commit to user
25
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan Perkebunan Rumpun Sari Kemuning I PT. RSK I pada
awalnya merupakan milik bangsa Belanda dengan nama NV. Cultur Mascave Kemuning dengan alamat pusat di Nederland. Selama
masa penjajahan Belanda hak pemilikan tanah diatur dalam Undang-undang Agraria Belanda pasal 62 tahun 1870. Kemudian
peraturan Undang-undang tersebut menyatakan bahwa tanggal 11 April 1925, pemerintah Belanda memberikan Hak Guna Usaha
HGU dalam jangka waktu lima puluh tahun kepada kakak beradik yang bernama Johan dan Van Mender Vort yang merupakan warga
Belanda yang berkedudukan di Den Haag, Belanda. Mereka mencoba menanam teh di Lereng Gunung Lawu
yaitu di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi. Lahan Hak Guna Usaha HGU tersebut seluas 812,172 Ha
di Kecamatan Ngargoyoso dan 238,828 Ha di Kecamatan Jenawi sehingga pada saat itu luas kebun keseluruhan 1051 Ha, yang
pada saat itu ditanami Teh dan Kopi. Johan memberi nama perusahaan tersebuit NV. Cultur Maatschappij Kemuning sedang
commit to user
26
pengolahannya diserahkan kepada Firma Watering and Labour yang berkedudukan di Bandung.
Pada tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia, perkebunan diambil alih oleh pemerintahan Jepang, kegiatan finansial
mengalami kemacetan karena kebun diserahkan kepada penduduk setempat sehingga mengakibatkan tanaman teh dan kopi banyak
yang mati karena tidak terawat dengan baik sehingga penduduk tidak mengalami keuntungan.
Kegiatan finansial berjalan kembali setelah Jepang pergi dari Indonesia akibat kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun
1945. Dan pada tahun 1945 sampai awal tahun 1948 perkebunan Kemuning dipimpin oleh Ir. Sarsito, sedang pertengahan tahun
1948-1950, perkebunan Kemuning dikuasai oleh pemerintah militer Republik Indonesia yang hasil produksinya digunakan untuk
membiayai perjuangan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Konferensi Meja Bundar pada tanggal 19 Mei
1950 sampai dengan 30 Desember 1952, perkebunan Kemuning diserahkan kembali pada NV. Cultur Maatschappij Kemuning. Pada
tanggal 1 Januari 1953 berdasarkan Undang-undang No 3 1952 RI, Hak Guna Usaha Kemuning dicabut dari NV. Cultur
Maatschappij Kemuning. Koperasi ini pun bertahan sampai pada bulan September 1965 karena pengurusnya banyak yang terlibat
dengan peristiwa G30 SPKI.
commit to user
27
Tahun 1965, Koperasi tersebut dibubarkan oleh pemerintah dan dipegang sementara KODAM IV Diponegoro selama dikelola
KPKK area lahan yang mulanya 1051 Ha hanya tersisa 546,864 Ha dan hanya tanaman teh saja. Berdasarkan keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 17HGUDA71 pada tanggal 3 November 1971 dibentuk PT. Rumpun yang berada di bawah yayasan Rumpun
Diponegoro. Pada tahun 1980 PT. Rumpun dipecah menjadi dua yaitu :
a. PT. Rumpun Antan dengan komoditi Karet, Kopi, Kelapa, Randu dan Cengkeh yang meliputi perkebunan :
1 Perkebunan Carui kebun Darmo Kradenan di Banyu Mas. 2 Perkebunan Samudra di Banyu Mas
3 Perkebunan Carui Rejodadi di Cilacap 4 Perkebunan Jati Pablengan di Semarang
5 Perkebunan Sluwak di Pati b. PT. Rumpun teh dengan komoditi Kopi dan Teh yang meliputi
perkebunan : 1 Perkebunan Kemuning di Karanganyar, Surakarta.
