Metode Peramalan TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 18 2. Pengembangan Model Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu model, yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. 3. Pengujian Model Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas yang diharapkan. 4. Penerapan Model Setelah pengujian, analis menerapkan model dalam tahap ini, data historik dimasukkan ke dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan. 5. Revisi dan Evaluasi Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali.

G. Metode Peramalan

Menurut Render dan Heizer 2009 : 167 terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan. Pendekatan yang satu adalah analisis kuantitatif dan pendekatan lain adalah analisis kualitatif 1. Metode Kuantitatif Menurut Render dan Heizer 2009 : 167 Peramalan kuantitatif quantitative forecast menggunakan model matematis yang commit to user 19 beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Sehingga ketika melakukan peramalan periode yang akan datang, harus berdasarkan data-data pada masa lalu. a. Model Deret Waktu Time Series didasarkan pada asumsi bahwa deret waktu tersebut terdiri dari komponen-komponen Trend T, SiklusCycle C, Pola MusimanSeason S, dan Variasi AcakRandom R yang akan menunjukkan suatu pola tertentu Nasution, 2003 : 34. Menurut Nasution 2005 : 35 Penjelasan tentang komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut : 1 TrendCenderung T. Trend merupakan sifat dari permintaan dimasa lalu terhadap waktu terjadinya, apakah permintaan tersebut cenderung naik, turun atau konstan. 2 SiklusCycle C. Permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik, biasanya lebih dari satu tahun, sehingga pola ini tidak perlu dimasukkan dalam peramalan jangka pendek. Pola ini amat berguna untuk peramalan jangka panjang. 3 Pola Musiman Season S. Fluktuasi permintaan suatu produk dapat naik turun di sekitar garis trend dan biasanya berulang setiap tahun. Pola ini biasanya disebabkan oleh commit to user 20 faktor cuaca, musim libur panjang, dan hari raya keagamaan yang berulang secara periodik setiap tahunnya. 4 Variasi Acak Random R. Permintaan suatu produk dapoat mengikuti pola bervariasi secara acak karena faktor-faktor adanya bencana alam, bangkrutnya perusahaan pesaing, promosi khusus, dan kejadian-kejadian lainnya yang tidak mempunyai pola tertentu. Variasi acak ini diperlukan dalam rangka menentukan persediaan pengaman untuk mengantisipasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan permintaan. b. Moving Average menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang kita ramalkan. Render dan Heizer, 2009 : 170. Sedangkan pengertian Rata-rata Bergerak Moving Average menurut Buffa 1983 : 175 adalah rata-rata dari jumlah nilai n yang terpusat pada jangka waktu tertentu. Secara rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan sebagai berikut Rata-rata bergerak = n n sebelumnya periode permintaan  Untuk : n = jumlah periode dalam rata-rata bergera. Saat ada tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini. commit to user 21 Parktik ini membuat teknik peramalan lebih tanggap terhadap perubahan karena periode yang lebih dekat mendapatkan bobot yang lebih berat Render dan Heizer, 2009 : 172. Sercara rumus rata-rata bergerak dengan pembobotan sebagai berikut : Rata-rata bergerak dengan pembobotan =    bobot periode pada permintaan periode pada bobot   n n c. Exponential smoothing menurut Render dan Heizer 2009 : 174 merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun masih mudah digunakan. Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan data masa lalu. Secara rumus exponential smoothing dapat ditulis sebagai berikut : F 1 = F t-1 +  A t-1 – F t-1 Dimana F 1 : peramalan baru F t-1 : peramalan sebelumnya α : konstanta penghalus pembobot A t-1 : permintaan aktual periode 2. Peramalan Kualitatif Ada dua pakar yang menguraikan tentang peramalan kualitatif yang pertama menurut Render dan Heizer 2009 : 167 terdapat empat teknik peramalan kualitatif yang berbeda : commit to user 22 a. Juri dari Opini Eksekutif Dalam metode ini pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat umumnya digunakan dengan model statistik dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi permintaan kelompok. Render dan Heizer, 2009 : 166 b. Komposit Tenaga Penjualan Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang bisa ia dapat capai dalam wilayahnya. Render dan Heizer, 2009 : 167 c. Metode Delphi Teknik peramalan yang menggunakan suatu proses kelompok sehingga memungkinkan para ahli membuat peramalan. Render dan Heizer, 2009 : 167. Sedangkan Menurut Nasution 2003 : 32 Metode Delphi adalah metode ini merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. d. Survei Pasar Konsumen Metode peramalan yang meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka dimasa depan. Render dan Heizer, 2009 : 168. Sedangkan menurut Nasution 2003 : 32 Survei Pasar Konsumen adalah metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. commit to user 23 Pengukuran Kesalahan Peramalan Pengukuran kesalahan digunakan untuk mengetahui metode mana yang sesuai untuk diterapkan dalam suatu perusahaan guna melakukan peramalan. Karena semakin kecil nilai kesalahan maka metode tersebut semakin cocok untuk diterapkan dalam suatu perusahaan guna melakukan peramalan. Menurut Nasution 2003 : 30 Ada empat ukuran yang biasa digunakan yaitu : 1. Rata-rata Deviasi Mutlak Mean Absolute Deviation : MAD MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kenyataannya. Secara matematis, MAD dirumuskan sebagai berikut : MAD = n F A t t   Dimana : A : Permintaan Aktual pada periode –t F t : Peramalan Permintaan Forecast pada periode –t n : Jumlah periode peramalan 2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan Mean Square Error : MSE MSE dihutung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut : commit to user 24 MSE =   n F A t t 2   3. Rata-rata Kesalahan Peramalan Mean Forecast Error = MFE MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut: MFE =   n F A t t   4. Rata-rata Presentase Kesalahan Absolut Mean Absolute Percentage Error = MAPE MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan presentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaanaktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi presentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. MAPE = t t t A F A n        100 commit to user 25

BAB III TINJAUAN PUSTAKA