dokumentasi. Sifat utama data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi
atau peristiwa yang sudah berlalu Saryono dan Mekar, 2013:61. Dokumen yang digunakan sebagai data sekunder yaitu profil perusahaan,
laporan perusahaan, laporan investigasi kecelakaan kerja, laporan perkembangan program K3, SOP Standart Operating Procedures, WI Work Instructions, dan
dokumen lain yang mendukung terkait dengan behavior based safety.
3.5. INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA
3.5.1. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas
pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data Notoatmodjo, 2010. Instrumen penelitian yaitu
perangkat yang digunakan mengungkapkan data.
3.5.1.1.
Human Instrumen Human instrument dalam penelitian kualitatif dipahami sebagai alat yang
dapat mengungkapkan fakta-fakta lokasi penelitian Ghony, 2012: 95-96. Adapun ciri-ciri umum human instrument mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan
diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, serta memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak
lazim atau idiosinkratik Moleong, 2012:169. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif sebagai human instrument,
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2010:305-306.
3.5.1.2.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara penelitian ini semi structured, yaitu mula-mula
peneliti menanyakan serentetan pertanya yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam Arikunto, 2010:270. Validasi pedoman wawancara
dilakukan dengan menyerahkan pedoman wawancara kepada pihak yang mengerti dan menguasai masalah penelitian ini untuk dikoreksi poin mana saja yang harus
ditambah atau dikurangi. Pihak yang akan melakukan validasi terhadap pedoman wawancara yang digunakan adalah supervisor HSE yang lebih mengetahui
penerapan behavior based safety di perusahaan. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik dan peneliti memilki
bukti hasil telah melakukan wawancara kepada informan, maka diperlukan bantuan alat-alat dalam penelitian, antara lain :
1. Lembar catatan : berfungsi untuk mencatat semua percakapan hasil wawancara
dengan sumber data. 2.
Alat perekam : berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan dengan sumber data atau informan. Alat yang digunakan untuk merekam
dalam penelitian ini adalah menggunakan handphone. 3.
Kamera : berfungsi untuk memotret ketika sedang melakukan pembicaraan dengan informan dapat meningkatkan keabsahan penelitian karena peneliti
betul-betul melakukan pengumpulan data. Kamera ini adalah camera digital.
3.5.1.3.
Lembar Observasi Lembar observasi digunakan saat pengamatan langsung di lapangan.
Lembar observasi pada penelitian ini dibuat berdasarkan faktor-faktor, indikator budaya K3 serta berpedoman pada penerapan behavior based safety di Perusahaan
Obat Nyamuk “X” Semarang Factory. Lembar observasi ini berfungsi untuk mencatat hasil observasi apakah proses penerapan behavior based safety sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan dan penerapan behavior based safety sesuai dengan indikator dan faktor-faktor budaya K3 di perusahaan.
3.5.2. Teknik Pengambilan Data