2 Perkebunan Mandini di Kendal, Semarang 3 Perkebunan Kaligitung di Semarang
Pada bulan Maret 1990 PT. Rumpun Teh bekerjasama dengan PT. Astra Agro Niaga di Jakarta. Setelah bekerjasama
dengan PT. Astra Agro Niaga perkebunan Kemuning mengalami
commit to user
28
kemajuan diantaranya adalah dilakukan perluasan lahan dan itu dilakukan selama dua tahun yaitu tahun 1990-1991 sebesar 149,33
Ha dan tahun 1991-1992 sebesar 248,58 Ha dari luas seluruh kebun Kemuning yang terdiri dari artea produktif 414,4 Ha, area
pembibitan 3 Ha, area yang belum menghasilkan 315,44 Ha. Sedangkan area produktif yang ada di perkebunan Kemuning 16,32
Ha. Kemudian pada tanggal 01 Mei 2004 PT. Rumpun ini menjadi hak perorangan. Hal itu bisa terjadi karena PT. Astra Agro Niaga
ingin lebih berkonsentrasi menangani perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, sahan dari perkebunan non kelapa sawit
ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain dan salah satunya adalah saham PT. Rumpun Sari Kemuning I ini dibeli oleh Bapak Ketut
Gede Yudantara yang berasal dari Bali. kemudian Bapak Ketut Gede Yudantara ini bekerja sama dengan PT. Sumber Abadi Tirta
Sentosa PT. SATS. PT. Sumber Abadi Tirta Sentosa PT. SATS merupakan
salah satu perusahaan Divisi Argo dan perkebunan dibawah Yudiko Group yang merupakan perusahaan multinasional. PT. Rumpun
Sari Kemuning I ini hanya menangani masalah pengolahan produk dan pengiriman produk pada konsumen. Sedangkan PT. Sumber
Abadi Tirta Sentosa yang menangani masalah manajemen pemasaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan. Karena
PT. Rumpun Sari Kemuning I adalah perusahaan delivery order jadi
commit to user
29
melakukan pengiriman barang berdasar perintah dari PT. Sumber Abadi Tirta Santosa SATS.
2. Lokasi Pabrik Perkebunan PT. Rumpun Sari Kemuning I terletak di bagian
barat lereng gunung Lawu, sekitar 8 Km dari Tawangmangu 38 Km dari Surakarta. Pabrik pengolahan berada di desa Kemuning,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Batas-batas kebun PT. Rumpun Sari Kemuning I di sebelah
barat berbatasan dengan PTP XVIII, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Jenawi, sebelah timur berbatasan dengan
Perhutani gunung Lawu Hutan Pinus Wonomarto, sebelah selatan Kelurahan Ngandungan, Ngargoyoso.
Lokasi pabrik
berdekatan langsung
dengan areal
perkebunan yang juga sebagai sumber bahan baku, sehingga efisien dalam pengangkutan bahan dasar sampai lokasi pabrik. Di
sekitar lokasi pabrik terdapat fasilitas umum seperti masjid, pasar dan puskesmas. Jalur transportasi juga mudah dijangkau oleh
karyawan. Hal ini sangat mendukung sekali dalam menjaga kelancaran pabrik.
