjutan, menghentikan suatu program, atau
menyebarluaskan gagasan yang mendasarisuatu program atau kegiatan. Berdasarkan berbagai pengertian sebagaimana dikemukakan di atas
maka evaluasi program dapat didefinisikan sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Dalam pengertian ini data
commit to user 10
adalah fakta, keterangan, atau informasi yang darinya dapat ditarik generalisasi.
Pengertian evaluasi program sebagaimana disampaikan di atas menunjukkan adanya keterkaitan dengan penelitian. Artinya bahwa
evaluasi program dan penelitian memliki hubungan erat antara keduanya. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian pelaksanaan program perlu
dilakukan penelitian evaluasi pelaksanaan program kurikulum, begitu pula untuk mengetahui ketercapaian tujuan proses pembelajaran matematika
pada Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong.
2. Pengertian Belajar Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat
dari pengalaman dan latihan. Hilgard dalam Wina Sanjaya 2006:110 mengungkapkan : “
learning is the process by which an activity originates or changed through training prosedurs wether in the laboratory or in the
natural environment as distinguished from changes by factors not atributable to training
.” Bagi Hilgrad belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan dalam laboratorium
maupun dalam lingkungan alamiah. Djamarah 2002:13 menyimpulkan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Wina Sanjaya 2006:105 mengemukakan belajar adalah proses
berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan mengemukakan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan
lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang
diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri
self regulated
.
commit to user 11
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Manusia hidup
dan bekerja menurut apa yang telah dipelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu
belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
Belajar merupakan hal yang kompleks. Dari segi warga belajar dialami sebagai suatu proses. Warga belajar mengalami proses mental
dalam menghadapi bahan ajar. Belajar merupakan proses internal yang kompleks, yaitu seluruh mental meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia yang terjadi secara sadar dan disengaja oleh setiap manusia. Perubahan
tingkah laku ini secara permanen dan bukan hasil dari kematangan dan keadaan sementara. Belajar itu adalah suatu proses yang sangat komplek,
dimana siswa atau warga belajar menjalani pengalaman edukatif. Pengalaman edukatif dan perubahan tingkah laku tersebut secara optimal.
Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Berdasarkan beberapa pengertian belajar sebagaimana dikemukakan
di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian proses dasar dari perkembangan hidup manusia untuk mencari dan menemukan
pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Bertolak dari pengertian belajar tersebut di atas, maka penulis akan
menelaah mengenai Kejar Paket C yang merupakan bagian dari program pemerintah untuk menyukseskan program pendidikan dasar 12 tahun yang
akan berjalan, yang juga merupakan wujud nyata dari pelaksanaan UUD 1945 yang tercantum dalam alinea ke - 4 yang berbunyi “Mencerdaskan
kehidupan bangsa” dalam arti memberantas kebodohan menuju keluarga sejahtera lahir dan batin.
commit to user 12
3. Pendidikan Kesetaraan a. Pengertian Pendidikan Kesetaraan
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam
civil effect
, ukuran, pengaruh, fungsi, dan kedudukan sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 26 ayat 3 dan penjelasannya bahwa pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum setara SDMI, SMPMTs dan SMAMA yang mencakup program Paket A, Paket B dan Paket C.
Pendidikan kesetaraan meliputi Program Paket A setara SD, Paket B stara SMP dan Paket C setara SMA ditujukan bagi peserta didik yang
berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah, serta usia produktif yang ingin meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan hidup. Oleh karena itu pendidikan non formal memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak pernah
mengenyam pendidikan formal. Mehmet Bilir 2007 mengemukakan bahwa :
Non-formal education covers the education-training system that provides life occupation opportunities to those who have
never taken formal education, or to those who are at any level of formal education or have left formal education.
