Teknik Pengumpulan Data Evaluasi Proses Pembelajaran Matematika Kelompok Belajar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Ngatman S851102026

commit to user 33

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan Pohan dalam Andi Prastowo, 2011:208. Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel penelitian maka diperlukan instrumen, dari instrumen ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dibuat dan dikembangkan berdasarkan kedalaman materi atau hal-hal yang didiskripsikan sesuai dengan kepentingan penelitian dimaksud. Dalam penelitian ini ada 3 macam metode, yaitu metode observasi partisipatif, wawancara mendalam , dan dokumentasi. 1. Metode observasi partisipatif Sutrisno Hadi dalam Andi Prastowo 2011:220 menerangkan bahwa pengamatan atau observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian. Sementara observasi partisipatif adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan, serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Jadi metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenal fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis kemudian dilakukan pencatatan. Metode observasi mendapatkan gambaran secara langsung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran matematika. Metode observasi digunakan untuk meneliti proses pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas dengan subyek penelitian guru dan siswa. Pada saat melakukan observasi pembelajaran matematika peneliti mengamati dengan seksama kejadian-kejadian baik yang telah sesuai maupun yang belum sesuai dengan indikator. commit to user 34 Tabel .3.3. Komponen dan indikator evaluasi No Komponen yang dinilai Indikator 1 Proses pembelajaran 1. Tindak mengajar a. Membahas PR b.Memotivasi siswa c. Penyampaian materi ajar d.Penggunaan media pembelajaran e. Mengadakan variasi pembelajaran f. Menciptakan suasana siswa terlibat secara aktif g.Materi penguatan h.Latihan terkontrol i. Latihan mandiri j. Rangkuman k.Tindak lanjut 2. Tindak belajar a. Perhatian b.Keaktifan c. Kemandirian PR selalu dibahas Guru selalu memotivasi siswa Jelas dan benar Tepat dan benar Memiliki variasi pembelajaran Siswa terlibat secara aktif Selalu memberi pengauatan Selalu memberi latihan Selalu memberi PR Selalu membuat rangkuman Selalu memberi tindak lanjut Perhatian siswa selalu serius Siswa selalu terlibat aktif Siswa mandiri mengerjakan tugas 2. Pelaksanaan Kurikulum 1. Struktur Kurikulum 1. Struktur kurikulum tertulis dengan rinci 2. Struktur kurikulum dikembangkan mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Standar Kompetensi commit to user 35 2. Silabus Lulusan dan Panduan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan KTSP. 1. Memiliki silabus untuk setiap mata pelajaran 2. Acuaan yang digunakan untuk menyusun silabus adalah Kurikulum yang mengacu Standar Kompetensi Lulusan, Kurikulum yang mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional 3. Silabus disusun oleh pendidik, penyelenggara program, Dinas Pendidikan Kabupaten, tim pengembang kurikulum 2. Wawancara Mendalam Menurut Andi Prastowo 2011: 212 teknik wawancara mendalam pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan teknik wawancara lainnya. Hanya saja peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Kaidah-kaidah yang menjadi acuan dalam menetapkan dan menggunakan wawancara mendalam dalam penelitian kualitatif Andi Prastowo, 2011 : 1 terkait dengan kita sebagai pewawancara, maka harus bisa mengendalikan wawancara, melakukan peliputan terhadap semua proses wawancara, terkait dengan tujuan wawancara, segala upaya yang dilakukan harus bertumpu pada tujuan wawancara, jangan sampai pewawancara terlibat dalam hubungan emosional dan pribadi, 3 terkait commit to user 36 dengan peran informan, pewawancara harus bisa menjaga agar peran informan dapat berfungsi secara optimal. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas tanpa terstruktur oleh pertanyaan penulis. Hal ini dilakukan agar wawancara berjalan secara luwes dengan arah yang lebih terbuka. Teknik wawancara dan dokumentasi juga digunakan dalam penelitian ini. Teknik wawancara ditujukan kepada siswa guna mengetahui kebiasaan- kebiasaan belajar yang dilakukan siswa di kelas, di rumah dan dilingkungan masyarakat. Kepada guru guna memperoleh informasi tentang proses belajar, karakteristik dan tujuan pembelajaran berdasarkan Kurikulum yang digunakan. Kepada Kepala Penyelenggara guna memperoleh informasi tentang kesiapan sekolah tersebut dalam mengembangkan kembali kegiatan pembelajaran di Kejar Paket C PKBM Harapan. Metode wawancara ditujukan untuk guru dan siswa guna meneliti metode yang digunakan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran yang diberikan guru. Dalam pengumpulan data melalui metode wawancara bisa terjadi bias penelitian. Posisi peneliti seperti yang diilustrasikan di atas, dapat menimbulkan bias kepentingan maupun bias nilai. Oleh karena itu, agar tetap bisa menghasilkan penelitian yang akurat, maka dijaga dari kemungkinan makna yang tidak sesuai dengan realitas sebenarnya. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data atau informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan perundangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi dan lain-lain yang memiliki keterkaian dengan masalah yang diteliti Andi Prastowo, 2011: 226. Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu Andi Prastowo, 2011: 226. Jadi dokumentasi adalah cara untuk mengetahui data dengan melihat catatan-catatan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan orang yang diselidik. Adapun model dokumentasi ini, peneliti gunakan untuk commit to user 37 memperoleh data sekolah berupa identitas siswa, seperti namanarna siswa dan nomor induk. Metode dokumentasi digunakan untuk menambah data - data dari hasil observasi dan wawancara sebagai bukti bahwa pembelajaran di Paket C benar benar berlangsung dan peneliti benar - benar melakukan penelitian di Paket C tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENGALAMAN LAPANGAN BIDANG STUDI MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR PAKET A NUSA INDAH DI KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BATANG

0 3 156

Peranan Camat Dalam Pelaksanaan Pelimpahan Wewenang Pemerintah Kabupaten di Kecamatan Gemolong ( Studi Otonomi Daerah Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen)

0 15 186

ANALISIS KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Analisis Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2012.

0 2 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS OLIMPIADE SAINS (STUDI SITUS DI SMAN SBBS GEMOLONG SRAGEN) Pengelolaan Pembelajaran Matematika Berbasis Olimpiade Sains (Studi Situs Di SMAN SBBS Gemolong Sragen).

0 1 17

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS OLIMPIADE SAINS (STUDI SITUS DI SMAN SBBS GEMOLONG SRAGEN) Pengelolaan Pembelajaran Matematika Berbasis Olimpiade Sains (Studi Situs Di SMAN SBBS Gemolong Sragen).

0 1 15

PEMBELAJARAN KELAS OLYMPIADE DI SMP‐SMA NEGERI SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL (SBBS) GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Pembelajaran Kelas Olympiade di SMPSMA Negeri Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) Gemolong Kabupaten Sragen.

0 0 13

EVALUASI SIMPANG PASAR GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 4

Pelaksanaan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri Kalangan kecamatan Gemolong kabupaten Sragen Zul Anwar

0 0 194

Evaluasi kinerja pada simpang pasar Gemolong Kabupaten Sragen AWAL

0 1 23

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN | Ngatman | 9103 19388 1 SM

0 0 9