Luas area perkebunan teh PT. Rumpun Sari Kemuning I secara keseluruhan 435,82 Ha dengan area tanam 391,97 Ha,
yang dibagi menjadi 2 afdeling A dan afdeling B. Afdeling A seluas 222,26 Ha dengan area tertanam 214,26 Ha. Afdeling B seluas
commit to user
30
215,56 Ha dengan area tertanam 177,71 Ha. Dari pembagian areal ini, terdiri dari areal yang menghasilkan dan areal yang tidak
menghasilkan. Selain itu juga dilakukan pembagian areal tanaman produktif, areal tanah pembibitan, areal tanah cadangan, areal
tanah untuk jalan, sarana transportasi dan tanah untuk emplasemen pabrik, jurang dan sungai
3. Visi dan Misi Seperti halnya perusahaan dan organisasi-organisasi yang
lain PT. Rumpun Sari Kemuning I juga memiliki Visi dan Misi guna menunjang kegiatan perusahaan serta untuk menetapkan target
perusahaan ke depan. Visi
Mewujudkan Perkebunan Teh di PT. Rumpun Sari Kemuning I sebagai salah satu perusahaan perkebunan di jawa tengah yang
profesional dengan mengedepankan sumber daya manusia dan kelestarian lingkungan hidup
Misi 1. Menyelenggarakan usaha di bidang perkebunan berupa barang
dan jasa guna memupuk keuntungan demi kemajuan dan keberlanjutan perusahaan serta kesejahteraan karyawan.
2. Mengelola usaha perkebunan untuk mencapai hasil yang optimal bagi perusahaan, karyawan dan masyarakat disekitar
kebun.
commit to user
31
3. Meningkatkan produktifitas dan disiplin seluruh tenaga kerja yang ada demi tercapainya kuantitas dan kualitas produksi yang
mempunyai daya saing tinggi di dunia perdagangan baik Nasional maupun Internasional.
4. Mengelola usaha perkebunan yang taat kepada aturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia demi
terciptanya suasana kerja yang aman, nyaman dan ramah lingkungan.
4. Struktur Organisasi Pengertian Organisasi menurut Haryani 2001 : 36 adalah
suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan. Dari pengertian di atas dapat
pula diartikan bahwa organisasi adalah suatu lembaga atau sekelompok orang atau masyarakat yang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup
penentuan tujuan, pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja, pengembangan staf. Dalam perusahaan ini misalnya keterkaitan
dengan konsumen, negosiasi dengan pemasok, menghasilkan produk, dan interaksi dengan peraturan yang ada.
commit to user
32
a. Organisasi PT. Rumpun Sari Kemuning I Struktur organisasi mengatur wewenang dan kegiatan
pengaturan kerja agar segala sesuatu menjadi tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai, karena pada dasarnya pendirian
suatu perusahaan adalah untuk mencapai tujuan utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan perlu
adanya bentuk pengorganisasian yang baik dan teratur. Apabila kegiatan pengorganisasian semakin baik maka seseorang dapat
mendelegasikan tugas, tanggung jawab serta wewenangnya kepada bawahan yang dipercaya. Dengan adanya struktur
organisasi diharapkan akan tercipta suatu manajemen produksi yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya dalam mencapai
tujuan produksi, selain itu perusahaan juga bisa bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan atas kegiatan-kegiatan
produksi dibawahnya. Pengaturan dan kebijakan sepenuhnya PT. Rumpun Sari
Kemuning I berada pada direksi yang berkedudukan di kantor Jakarta : Jl. Boulevard Raya, wisma Gading Permai Blok AR-1
No. 9-10A Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara 14240. Sedangkan untuk menjalankan tugas dari sistem direksi
diserahkan pada bagian organisasi perkebunan PT. Rumpun Sari Kemuning. Bentuk organisasi yang diterapkan adalah
Organisasi Lini Garis.
commit to user
33
PT. Rumpun Sari Kemuning I menerapkan sistem Organisasi Lini karena jumlah karyawan sedikit dan devisinya
hanya satu yaitu pengolahan teh hijau. Organisasi ini menerapkan organisasi yang sederhana dengan struktur
organisasi yang jelas sehingga tidak terjadi pelemparan kewajiban dan menyalahkan orang lain. Keuntungan dan
kelemahan organisasi Lini yaitu : 1 Keuntungan
a Kesatuan Komando terjalin dengan baik karena pimpinan berada diatas suatu tangan kepala.
b Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat. c Rasa solidaritas antar karyawan umumnya tinggi karena
saling mengenal. 2 Kelemahan
a Seluruh organisasi tergantung pada satu orang, sehingga kalau orang itu tidak mampu maka seluruh organisasi
akan terancam kehancuran. b Adanya kecenderungan pimpinan akan bertindak secara
otokrasi. c Kesempatan karyawan untuk berkembang akan terbatas.