Pendidikan non formal meliputi sistem pendidikan-pelatihan yang memberikan kedudukan kehidupan kesempatan kepada mereka yang
tidak pernah mengambil pendidikan formal, atau mereka yang pada setiap tingkat pendidikan formal atau telah meninggalkan pendidikan
formal. b. Kelompok Belajar Kejar Paket
Kejar Paket adalah sistem pembelajaran yang digunakan untuk belajar jarak jauh untuk mengatasi kebodohan. Suatu contoh adalah
warga belajar harus menamatkan pendidikan SMA untuk meneruskan karir pekerjaaan misalnya perawat, pegawai negeri, instansi-instansi
commit to user 13
pemerintah atau swasta yang meminimalkan pendidikan SMA bahkan bagi anak-anak yang masih remaja dan dewasa yang dulu putus
sekolah atau belum mencapai tingkat SMA karena suatu kendala baik fisik, demografi, maupun ekonomi melalui Kejar Paket C ini mereka
berhak memperoleh pengajaran dan pendidikan yang layak untuk meneruskan jenjang yang lebih tinggi, seperti tercantum dalam UUD
1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
Bertumpu pada contoh tersebut berarti pendidikan SMA dan setara sungguh sangat diharapkan oleh negara guna menyukseskan
program pemerintah “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Ini merupakan manajemen pendidikan nasional. Sistem pembelajaran ini
biasanya berlangsung di daerah-daerah yang utamanya warga masyarakat yang jauh dari pusat pendidikan, sehingga dengan sulitnya
pusat pendidikan tersebut, maka warga cukup dibekali pendidikan sekolah dasar saja, jadi jika mereka mencari pekerjaan mendapatkan
kendala karena hanya berbekal pendidikan sekolah dasar dan menengah saja. Untuk mengatasi kendala-kendala yang tidak diingikan
yang karena tidak mempunyai ijazah SMA, maka Kejar Paket C ini muncul dan berusaha mengatasi kendala-kendala yang terjadi.
Dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran yang telah diberikan kewenangannya kepada daerah yang kemudian dipantau dari
pusat, tentu akan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah tersebut. Pada dasarnya daerah mempunyai tanggung jawab penuh
kepadanya yaitu daerah itu sendiri, maka tepatlah pemerintah membuka paket belajar agar warga masyarakat mendapat kesempatan
belajar. Dengan demikian adanya Kejar Paket C bukan untuk kecurangan
-kecurangan dalam mencari status pendidikan SMA, banyak yang dibicarakan bahwa Kejar Paket C hanyalah sebuah kursus dan ada pula
yang mengira Kejar Paket C hanyalah jual beli ijazah SMA yang
commit to user 14
tinggal bayar lalu dapat ijazah tanpa adanya pembelajaran. Itu semua adalah anggapan yang salah dalam dunia pendidikan, Kejar Paket C
adalah program pemerintah. Kejar Paket C akan memberikan nilai lebih bagi perkembangan dunia pendidikan, guna mencerdaskan
kehidupan bangsa. Calon siswa atau warga belajar yang mengikuti Kejar Paket C juga harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, jika
tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan calon siswa atau warga belajar tersebut tidak dapat diterima.
4. Proses Pembelajaran Matematika di Kejar Paket C Matematika timbul oleh pola pikir manusia, yang berhubungan
dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika terdiri atas empat kawasan. yaitu: aritmatika, aljabar, geometri dan analisis. Matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan- hubungan kuantitatis dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berpikir. Belajar matematika dapat membantu serta melatih siswa untuk mengasah fungsi otak kiri. Mengasah fungsi otak kiri,
yaitu bahwa dengan belajar matematika dapat melatih siswa berpikir logis, analitis, kritis, detail, runtut, runtun, sistematis, serta memahami adanya
kemungkinan terjadi dan menilai sesuatu bukti. Matematika
adalah alat
yang dapat
memperjelas dan
menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Hal inilah
sehingga menjadikan matematika, paling tidak membantu manusia secara individu melaksanakan studi dibanyak bidang dan berhasil memecahkan
permasalahan kehidupan. Matematika yang abstrak dikuasai sejak SD agar siswa sudah terlatih untuk berpikir sistematik seperti yang terdapat dalam
matematika. Menurut Wina Sanjaya 2006:133 pembelajaran harus berorientasi
pada aktivitas siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya
mengembangkan intelektual saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang
commit to user 15
dimiliki peserta didik.
