Gambaran Keterlibatan Pekerja dalam Pelaksanaan Behavior Based

Transmigrasi dan Koperasi Republik Indonesia Nomor PER.03MEN1987 pada pasal 3 dan sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi yaitu ruang lingkup sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Republik Indonesia Nomor PER.03MEN1987 pasal 5 ayat 1. Komponen pengetahuan pekerja mengenai risiko bahaya 2 poin, sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 9 ayat 1. Sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai yaitu pemasangan tanda bahaya oleh pekerja. Komponen pekerja memenuhi peraturan dan prosedur K3 2 poin, sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12. Sebanyak 50 1 poin terpenuhi tetapi belum sesuai yaitu masih banyak pelanggaran tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur K3. Komponen upaya peningkatan kompetensi pekerja mengenai K3 3 poin, sebanyak 66,7 2 poin telah terpenuhi sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.261MENXI2004 tentang perusahaan wajib melaksankan pelatihan kerja, pasal 2. Sebanyak 33,3 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai dengan aturan yaitu pemberian konsekuensi tindakan pekerja.

4.2.6. Gambaran Keterlibatan Pekerja dalam Pelaksanaan Behavior Based

Safety Gambaran keterlibatan pekerja dalam pelaksanaan sistem behavior based safety di bagian stamping Perusahaan Obat Nyamuk “X” yaitu: Tabel 4.8. Gambaran Keterlibatan Pekerja No Komponen Keterlibatan Pekerja Kesesuaian Keterangan Ada Sesuai Ada Tidak Sesuai Tidak Ada 1. Keterlibatan pekerja dalam penyampaian informasi K3 100 - - Melakukan komunikasi dua arah. 2. Penyusunan program K3 100 - - Dilaksanakan saat HSE committee 3. Pelaporan kecelakaan atau kondisi berbahaya 100 - - Ada pelaporan kecelakaan kerja. Sumber : Data Penelitian Primer, 2016 Berdasarkan hasil dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di Perusahaan Obat Nyamuk “X” Semarang Factory diperoleh hasil gambaran keterlibatan pekerja yang terdiri dari 3 poin yaitu: Komponen keterlibatan pekerja dalam penyampaian informasi 1 poin sebanyak 100 1 poin telah terpenuhi sesuai dengan teori Somad 2013;89, penyampaian informasi yang baik hasrusnya dilakukan komunikasi dua arah, adalah adanya penyampaian informasi mengenai K3 dari pihak manajemen ke pekerja atau sebaliknya. Komponen keterlibatan pekerja dalam penyusunan program K3 1 poin, sebanyak 100 1 poin telah terpenuhi dimana pekerja bersama pihak manajerial dilibatkan untuk meninjau ulang program yang disusun oleh Departemen HSE sesuai kebutuhan pekerja saat HSE committee. Komponen keterlibatan pekerja dalam pelaporan kecelakaan dan kondisi bahaya 1 poin telah terpenuhi sesuai dengan teori Somad 2013:118 menjelaskan semua pekerja bertanggung jawab melaporkan kecelakaannearmiss. Berdasarkan data Safety Behavior Observation bulan Mei 2015 hingga April 2016, keterlibatan pekerja bagian stamping dalam penerapan behavior based safety dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9. Keterlibatan Pekerja dalam Pelaksanaan Safety Behavior Observation Bulan Tahun Safety Behavior Observation yang Tercatat Jumlah Observer yang Terlibat Persentase Observer Mei 2015 114 111 92,5 Juni 2015 114 109 90,8 Juli 2015 113 112 93,3 Agustus 2015 140 119 99,2 September 2015 124 117 97,5 Oktober 2015 116 112 93,3 November 2015 116 111 92,5 Desember 2015 113 111 92,5 Januari 2016 123 117 97,5 Februari 2016 116 116 96,7 Maret 2016 115 110 91,7 April 2016 100 98 81,7 Rata-rata persentase observer 93,3 Jumlah Pekerja 120 Sumber : Data Penelitian Sekunder, 2016 Berdasarkan tabel 4.9, jumlah pekerja bagian stamping sebesar 120 pekerja, rata-rata persentase keterlibatan pekerja dalam pelaksanaan behavior based safety pada bulan Mei 2015 hingga April 2016 satu tahun sebelum penelitian rata-rata presentase observer sebesar 93,3. Menurut data pada bulan Mei hingga Desember 2015, rata-rata presentase observer bagian stamping sebesar 93,95 dari total 120 pekerja. Berdasarkan data keterlibatan pekerja dalam pengisian safety behavior observation bulan Januari hingga April 2016, rata-rata presentase observer sebesar 91,9. Namun, pada bulan Februari hingga April 2016 terjadi penurunan persentase observer sebesar 7,5, hal ini dapat dilihat pada grafik 4.1. Gambar 4.3. Grafik Keterlibatan Pekerja

4.2.7. Gambaran Unsafe Action Pekerja dalam Pelaksanaan Behavior Based