48
1. Observasi
Penelitian ini diawalai dengan kegiatan observasi yang bertujuan untuk memperoleh data yang relevan secara cermat dan tepat apa yang diamati. Setelah
melakukan pengamatan, mencatat kemudian mengolahnya sehingga dihasilkan data yang valid dan reliabel Nasution, 2006: 106. Melalui metode observasi ini
diharapkan dapat memperoleh data yang terbukti kebenarannya karena peneliti mengamati secara langsung apa yang terjadi di lapangan.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengelolaan program FPK2PA, bentuk layanan FPK2PA, peranan FPK2PA terhadap
peningkatan kesejahteraan korban kasus kekerasan, kondisi fisik daerah penelitian, serta faktor pendukung dan penghambat program FPK2PA di
Kabupaten Gunungkidul, serta kondisi fisik daerah penelitian dan keadaan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul. Mulai dari perencanaan pendampingan,
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, proses pelaksanaan, dan pendampingan, menganalisa obyek dan
tujuan dari program. Observasi dilaksanakan untuk menyimpulkan data tentang peningkatan kesejahteraan sosial korban kasus kekerasan di FPK2PA Kabupaten
Gunungkidul.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik penelitian dengan mengajukan pertanyaan secara langsung sesuai pedoman wawancara yang telah peneliti susun kepada
subyek penelitian dimana subjek yang peneliti maksud adalah staff FPK2PA, SKPD Bidang Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gunungkidul, Layanan
49 Hukum UPPA Polres Wonosari, Layanan Medis RSUD Wonosari, Layanan
Sosial Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Layanan Psikolog, Layanan Ekonomi dan keluarga korban kasus kekerasan. Wawancara atau interview
merupakan suatu bentuk komunikasi berupa verbal atau sejenis percakapan yang bertujuan untuk mendapat informasi yang akurat dan sistematis Nasution, 2006:
113. Data yang dikumpulkan adalah mengenai sejarah dibentuknya FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, pengelolaan program FPK2PA, bentuk layanan
FPK2PA Kabupaten Gunungkidul, serta hasil peranan FPK2PA terkait peningkatan kesejahteraan sosial terhadap korban kasus kekerasan. Melalui
wawancara diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang valid sesuai keadaan di lapangan untuk membantu proses penelitiannya.
3. Dokumentasi