Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

sebesar q2, sehingga biaya jaminan mutu akan naik dan total biaya mutu juga akan meningkat menjadi sebesar C 2 . Titik terendah dari total biaya mutu akan mencapai pada saat perpotongan garis-garis biaya pengawasan mutu dengan biaya jaminan mutu. Pada perpotongan tersebut juga akan dilihat jumlah kerusakan produk optimum sebesar q.

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengendalian atau pengawasan mutu sebelumnya yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa penulis, dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Made Agus Prianggawan 2008 meneliti tentang pengawasan mutu produksi indico red wine pada PT Prasida Lanturmaju. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan mutu yang dilaksanakan pada periode Januari s.d. Desember 2007 sudah sesuai dengan standar perusahaan. Dimana jumlah kerusakan yang terjadi yaitu sebesar 265 ltr dengan total biaya pengawasan mutu yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 103.816.037,74 dan untuk kerusakan optimum sebesar 692,8 ltr dengan total biaya pengawasan mutu yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 69.281.032,3. Dengan demikian, biaya yang dapat diefisienkan sebesar Rp 34.534.005,44. Metode analisis data yang digunakan adalah peta kontrol control chart, diagram sebab akibat, biaya pengawasan, dan lembar check sheet. 2. Sri Yulianti Fitriani 2007 meneliti tentang pengawasan mutu produk kecap produksi PT Korma Jaya Utama, Jakarta Selatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya pengawasan mutu yang dikeluarkan selama tahun 2006 periode Januari s.d. Juli dibagi menjadi biaya pengawasan mutu QCC sebesar Rp 38.974.994,76 dan biaya jaminan mutu QAC sebesar Rp 625.352.000, sehingga total biaya pengawasan mutu yang dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp 664.326.994,8. Metode analisis data yang digunakan adalah biaya intensitas pengawasan mutu. 3. Yuniar Astuti Hutapea 2010 meneliti tentang pengawasan mutu produk minyak kelapa di CV Cahaya Bali, Denpasar. Hasil penelitiannya menunjukkan rata-rata mutu yang terjadi di perusahaan masih ada yang belum sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan perusahaan, namun proses pengendalian yang diterapkan masih dapat ditolerir karena persentase rusak atas total produksi berada pada batas kontrol. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh perusahaan belum efisien karena biaya jaminan mutu riil yang dikeluarkan lebih besar jika dibandingkan dengan biaya pengawasan mutu optimum. Besarnya kerusakan optimum yang terjadi sebesar 774.960,38 kg atau 6,96 dari total produksi, dimana biaya pengawasan mutu yang dikeluarkan perusahaan pada saat kondisi kerusakan optimum terjadi adalah sebesar Rp 774.960.461,84, biaya jaminan mutu sebesar Rp 774.960.300,00, dan total biaya optimum atas mutu sebesar Rp 1.549.920.861,84. Metode analisis data yang digunakan adalah peta kontrol dan biaya mutu. Penelitian ini memiliki persamaan maupun perbedaan dengan penelitian terdahulu. Dimana persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menggunakan metode penelitian atau alat analisis yang sama yaitu dengan menggunakan peta kendali control chart dan biaya mutu quality cost. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada objek yang diteliti, lokasi penelitian, dan waktu penelitian. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut. Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Made Agus Prianggawan 2008 Pengawasan Mutu Produksi Indico Red Wine pada PT Prasida Lanturmaju a. Menggunakan metode analisis data peta kontrol control chart dan biaya pengawasan a. Lokasi penelitian berada di PT Prasida Lanturmaju b. Objek yang diteliti adalah indico red wine c. Waktu penelitian berlangsung selama bulan Januari s.d. Desember 2007 d. Tidak menggunakan metode analisis data diagram sebab akibat dan lembar check sheet Sri Yulianti Fitriani 2007 Pengawasan Mutu Produk Kecap Produksi PT Korma Jaya Utama, Jakarta Selatan a. Menggunakan metode analisis data biaya intensitas pengawasan mutu a. Lokasi penelitian berada di PT Korma Jaya Utama, Jakarta Selatan b. Objek yang diteliti adalah kecap c. Waktu penelitian berlangsung selama bulan Januari s.d. Juli 2006 Yuniar Astuti Hutapea 2010 Pengawasan Mutu Produk Minyak Kelapa di CV Cahaya Bali, Denpasar a. Menggunakan metode analisis data peta kontrol dan biaya mutu a. Lokasi penelitian berada di CV Cahaya Bali b. Objek yang diteliti adalah minyak kelapa

2.11 Kerangka Pemikiran