5. Pelaksanaan Program Paket C Setara SMA PKBM Harapan Kecamatan Gemolong
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan program Kejar Paket C, perlu memperhatikan aspek-aspek atau komponen yang menjadi penentu
keberhasilan program paket C, komponen yang dimaksud adalah: warga belajar, pengajar pendidik, penyelenggara, kurikulum, sarana belajar,
proses belajar, tempat belajar, evaluasi, dana belajar, dan hasil belajar. Komponen-komponen tersebut dideskripsikan dibawah ini:
1 Siswa Warga Belajar Warga belajar program paket C adalah warga masyarakat yang
memenuhi persyaratan : a
Lulus Paket B setara SLTP. b
Lulus SLTP SMP dan MTs. c
Putus SLTA SMA dan Madrasah Aliyah. Warga belajar program paket C mempunyai hak untuk :
a Mengikuti kegiatan belajar.
b Mendapatkan bahan belajar.
c Melaksanakan kegiatan belajar mandiri, tutorial secara
berkelompok dan klasikal. d
Memperoleh bimbingan ketrampilan. e
Memperoleh bimbingan untuk usaha mandiri baik secara pribadi maupun secara berkelompok.
f Mengikuti evaluasi, penilaian hasil belajar dan pengujian.
g Memperoleh kesempatan mengikuti ujian persamaan SMA,
memperoleh ijazah kesetaraan bagi yang telah lulus, dan memperoleh penghargaan untuk bisa melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, dan memperoleh penghargaan
civil effect
setara SMA dalam pekerjaan. h
Memperoleh perlindungan secara hukum dalam melaksanakan
commit to user 16
haknya sebagai warga negara yang berhak mendapatkan pendidikan sebagai hak asasinya.
Disamping hak-haknya sebagai warga belajar yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
program paket C, warga belajar mempunyai kewajiban yang perlu dipenuhi. Kewajiban itu diantaranya:
1 Memenuhi persyaratan sebagai warga belajar.
2 Mengikuti kegiatan belajar yang telah ditentukan dan disepakati
bersama. 3
Membiayai kegiatan pendidikan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
4 Mentaati ketentuan yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan
belajar, evaluasi, dan pengujian baik untuk pelajaran pada kurikulum SMA maupun pelajaran keterampilan.
5 Saling belajar membelajarkan sesama warga belajar untuk tujuan
mencapai keberhasilan bersama. 2 GuruTutorPendidik Pengajar Pelatih Instruktur
Dalam penyelenggaraan Program Kejar Paket C harus tersedia tenaga pendidik yaitu pengajar untuk mata pelajaran yang sesuai dengan
kurikulum SMA,
pelatih instruktur
untuk kegiatan
belajarketerampilan dan kegiatan usaha. Untuk tenaga pengajar, persyaratannya adalah :
a Guru SMA atau Madrasah Aliyah diutamakan.
b Guru SLTP SMP dan Madrasah Tsanawiyah yang memenuhi
syarat. c
Bukan sebagai guru tetapi memiliki latar belakang pendidikan setingkat DIIIS I pada bidang studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang akan diberikan dan mempunyai Akta IV. d
Bukan sebagai guru tetapi memiliki latar pendidikan S1S2 pada bidang studi dengan mata pelajaran yang akan diberikan tetapi
mempunyai Akta IV.
commit to user 17
Persyaratan bagi pelatihinstruktur keterampilan dan usaha adalah : a
Ahli dalam bidangnya. b
Pekerja atau pengusaha dalam bidangnya. c
Pelatih instruktur pada perusahaan bengkel kerja. d
Pelatih instruktur pada lembaga kursus pelatihan. Dalam upaya pengadaan tenaga pendidik dalam hal ini pengajar atau
pelatihinstruktur, perlu
ditetapkan standar
pendidikan dan
kompetensinya, sistem rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, pembinaan,
pemberian penghargaan,
pengenaan sanksi,
dan pengawasannya.
