Analisis Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda Soal

k = banyaknya butir soalbutir pertanyaan m = skor rata-rata Vt = varians total Jika harga r ii r tabel maka dapat dikatakan tes tersebut reliabel. Arikunto, 2002:166. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r ii = 0,863 dengan taraf signifikan 5 dab N = 40 diperoleh r tabel = 0,312. Karena r ii r tabel , maka soal tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, perlu juga dianalisis tingkat kesukaran. Adapun rumus analisis tingkat kesukaran soal adalah: DP : B A B A JS JS JB JB + + Suherman, 1990:212 Keterangan: IK : indeks kesukaran JB A : jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas JB B : jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah JS A : banyaknya siswa pada kelompok atas JS B : banyaknya siswa pada kelompok bawah Dengan interpretasi nilai tingkat kesukaran butirnya dapat menggunakan tolok ukur sebagai berikut: Tabel 3. Kriteria Tingkat kesukaran Interval Kriteria IK : 0,00 0,00 IK 30 , ≤ 0,30 IK 70 , ≤ 0,70 IK 00 , 1 ≤ IK : 1,00 Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah Suherman, 1990:213 Berdasarkan hasil uji coba dari 40 soal diperoleh soal yang terlalu mudah, mudah, sedang dan sukar. Soal dengan kategori mudah ada 5 soal yaitu nomor 13, 23, 24, 31 dan 40. Soal dengan kategori sedang ada 32 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, dan 39. Untuk kategori sukar ada 3 soal yaitu nomor 9,11 dan 14. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 12.

3.5.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Arikunto, 2002:211 Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut: DP : A B A JS JB JA − Keterangan: DP : Daya Pembeda JB A : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar JB B : jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JS A : jumlah siswa kelas atas Suherman, 1990:201 Klasifikasi Daya Pembeda: Tabel 4. Kriteria Daya Pembeda Soal Interval Kriteria DP 00 , ≤ 0,00DP 20 , ≤ 0,20DP 40 , ≤ 0,40DP 70 , ≤ 0,70DP 00 , 1 ≤ Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik Suherman,1990:202 Berdasarkan hasil uji coba dari 40 soal diperoleh 8 soal yang mempunyai daya beda baik yaitu nomor 16, 17, 19, 20, 22, 31, 36 dan 40. soal dengan kategori cukup ada 27 soal yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 18, 21, 23, 24, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 37, 38 dan 39. soal dengan kategori jelek ada 4 soal yaitu nomor 2, 25, 27 dan nomor 32. Sedangkan soal dengan kategori sangat jelek hanya ada 1 soal yaitu soal nomor 11. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 12. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa 36 item dari 40 item yang diujicobakan layak untuk dipakai yaitu dengan kriteria valid dan mempunyai daya pembeda yang tidak jelek, sehingga soal tersebut dapat digunakan. Jadi untuk keperluan pengambilan data, digunakan 36 soal dengan waktu 90 menit.

3.6 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas X-6 Mata Pelajaran Ekonomi sub pokok bahasan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro Semester Genap di MA Negeri Situbondo Tahun Aja

0 4 20

Penerapan Metode Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X 1 Sma An-Najah Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Pada Pokok Bahasan Interaksi Sosial

6 92 168

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Konsumsi Dan Tabungan Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

0 5 214

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMA KALAM KUDUS MEDAN PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 3 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS X SMA NEGERI 3 BINJAI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 22

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kuasi Eksperimen dalam Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu

0 0 54

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JEKULO KUDUS.

0 0 3

Materi Ekonomi SMA Kelas X (Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi)

0 0 2

Soal Ulangan Ekonomi SMA Kelas X Semester 1 Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi

0 0 1