42
Gambar 3.25 Authentic Cadence pada birama 22
3. Bagian B
Bagian ini terdapat dimulai pada birama 24 dan berakhir di birama 34 dengan progresi akor V-i-V-I, frase di birama 24-27
direpetisi pada birama 28-34 yang kemudian membentuk sebuah kalimat pada bagian B ini. Pada bagian ini Kolintang sopran
memainkan Ostinato akor V-I sedangkan Kolintang Tenor memainkan oktaf nada bass gitar dengan teknik Roll untuk
mempertegas harmoni dari akor yang digunakan. Dalam bagian B ini penulis ingin mendeskripsikan karakteristik
musik dan tarian Salsa yang lahir, berkembang, dan menjadi identitas Puerto Riko yang kemudian menjadi salah satu musik
pengiring dansa Latin paling populer di dunia setelah Merengue, Tango dan Chachacha.
Gambar 3.26 Pola motif yang mendeskripsikan musik dan tarian Salsa
43
4. Bagian C
Bagian ini terdapat pada birama 33-42 dengan pengulangan. Pada bagian ini tonalitasnya dimodulasi ke A mayor untuk
menimbulkan kesan riang dengan hanya menggunakan satu akor saja tanpa adanya progresi. Kemudian dalam segi harmoni,
instrumen Kolintang sopran dan kolintang Tenor memainkan pola akor secara unisono yang dimainkan dalam interval oktaf.
Maksud penulis dalam membuat bagian C ini adalah untuk mendeskripsikan pertanian tebu yang tumbuh subur disana dan
sangat mempengaruhi perkembangan aspek ekonomi dan industri didalam masyrakat Puerto Riko secara masif. Dikatakan bahwa
gula merupakan ekspor terbesar yang dilakukan oleh Puerto Riko
5
.
Gambar 3.27 Pola motif yang menggambarkan pertanian tebu di Puerto Riko
5. Coda
Bagian ini terdapat pada birama 43-45 dengan pola sinkopasi kombinasi pecahan seperenambelasan yang pola aksennya
diselingini oleh solo conga dan timbales. Kemudian pada birama 44-45 pola melodinya kromatis dengan not seperenambelasan utuh
yang dimainkan secara unison oleh seluruh instrumen.
5
Fred A. Carlson, Geography of Latin America, New Jersey; Prentice Hall. Inc, 1967, 461
44
Gambar 3.28 Pola motif bagian Coda
D. Trinidad y Tobago Calypso