3 Kepala SekolahKepala Penyelenggara Penyelenggaraan program Kejar Paket C sebagai salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan dalam spektrum pendidikan untuk semua, maka prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat, dan
untuk masyarakat” sangat perlu untuk dikedepankan. Tidak saja menjadi moto, tetapi menjadi suatu kondisi obyektif yang dinamis
sebagai wujud dari kesadaran kolektif bahwa, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, antara pemerintah, masyarakat, dan
keluarga. Dasar pemikiran inilah yang membuat ruang yang luas bagi masyarakat untuk mengambil peran aktif sebagai penyelenggara
Program Kejar Paket C. Peran pemerintah lebih menempatkan diri sebagai fasilitator dan pengayom. Namun demikian pemerintah tetap
mempunyai kewajiban untuk menjamin terselenggaranya, program Kejar Paket C, dan menjamin mutu penyelenggaraan Kejar Paket C.
Masyarakat yang dimaksud dan yang bisa menyelenggarakan program paket C adalah :
a Lembaga Swadaya Masyarakat.
b Lembaga kursus.
c Pondok pesantren.
d Yayasan, badan hukum dan badan usaha.
e Organisnsi kemasyarakatan, sosial dan profesi.
commit to user 18
f Lembaga kemasyarakatan, lembaga pendidikan.
g Sanggar Kegiatan Belajar.
h Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
4 Kurikulum Kurikulum dikembangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan meliputi : 1.
Kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia. 2.
Kelompok mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4. Kelompok mata pelajaramn Etika.
5. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Isi kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi 10 mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Kesepuluh mata pelajaran
tersebut meliputi : 1.
Pendidikan Agama. 2.
Pendidikan Kewarganegaraan. 3.
Bahasa. 4.
Matematika. 5.
Ilmu Pengetahuan Alam. 6.
Ilmu Pengetahuan Sosial. 7.
Seni dan Budaya. 8.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. 9.
Keterampilan. 10.
Muatan Lokal. Kurikulum kesetaraan mengembangkan kecakapan hidup yang terdiri
atas : kecakapan pribadi, kecakapan intelektual, kecakapan sosial dan kecakapan vokasional.
5 Sarana Belajar
commit to user 19
Dalam penyelenggaraan program Paket C, perlu disediakan saran belajar yang cukup. Sarana belajar yang dimaksud adalah :
a Juknis Kurikulum.
b Buku pegangan gurututorpengajarnara sumber teknis.
c Buku-buku pelajaran SMA.
d Modul pelajaran Paket C.
e BukuModul keterampilan.
f Bahan dan peralatan untuk belajar keterampilan.
g Sarana, belajar penunjang baik cetak maupun non cetak.
6 Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak boleh
diabaikan. Kegiatan evaluasi pada penyelenggaraan program Paket C mengikuti kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di SMA. Kegiatan
evaluasi yang perlu dilakukan adalah : a
Evaluasi harian oleh pengajar. b
Evaluasi Semesteran. c
Evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas. d
Evaluasi hasil belajar tahap akhir untuk menentukan lulusan. e
Ujian keterampilan. 7 Tempat Belajar
Tersedianya tempat belajar sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran dan ketenagaan kegiatan belajar-mengajar pada setiap
tempat belajar perlu memiliki ruang kelas untuk kegiatan belajar, ruang untuk belajar keterampilan, ruang praktek, dan raung lain yang
mendukung terselenggaranya proses belajar - mengajar. Tempat belajar dapat diusahakan menggunakan gedung sekolah, gedung
kursus, dan bangunan lain milik penyelenggara atau milik masyarakat. 8 Dana Belajar
Dana penyelenggaraan program paket C, bersumber dari pemerintah dan dari masyarakat termasuk swadaya warga belajar. Pemerintah
perlu mempertimbangkan untuk menyediakan dana, penyelenggaraan
commit to user 20
program Paket C, seperti yang selama ini disediakan untuk penyelenggaraan Paket B. Setidak-tidaknya pemerintah menyediakan
dana stimulan untuk menarik dana swadaya masyarakat. Beberapa komponen pendanaan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah
dan masyarakat adalah keperluan : a
Pengadaan sarana belajar buku modul. b
Pelatihan tenaga pendidik. c
Pengadaan dana belajar. d
Honorarium tenaga pengajar dan pelatih. e
Honorarium penyelenggara. f
Pengadaan bahan dan peralatan keterampilan. g
Evaluasi dan ujian. h
Monitoring dan evaluasi program. 9 Hasil Belajar
Hasil belajar yang akan dicapai dari penyelenggara program Paket C adalah warga belajar yang telah menyelesaikan Paket C, memiliki
pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan, memiliki sikap yang baik. Sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat yang
lebih tinggi. Bukti keberhasilan yang menjadi fokus perhatian dari penyelenggaraan program Paket C adalah siswa atau warga belajar
yang telah menyelesaikan program Paket C dengan dimilikinya ijazah Kejar Paket C.
