38 berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan
dan menyajikan informasi tentang suatu program yang digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan menyusun program selanjutnya.
Kegiatan evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak program yang dilaksanakan bermanfaat bagi peserta yang mengikuti program
dan menjadi tolak ukur dalam menyusun program selanjutnya. Menurut Sudaryono 2012: 41, evaluasi program bertujuan untuk mengetahui
pencapaian target program dan digunakan untuk menentukan seberapa jauh target program pengajaran tercapai. Tolak ukur dalam kegiatan evaluasi ini
adalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian berikut ini adalah penelitian yang dinilai relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan dengan mengangkat masalah antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Stefanus Dickheney Soleman tahun 2014
Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengenai Peran Forum Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
FPK2PA Bagi Anak Korban Kekerasan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran FPK2PA bagi anak korban kekerasan
dan kendala yang dihadapi oleh FPK2PA. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Fita Khoirul Umami tahun 2014 Jurusan Sosiologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang
Peran Forum Penanganan Korban Kekerasan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Dalam
39 Rumah Tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran FPK2PA
dalam upaya perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga, dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi FPK2PA dalam
menjalankan tugasnya. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Astri Agustiana tahun 2016 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta tentang Upaya Pusat Pelayanan
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Kabupaten Sleman dalam Memberikan Perlindungan Anak Terhadap Kekerasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Kabupaten Sleman
dalam Memberikan Perlindungan Anak Terhadap Kekerasan. Disamping itu untuk mengetahui hambatan yang dihadapi P2TP2A Kabupaten Sleman,
serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Korban kekerasan merupakan pihak yang paling dirugikan, selain korban telah menderita kerugian akibat kejahatan yang menimpa dirinya,
baik secara materil, fisik, maupun psikologis. Kekerasan dapat terjadi pada perempuan maupun anak, adapun bentuk-bentuk kekerasan yaitu
kekerasan fisik, psikologis, emosional, dan seksual. Kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak di Kabupaten Gunungkidul terbilang tinggi,
maka perlu adanya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dalam hal ini, Kabupaten Gunungkidul membentuk sebuah forum perlindungan
korban kekerasan perempuan dan anak FPK2PA.
40 Forum perlindungan korban kekerasan perempuan dan anak
FPK2PA merupakan forum koordinasi penanganan korban kekerasan perempuan dan anak yang ada di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa.
FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul memberikan sebuah pelayanan, perlindungan, menumbuhkan partisipasi, kepedualian, dan kepekaan
masyarakat pada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Diharapkan dengan adanya forum ini dapat menciptakan kesejahteraan sosial pada korban
kekerasan perempuan dan anak. Kehidupan yang sejahtera sudah pasti menjadi dambaan setiap manusia,
namun dalam perjalanannya, kehidupan manusia tidak selamanya dalam kondisi sejahtera. Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai kondisi yang
sejahtera yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, mulai dari kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, rumah, pendidikan, dan
kesehatan. Indikator kesejahteraan sosial yang digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Dalam hal ini forum
penanganan korban kekerasan perempuan dan anak FPK2PA memiliki program yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Untuk mendukung program FPK2PA perlu adanya sumber daya manusia yang peduli sosial. Dengan karakter peduli sosial manusia
diharapakan dapat saling membantu dan peduli satu sama lain sehingga dapat saling bahu-membahu mewujudkan kesejahteraan sosial pada korban
kekerasan perempuan dan anak.
41 Kerangka berpikir mengenai penelitian dengan judul Peranan Forum
Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Terhadap Kesejahteraan Sosial Korban Kasus Kekerasan di Kabupaten Gunungkidul dapat digambarkan
melalui skema berikut
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Korban Kasus Kekerasan
FPK2PA 1. Perencanaan
2. Pelaksanaan 3. Monitoring dan
Evaluasi
Perlindungan Korban Kekerasan
Kesejahteraan Sosial 1. Kemiskinan
2. Pendidikan 3. Kesehatan
Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
Hasil: FPK2PA berperan terhadap peningkatan kesejahteraan sosial korban kasus
kekerasan perepuan dan anak di Kabupaten Gunungkidul
Peranan Forum Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Terhadap Peninngkatan Kesejahteraan Sosial Korban Kasus Kekerasan di
Kabupaten Gunungkidul
42
D. Pertanyaan Penelitian