Masing-masing bagian di dalam organisasi harus memiliki tugas dan wewenang yang jelas.
commit to user
34
Di bawah ini dijelaskan tentang job discription dari masing- masing bagian dalam struktur organisasi pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I. 1 Administratur Manajer
Tugas dan tanggungjawab administratur manajer adalah : a Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi semua
kegiatan dalam bidang tanaman, proses produksi, administrasi, penguasaan materi atau personal serta
penanganan wilayah perkebunan termasuk harta dan kekayaan perusahaan.
b Melaksanakan perencanaan Direksi. c Mengumpulkan dan mengajukan usulan-suslan maupun
pendapatan untuk bahan perbaikan. d Memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Wewenang yang dimiliki administratur manager adalah : a Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
bawahan, instansi pemerintah dan organisasi masyarakat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugasnya
b Menentukan keputusan prinsipil dan kebijaksanaan dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas sesuai
dengan garis-garis yang telah ditetapkan Direksi. 2 Kepala Tata Usaha
commit to user
35
Kepalan Tata Usaha mempunyai tugas dan wewenang dan tanggungjawab sebagai berikut :
a Mewakili pimpinan apabila ditunjuk atau apabila pimpinan berhalangan.
b Menyiapkan kebutuhan dana kepada masing-masing departemen dari Direksi atau kantor Head Office.
c Mengadakan hubungan kerja dengan karyawan sesuai dengan fungsinya serta memelihara hubungan baik demi
kelancaran tugas operasional. d Mengontrol tugas-tugas administrasi bagian umum.
e Atas persetujuan administratur melaksanakan pembelian bahan dan barang berkala besar untuk keperluan
perusahaan. f Mengatur pembayaran upah sesuai dengan daftar upah
yang telah disetujui oleh administratur. 3 Kepala Tanaman
Tugas kepala tanaman adalah a Mengawasi segala kegiatan yang ada pada kebun dan
pengelolaannya. b Membantu administratur dalam mengevaluasi kesalahan
karyawan pekerja.
commit to user
36
c Melaksanakan konsolidasi pada kebun bilamana ada serangan HPT Hama Penyakit Tanaman dan kematian
tanaman. d Memberitahukan pada administratur apabila kebun ada
serangan HPT. e Menangani dan mengevaluasi pengelolaan tanaman dan
pemetikan di kebun pada afdeling yang dikuasainya. 4 Kepala Pabrik dan Teknik
Tugas dan wewenang Kepala Pabrik sebagai berikut : a Berkewajiban menyiapkan sarana transportasi kebun,
antara lain untuk angkutan bahanpucuk, pupuk, karyawan dll.
b Berkewajiban memelihara infrastruktur dan bangunan. c Berkewajiban
melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan pengelolaan bahan dasar dari kebun sampai
menjadi produk siap kirim. d Menjalankan administrasi produksi pengolahan sesuai
kebijaksanaan. 5 Kerani Gudang Material
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Gudang Material adalah
a Mengatur masuk dan keluarnya material baik dari HO maupun dari pembelian lokal.
commit to user
37
b Mengadministrasikan dan memelihara barang-barang dalam gudang.
c Bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha. 6 Kerani Personalia dan Umum
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Personalia dan Umum adalah :
a Melaksanakan tugas dalam hal pengaturan cuti karyawan. b Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib
kantor dan tugas untuk sekretaris kebun. c Menyelenggarakan urusan umum, surat menyurat dan
tugas untuk sekretaris kebun. d Menertibkan dan mengawasi hal-hal yang berhubungan
dengan urusan kesahatan, agama serta olah raga. e Membuat
rencana, mengkoordinir,
mengawasi pelaksanaan tugas security, pembinaan wilayah tutorial,
personal administrasi umum. f Menyusun bahan laporan sesuai dengan tugasnya atau
dari masing-masing departemen untuk dikirimkan ke kantor pusat ataupun Direksi.
