Latar belakang masalah Risty Hilmi Rasdini F3209091

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam menghadapi krisis global saat ini, bank mempunyai peranan penting bagi aktivitas perekonomian yang ada di indonesia. Dalam rangka menambah sumber-sumber penerimaan bank serta untuk memberikan pelayanan kepada nasabahnya, bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berjangka, deposito, dan menyalurkan kembali dana kepada masyarakat guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu juga memiliki peranan dalam menyelaraskan dan menyeimbangkan pelaksanaan pembangunan. Dunia Perbankan banyak digunakan oleh masyarakat pada saat ini. Perkembangan dari dunia perbankan sendiri sangat pesat karena hampir segala bidang perekonomian berhubungan dengan dunia perbankan. Sejauh ini pihak pemerintah cukup mendukung perkembangan dunia perbankan terkhususnya untuk perkembangan Bank Perkreditan Rakyat. Karena pihak pemerintah sedang menggalakkan dan menghidupkan berbagai usaha kecil dan menengah atau sering dikenal dengan istilah UKM Usaha Kredit Menengah yang berarti usaha mikro harus didukung dengan peningkatan persediaan modal yang bisa dipenuhi commit to user oleh bank-bank mikro, salah satunya adalah Bank Perkreditan Rakyat, dalam rangka peningkatan KUR Kredit Usaha Rakyat. Selain itu untuk menghindari adanya praktek-praktek Lintah Darat atau Rentenir yang marak di lingkungan pengusaha swasta terutama di kalangan pengusaha kecil Home Industri dikarenakan kebutuhan modal yang mendesak, sejauh ini pihak pemerintah dan masyarakat lebih mempercayai kinerja perbankan. Bank Perkreditan Rakyat yang lebih dikenal dengan BPR selain bersaing dengan bank-bank umum yang saat ini banyak membuka usaha mikro, juga bersaing dengan koperasi-koperasi yang banyak beredar di masyarakat. Namun lebih banyak keuntungan dan kelebihan menggunakan jasa perbankan serta nasabah lebih merasa aman baik dalam penyimpanan dana seperti tabungan dan deposito serta dalam pengambilan pinjaman atau kredit yang menggunakan jaminan. Fenomena tersebut, memacu semakin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Seiring dengan meningkatnya kemajuan ekonomi, perusahaan-perusahaan bersaing dalam meningkatkan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat serta meningkatkan pemasaran produk mereka agar dapat menarik perhatian masyarakat, sehingga membuat persaingan semakin ketat. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Semakin ketatnya persaingan mendorong PT. BPR TRIHASTA PRASODJO untuk lebih serius dalam merancang strategi pemasaran khususnya bauran pemasaran yang berpedoman pada 4P Produk, Place, Price dan Promotion . Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses dan berpengaruh terhadap volume penjualan suatu perusahaan. Menurut Swastha dan Irawan 1999, marketing mix didefinisikan sebagai “kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem perusahaan,yakni : produk, struktur harga, system promosi dan sistem distribusi.” Melihat pentingnya penerapan bauran pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan, maka penulis tertarik untuk mengamati dan membahas lebih detail mengenai topik tersebut dalam penulisan karya ilmiah ini. Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. BPR TRIHASTA PRASODJO KARANGANYAR” commit to user

B. Rumusan masalah