17
memegang kendali atas diri dan akses terhadap berbagai sumber daya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
b. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemberdayaan menurut Ambar Teguh 2010: 80 adalah untuk membentuk individu dan
masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka
lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan
untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mecapai pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi dengan menggunakan daya kemampuan yang terdiri atas kognitif, konatif, psikomotorik, efektif, dengan pengerahan sumber
daya yang oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Sementara Kristiadi dalam Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho
Dwidjowijoto, 2007: 117 melihat bahwa ujung dari pemberdayaan masyarakat harus membuat masyarakat menjadi swadiri, swadana, dan
swasembada. Swadiri yaitu mampu mengurusi dirinya sendiri, swadana yaitu mampu membiayai keperluan sendiri, sedangkan
swasembada yaitu mampu memenuhi kebutuhannya sendiri secara berkelanjutan.
Menurut Meita Wulan Sari 2013: 90-91, pemberdayaan memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan
18
jangka pendek pemberdayaan sebaiknya jelas specific, terukur measurable dan sederhana realistic, sehingga merupakan kondisi
yang mendorong
minat masyarakat
untuk mewujudkannya
achievable dalam waktu tertentu. Tujuan pemberdayaan yang lebih kompleks perlu ada dan sebaiknya ditetapkan sebagai tujuan jangka
panjang vision. Visi yang jelas berpotensi untuk menjadi pemandu kegiatan kerjasama di antara masyarakat untuk menetapkan tujuan-
tujuan jangka pendek pemberdayaan, sehingga proses pemberdayaan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien. Hal ini disebabkan setiap
proses pemberdayaan menuju pada suatu kondisi di masa mendatang yang lebih jelas. Edi Suharto 2014: 60 menjelaskan lebih lanjut
bahwa tujuan utama pemberdayaan adalah: memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok
lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal misalnya persepsi mereka sendiri, maupun karena
kondisi eksternal misalnya ditindas struktur sosial yang tidak adil .
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pemberdayaan adalah membuat masyarakat menjadi mandiri, dalam arti mamiliki kemampuaan untuk memecahkan permasalahan yang
mereka hadapi dan mampu memenuhi kebutuhan tanpa harus menggantungkan hidup mereka pada orang lain atau pihak luar.
c. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Sumodiningrat dalam Ambar Teguh 2004: 82, pemberdayaan masyarakat tidak bersifat selamanya, dengan kata lain