7 Kerani Keuangan dan Kasir Tugas dan tanggung jawab dari Keuangan dan Kasir adalah :
a Mencatat keluar masuknya uang perusahaan untuk gaji maupun operasional kebun.
commit to user
38
b Membuat laporan keuangan mingguan tiap departemen. 8 Kerani Tanaman
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Tanaman adalah : a Mencatat dan memberikan laporan mengenai data
pengelolaan tanaman di kebun secara keseluruhan baik pekerjaan petik, rawat, HPT, dll.
b Membuat daftar upah karyawan tanaman. 9 Kerani Gudang Produksi
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Gudang Produksi adalah
a Mencatat dan memberikan laporan mengenai stock produksi kering.
b Melayani pembeli yang sesuai dengan DO yang diterbitkan dari HO.
c Mencatat keluar masuknya produksi kering. 10 Kerani Pabrik Olah
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Pabrik Olah adalah : a Mencatat produksi dari kebun sampai siap untuk diolah.
b Membantu proses produksi teh dari penyimpanan pengolahan sampai siap di salurkan.
11 Kerani Timbang Pabrik Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Timbang Pabrik
adalah :
commit to user
39
a Mencatat dan menimbang produksi dari pemetik. b Mengawasi produksi dari kebun sampai pabrik dan
mencatat hasil penimbangan dari masing-masing mandor panen.
12 Mandor Panen Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Panen adalah :
a Mengawasi dan mengkoordinir jalannya pemetikan pucuk teh basah yang ada di kebun.
b Bertanggung jawab kepada atasan terhadap hasil yang dipanen.
c Mengawasi tenaga kerja pemetik dan mengontrol pemetikan yang dilakukan oleh pemetik.
13 Mandor Rawat dan HPT Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Rawat dan HPT
adalah a Mengawasi bagian perawatan kebun baik gulma maupun
Hama Penyakit Tanaman. b Menjaga tanaman agar terkendali terhadap hama dan
penyakit tanaman. 14 Mandor Olah
Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Olah adalah : a Mengawasi pekerja yang sedang melakukan pengolahan
commit to user
40
b Bertanggung jawab terhadap kualitas maupun kuantitas produksi yang diolah.
15 Kepala Keamanan Tugas dan tanggung jawab dari Kepala Keamanan adalah :
a Menjaga keamanan perusahaan. b Membuat laporan tentang keamanan perusahaan.
c Membuat laporan sebagai bila ada peninjauan dari HO maupun instansi lain.
d Mencatat keluar masuknya kendaraan angkut produksi perusahaan maupun dari pihak lain.
16 Mekanik Tugas dan tanggung jawab dari Mekanik adalah :
a Mengontrol dan menjaga kelangsungan kerja mesin dan peralatan di dalam pabrik.
b Mengontrol dan mengganti bahan bakar c Mereparasi mesin dan peralatan apabila mengalami
kerusakan. d Mengontrol kebersihan mesin atau alat yang digunakan.
17 Mandor Sortasi Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Sortasi adalah :
a Mengawasi pekerja yang sedang melakukan sortasi. b Mengontrol dan menangani proses agar hasil produksi
sesuai dengan mutu yang dihasilkan oleh perusahaan.
commit to user
41
18 Driver Tugas dan tanggung jawab dari Driver adalah :
a Mengangkut hasil produksi dari kebun b Menjaga kendaraan agar tetap bersih dan baik
c Mengantarkan administrasi manager perjalanan dinas luar apabila diperlukan.
b. Ketenagakerjaan Karyawan PT. Rumpun Sari Kemuning I sebagian besar
berasal dari lingkungan di sekitar pabrik yang berasal dari Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi.
