28 abuse adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual,
pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersil dan atau
tujuan tertentu.
c. Kekerasan terhadap Perempuan
1 Pengertian Kekarasan terhadap Perempuan
Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan-penderitaan pada perempuan secara fisik,
seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi didepan
umum atau dalam lingkungan kehidupan pribadi. Kekerasan pada perempuan merupakan konsep baru, yang diangkat pada Konferensi Dunia Wanita III di
Nairobi, yang berhasil menggalang konsensus Internasional atas pentingnya mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dalam kehidupan
sehari-hari di seluruh masyarakat dan bantuan terhadap perempuan korban kekerasan.
Komnas Perempuan 2001 menyatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah segala tindakan kekerasan yang berakibat atau
kecenderungan untuk mengakibatkan kerugian dan penderitaan fisik, seksual, maupun psikologis terhadap perempuan, baik perempuan dewasa atau anak
perempuan dan remaja. Termasuk didalamnya ancaman, pemaksaan maupun secara sengaja mengekang kebebasan perempuan. Tindakan kekerasan fisik,
29 seksual, dan psikologis dapat terjadi dalam lingkungan keluarga atau
masyarakat. Deklarasi Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga KDRT. Di dalam KUHP, pengertian kekerasan diatur dalam pasal 89
KUHP yang menyatakan bahwa membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan. Deklarasi penghapusan kekerasan
terhadap perempuan, pada pasal 1 menegaskan mengenai apa yang dimaksud dengan “kekerasan terhadap perempuan” yaitu setiap tindakan berdasarkan
perbedaan jenis kelamin yang berakibat tau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk
ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum maupun dalam kehiupan
pribadi. 2
Bentuk-bentuk Kekerasan terhadap Perempuan Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan sesuai dalam UU Nomor
23 Tahun 2004, beberapa bentuk kekerasan sebagai berikut: a
Kekerasan Fisik Tindakan kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan melukai,
menyiksa atau menganiaya orang lain. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh pelaku tangan, kaki atau dengan alat-
alat lainnya seperti: memukul, menampar, mencekik, dan sebagainya. b
Kekerasn Psikologis
30 Kekerasan psikologis adalah tindakan yang bertujuan mengganggu atau
menekan emosi korban. Secara kejiwaan, korban menjadi tidak berani mengungkapkan pndapat, menjadi penurut, menjadi selalu bergantung pada
suami atau orang lain dalam segala hal termasuk keungan. Akibatnya korban menjadi sasaran dan selalu dalam keadaan terteka atau bahkan takut seperti:
berteriak, menyumpah, mengamcam, melecehkan, dan sebagainya. c
Kekerasan Seksual Kekerasan seksual, seperti: mengambil barang korban, menahan atau
tidak memberikan pemenuhan kebutuhan finansial dan sebagainya. d
Kekerasan Finansial Kekerasan finansial, seperti: mengambil barang korban, menahan atau
tidak memberikan pemenuhan kebutuhan finansial dan sebagainya. e
Kekerasan Spiritual Kekerasan spiritual, seperti: mengambil barang korban, memaksa
korban mempraktikkan ritual dan keyakinan tertentu.
4. Kajian Peranan FPK2PA Forum Penanganan Korban Kekerasan