Komponen komunikasi dengan pekerja 2 poin, sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi dan sesuai yaitu memberikan pengarahan jika ada tindakan tidak
aman. Sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai dengan program behavior based safety.
4.2.5. Gambaran Kompetensi Pekerja dalam Pelaksanaan Behavior Based
Safety
Gambaran kompetensi pekerja dalam pelaksanaan sistem behavior based safety di bagian stamping Perusahaan Obat Nyamuk “X” Semarang Factory
sebagai berikut: Tabel 4.6. Gambaran Kompetensi Pekerja
No Komponen
Kompetensi Pekerja Kesesuaian
Keterangan Ada
Sesuai Ada
Tidak Sesuai
Tidak Ada
1. Persyaratan atau
sertifikasi pekerja 50
50 -
Belum ada persyaratan khusus.
2. Pengetahuan pekerja
mengenai risiko bahaya 50
50 -
Ada sosialisasi tentang risiko bahaya di tempat
kerja. 3. Kemampuan
pekerja memenuhi
peraturan dan prosedur K3
50 50
- Masih ada pelanggaran
peraturan. 4. Upaya
peningkatan kompetensi
pekerja mengenai K3
66,7 33,3
- Adanya training dan
refresh training bagi pekerja.
Sumber : Data Penelitian Primer, 2016 Berdasarkan hasil dari observasi, wawancara yang dilakukan peneliti di
Perusahaan Obat Nyamuk “X” diperoleh hasil gambaran kompetensi pekerja yang terdiri dari 4 poin yaitu:
Komponen persyaratan atau sertifikasi pekerja 2 point sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Koperasi Republik Indonesia Nomor PER.03MEN1987 pada pasal 3 dan sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi yaitu ruang lingkup sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Republik Indonesia Nomor PER.03MEN1987 pasal 5 ayat 1. Komponen pengetahuan
pekerja mengenai risiko bahaya 2 poin, sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, pasal 9 ayat 1. Sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai yaitu pemasangan tanda bahaya oleh pekerja.
Komponen pekerja memenuhi peraturan dan prosedur K3 2 poin, sebanyak 50 1 poin telah terpenuhi sesuai Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12. Sebanyak 50 1 poin terpenuhi tetapi belum sesuai yaitu masih banyak pelanggaran
tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur K3. Komponen upaya peningkatan kompetensi pekerja mengenai K3 3 poin,
sebanyak 66,7 2 poin telah terpenuhi sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor
KEP.261MENXI2004 tentang perusahaan wajib melaksankan pelatihan kerja, pasal 2. Sebanyak 33,3 1 poin telah terpenuhi tetapi tidak sesuai dengan aturan
yaitu pemberian konsekuensi tindakan pekerja.
4.2.6. Gambaran Keterlibatan Pekerja dalam Pelaksanaan Behavior Based