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. Rumpun Sari Kemuning I secara keseluruhan sebanyak 724 karyawan baik
karyawan kebun maupun pabrik dengan pembagian sebagai berikut :
1 Karyawan staf sebanyak 4 orang 2 Karyawan bukan staf sebanyak 3 orang
3 Karyawan bulanan sebanyak 57 orang 4 Pegawai harian tetap PHT sebanyak 63 orang
5 Pegawai harian lepas PHL sebanyak 597 orang 6 Karyawan I mandor memegang 35 orang dalam setiap
afdeling. Sedangkan untuk penggajian atau pembayaran karyawan
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
commit to user
42
1 Karyawan Staff dan non staf, penggajiannya merupakan wewenang dari direksi pusat dan digaji setiap bulan sekali.
2 Karyawan harian tetap dan harian lepas penggajiannya merupakan wewenang bagian administratur dan digaji dua
kali dalam satu bulannya yaitu pada tanggal 15 dan 28. Sistem penggajian atau pengupahan yang dilakukan PT.
Rumpun Sari Kemuning I didasarkan atas hasil kerja yang disesuaikan dengan sifat pekerjaannya. Apabila ada kelebihan
jam kerja bagi karyawan harian maka akan dihitung sebagai lembur yang besarnya disesuaikan dengan keputusan Menteri
Tenaga Kerja RI No. Kep. 06MEN1997. Sedangkan untuk karyawan pemetik borongan atau upah yang diberikan adalah
apabila pucuk yang dihasilkan mempunyai analisa pucuk muda sebesar 55, maka setiap 1 Kg pucuk tersebut dihargai Rp.
340,00 dan apabila analisa pucuk kurang dari 55 maka setiap 1 Kg pucuk tersebut dihargai sebesar Rp. 270,00
Jam kerja karyawan terbagi atas : 1 Pekerja Kantor
Jam kerja kantor yang diberlakukan di PT. Rumpun Sari Kemuning I adalah sebagai berikut :
a Senin s.d. Kamis : Jam 07.00-14.00 WIB
b Jumat : Jam 07.00-11.00 WIB
c Sabtu : Jam 07.00-13.30 WIB
commit to user
43
2 Pekerja Pabrik Jam kerja yang diberlakukan bagi karyawab pabrik proses di
PT. Rumpun Sari Kemuning I terbagi atas : a Bagian proses produksi :
1 Shift I jam 09.00-16.30 WIB 2 Shift II jam 16.30-23.30 WIB
3 Shift III jam 00.00-07.30 WIB b Bagian sortasi
1 Shift I 15.00-23.00 WIB 2 Shift II 23.00-07.00 WIB
c Bagian Pengemasan Jam kerja 07.00-15.00 WIB
3 Pekerja Kebun Jam kerja pemetik kebun mulai pukul 05.30-13.00 WIB
c. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan Dalam meningkatkan gairah kerja dan produktifitas serta
dalam rangka menjalankan fungsi sosial, maka berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan
harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Adapun sarana dan prasarana, fasilitas dan jaminan sosial
yang diberikan oleh PT. Rumpun Sari Kemuning I untuk kesejahteraan karyawannya adalah sebagai berikut :
commit to user
44
1 Perumahan Pemberian rumah yang disediakan oleh PT. Rumpun
Sari Kemuning khusus diberikan kepada staff-staff tertentu, khususnya manajer kepala administratur, kepala pabrik dan
kepala kebun. 2 Pendidikan
PT. Rumpun Sari Kemuning I menyediakan peralatan dan fasilitas untuk kegiatan pendidikan bagi anak karyawan,
antar lain adalah sekolah taman kanak-kanak. 3 Pemberian Cuti kepada Karyawa
nā Pemberian cuti bagi karyawan maksimal 12 hari dalam 1
tahun dan 1 bulan dalam 3 tahun. 4 Sarana Olahraga
Untuk kebutuhan sarana dan prasarana olah raga bagi para karyawan di PT. Rumpun Sari Kemuning, maka
disediakan fasilitas olah raga seperti gedung olah raga dan lapangan bulu tangkis.
