Faktor Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan

90 sampah. Dalam kegiatan pengelolaan sampah dengan bank sampah terkandung upaya memandirikan masyarakat untuk mengurangi sampah yang mereka hasilkan, memanfaatkan sampah dan mendaurulang sampah. Program bank sampah tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat. Pemberdayan masyarakat menurut Sunyoto Usman 2008: 31 adalah sebuah proses dalam bingkai usaha memperkuat kemandirian. Pemberdayaan merupakan usaha untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dengan cara memberikan pemahaman pengendalian tentang kekuatan sosial, ekonomi, dan politik. Pemberdayaan masyarakat tidak bersifat selamanya, dengan kata lain pemberdayaan masyarakat berlangsung melalui suatu proses belajar yang dilakukan secara bertahap hingga mencapai kemandirian. Proses dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Menurut Hempri Suparjan 2003: 44, dalam rangka pemberdayaan masyarakat ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain: a. Meningkatkan kesadaran kritis atau posisi masyarakat dalam struktur sosial politik; b. Kesadaran kritis yang muncul diharapkan membuat masyarakat mampu membuat argumentasi terhadap berbagai macam eksploitasi serta sekaligus membuat pemutusan terhadap hal tersebut; c. Peningkatan kapasitas masyarakat; d. Pemberdayaan juga perlu mengkaitkan dengan pembangunan sosial dan budaya masyarakat. 91 Hal pokok yang paling utama dalam rangka pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran kritis atau posisi masyarakat. Pada tahap ini, seorang pemberdaya atau orang yang memberikan arahan akan menyadarkan masyarakat tentang keberadaannya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar bisa mandiri dengan proses pemberdayaan yang efektif Ambar Teguh S, 2004: 83. Dengan penyadaran dapat menunjukkan kondisi masyarakat saat itu dan menunjukkan pentingnya perubahan untuk memperbaiki keadaannya. Sehingga dapat merangsang pola pikir masyarakat untuk memperbaiki kondisi sehingga dapat tercapai masa depan yang lebih baik. Tahap penyadaran yang dilakukan oleh pengurus dan pengelola Bank Sampah Kartini yaitu berupa penyadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan dampak yang ditimbulkan jika sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh warga tidak dikelola dengan baik. Tahap penyadaran warga Dusun Randugunting dilakukan melalui kegiatan sosialisasi menabung dan sedekah sampah, penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, dan pelatihan pembuatan kerajinan yang berbahan baku sampah, serta pelatihan pengolahan sampah organic menjadi pupuk kompos. Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu rekayasa sosial social engineering untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Melalui bank sampah, ditemukan satu solusi inovatif untuk memaksa masyarakat memilah sampah. Dengan menyamakan sampah 92 serupa uang atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga mereka mau memilah sampah Kementerian Lingkungan Hidup, 2011: 7. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan membuat beberapa anggota PKK Dusun Randugunting, mempunyai ide untuk mengolah dan mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bernilai. Proses penyadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah dilakukan dengan cara kegiatan sosialisasi oleh para pengurus bank sampah Kartini. Hal ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Bambang Suwerda 2012: 59 cara yang ditempuh dalam menyadarkan masyarakat yaitu berupa kegiatan sosialisasi dan ajakan untuk menabung sampah, selain itu juga menggunakan brosur dan pemasangan leaflet di tempat-tempat yang strategis. Kegiatan sosialisasi dan pengenalan pengelolaan sampah mandiri kepada masyarakat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dan penyluhan dalam acara-acara tingkat desa seperti kegiatan PKK, dasawisma, dan pengajian serta melalui jejaring sosial seperti Face Book. Dalam setiap kegiatan pertemuan itu, masyarakat diajak untuk mengelola sampah dengan baik serta sebisa mungkin mengurangi penggunaan sampah plastik. 93 Setelah kesadaran kritis masyarakat muncul, diharapkan masyarakat mampu membuat keputusan untuk dapat ikut serta dan berperan aktif dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh bank sampah Kartini melalui berbagai macam program kerjanya. Para pengelola bank sampah kartini mensosialisasikan program kerja bank sampah kartini yang berupa kegiatan menabung sampah bertujuan agar masyarakat dapat ikut serta dalam kegiatan pengelolaan sampah dan menanamkan pentingnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bentuk pemandirian atau pendampingan yang dilakukan pengurus Bank Sampah Kartini kepada masyarakat dan nasabah berupa pendampingan pelatihan pengelolaam sampah serta pememilahan sampah yang bisa di diaur ulang serta pelatihan pemembuatan kompos dengan komposter yang ada di beberapa tempat di Dusun Randugunting serta selalu menngajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap asri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Dusun Randugunting menunjukkan bahwa dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti arisan, dasawisma, kegiatan PKK dan kegiatan pertemuan warga Dusun Randugunting lainnya, pengurus dan pengelola bank sampah Kartini selalu menyempatkan untuk memberikan sosialisasi tentang program bank sampah Kartini dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pengurus bank sampah Kartini.