Perikanan demersal Perikanan karang

1. Berdasarkan spesies target : perikanan cakalang, perikanan udang, cumi-cumi, dan perikanan kekerangan. 2. Berdasarkan tingkat teknologi : tradisional dan modern. 3. Berdasarkan skala usaha : komersial industri dan artisanal dan subsistem. 4. Berdasarkan habitatnya : perikanan demersal, perikanan karang, dan perikanan pelagis Sihombing, 2015.

2.3.1 Perikanan demersal

Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar bottom trawl, jaring insang dasar bottom gillnet, rawai dasar bottom long line, dan bubu Wijayanti, 2013. Ciri utama sumberdaya ikan demersal antara lain memiliki aktifitas rendah, gerak ruang yang tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan ikan pelagis. Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh faktor oseanografi seperti suhu, salinitas, arus, dan bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir Dwiponggo et al., 1989 dalam Wijayanti, 2013. Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan multi species yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai alat tangkap multi gear. Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya terdiri atas berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain kakap merah atau bambangan Lutjanus spp, peperek Leiognatus spp, manyung Arius spp, kurisi Nemipterus spp, kuniran Upeneus spp, tiga waja Epinephelus spp, dan bawal Pampus spp.

2.3.2 Perikanan karang

Ikan karang merupakan ikan yang terdapat hidup dari masa juvenil hingga dewasa di terumbu karang Sale,1991 dalam Ahmad, 2013. Keberadaan ikan karang di terumbu memiliki keterkaitan yang erat dengan kondisi fisik terumbu karang tersebut. Perbedaan pada kondisi tutupan karang akan mempengaruhi kelimpahan ikan karang, terutama yang memiliki keterkaitan kuat dengan karang hidup Chabanet et al., 1997 dalam Ahmad, 2013. Pengelompokan ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan adalah ikan noktural aktif ketika malam hari, ikan diurnal aktif ketika siang hari, dan ikan crepuscular aktif di antara. Menurut Dartnall dan Jones, 1986 dalam Ahmad, 2013, ikan karang dapat juga dikelompokkan dalam 3 kelompok berdasarkan tujuan pengelolaan, yaitu kelompok ikan target ekonomis atau konsumsi, ikan indikator, dan ikan mayor berperan dalam rantai makanan.

2.3.3 Perikanan pelagis