Warga belajar yang menyelesaikan Paket C memperoleh ijazah yang memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah SMA, dan dapat
digunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, serta dapat mendaftar sebagai CPNS atau bekerja di instansi-
instansi baik negeri maupun swasta. Dengan penyelenggaran program paket C yang dikelola dengan
baik, diharapkan memberi makna, nilai tambah bagi meningkatnya minat dan gairah belajar masyarakat untuk meningkatkan mutu
kehidupannya, serta meningkatnya peran serta, masyarakat untuk
commit to user 21
menyelenggarakan pendidikan sebagai wujud nyata, mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Komponen Evaluasi Proses pembelajaran Matematika Kejar Paket C Evaluasi proses pembelajaran matematika pada Kejar Paket C
dilakukan dengan cara melakukan pengamatan, wawancara dan angket. Adapun komponen yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran meliputi :
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Pembelajaran Tatap Muka 1 Kegiatan pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, pendidik: i menyiapkan kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat
baik secara psikis maupun fisik sehingga siap mengikuti proses pembelajaran,
ii mencatat kehadiran peserta didik, iii menyampaikan tujuan pembelajaran atau SK dan KD yang
akan dicapai, iv menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus, v mengajukan pertanyaan berkenaan dengan pengetahuan yang
sudah dimiliki peserta didik untuk mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
2 Kegiatan inti Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
commit to user 22
didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, pendidik:
i membimbing peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan topiktema yang
akan dipelajari, ii melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
mendalam tentang topiktema materi yang dipelajari dari berbagai sumber belajar dengan memanfaatkan alam dan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, iii menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, iv memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya,
v melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,
vi memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
2 Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, pendidik:
a membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,
b memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis, c memberi
kesempatan untuk
berpikir, menganalisis,
memecahkan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, d memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif,
commit to user 23
e memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar,
f memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok, g memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok, h memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,
festival, serta produk yang dihasilkan. 3 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, pendidik: a memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
c memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
d memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar,
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup, pendidik:
1 bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman kesimpulan pelajaran,
2 bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
3 melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
4 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
5 melakukan perencanaan kegiatan tindak lanjut melalui
commit to user 24
pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan konseling, atau memberikan tugas terstruktur baik secara
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
6 memotivasi peserta
didik untuk
mendalami materi
pembelajaran melalui kegiatan belajar mandiri, 7 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya. 2.
Aktivitas penyelenggara Komponen dan indikator keberhasilan yang diteliti berkaitan dengan
aktivitas penyelenggara adalah : a. Memiliki struktur kurikulum paket C untuk mata pelajaran
matematika. b. Kurikulum mata pelajaran matematika dikembangkan sesuai
dengan Standar Isi Kesetaraan. c. Memiliki silabus mata pelajaran matematika pada program paket C
setara SMA. d. Silabus mata pelajaran matematika disusun oleh tim pengembang
kurikulum. e. Silabus mata pelajaran matematika telah didokumentasikan .
f. Penyelenggara melaksanakana evaluasi pelaksanaan kurikulum pembelajaran matematika di Kejar Paket C Harapan.
6. Langkah pemberian rekomendasi atas hambatan yang dihadapi. Untuk memberikan rekomendasi solusi atas kendala yang dihadapi
atau ditemukan dalam proses pembelajaran matematika kelompok belajar Paket C harapan dilakukan dengan langkah-langkah :
a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan. b. Menganalisis masalah yang ditemukan.
c. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan kepada penyelenggara kelompok belajar paket C Harapan Kecamatan
Gemolong.
commit to user 25
B. Penelitian Yang Relevan