5 Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PT. Rumpun
Sari Kemuning I : a Pemeriksaan kesehatan
b Program KB c Pemeriksaan Ibu hamil dan bantuan biaya persalinan
commit to user
45
d Tunjangan kecelakaan kerja 6 Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK
Semua karyawan yang tercatat sebagian karyawan PT. Rumpun Sari Kemuning I diikutkan dalam asuransi sosial
tenaga kerja sesuai dengan PP No. 331997 7 Promosi Jabatan
Setiap karyawan mendapat kesempatan dan bimbingan yang sama untuk maju dan berprestasi. Bagi karyawan yang
dipromosikan akan diberikan surat pengangkatan dan gaji disesuaikan dengan jabatan baru.
8 Penghargaan Perusahaan memberikan penghargaan apabila
a Mengabdikan diri
pada perusahaan,
sehingga memberikan reputasi dan nama baik bagi perusahaan.
b Berusaha atau mencegah perusahaan dari kehancuran atau bencana.
c Karyawan yang bekerja dalam waktu tertentu secara terus
menerus, sungguh-sungguh,
dan selalu
mendapatkan nilai baik. 9 Bantuan Sosial
Bantuan sosial yang diberikan perusahaan seperti : a Sumbangan kematian atau kesusahan
commit to user
46
Bantuan sosial lainnya seperti tunjangan hari raya bagi karyawan tetap, pernikahan.
10 Lain-lain Pembagian pakaian seragam untuk karyawan staff dan
karyawan non staff dan karyawan tetap setiap bulan sekali. Sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh pegawai,
karyawan staff, dan karyawan tetap selama jam kerja seperti mobil dan sepeda motor.
5. Produk Pelaksanaan produksi harus sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Ketrampilan dan konsistensi kerja diperlukan dalam pelaksanaan prosuksi karena dapat
mempengaruhi hasil produksi dan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan
proses produksi.
Peramalan produksi
perlu dilaksanakan terlebih dahulu dalam membuat perencanaan
produksi sehingga apa yang menjadi tujuan peruisahaan dapat tercapai. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan bahan
baku, hasil produksi, dan kadar air pucuk daun teh yang telah diolah. Peramalan produksi sangat penting bagi perusahaan karena
dapat mempengaruhi anggaran biaya produksi, besarnya produk yang akan diproduksi agar sesuai dengan permintaan pasar dan
perencanaan inventory.
commit to user
47
a. Proses Produksi teh hijau PT. Rumpun Sari Kemuning I Berdasarkan SOP yang dibuat perusahaan proses produksi teh
hijau dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 3.2. Diagram Alir Pengolahan Daun Teh pada
PT. Rumpun Sari Kemuning I
Pucuk daun teh
Penghamparan maksimal 40cm
Pelayuan T=90
-100 C, t=15-30 menit, Ka 56-67
Penggulungan t=15-20 menit
Pengeringan Awal T=110
-135 C, t=20-30 menit, Ka 30-35
Pengeringan Akhir I T=100
C, t=20-30 menit, Ka 15-20
Pengeringan Akhir II T=70
-100 C, t=10-12 menit, Ka 2-3
Sortasi Pengemasan
Pengepakan Penyimpanan
Penggudangan
commit to user
48
b. Tahap-tahap pengolahan teh hijau pada PT. Rumpun Sari Kemuning I
1 Bahan baku a Sumber Bahan Baku
Penyediaan bahan baku merupakan faktor penting dalam pengolahan teh hijau. Pengolahan teh hijau di PT.
Rumpun Sari Kemuning I menggunakan bahan dasar berupa pucuk daun teh yang diperoleh dari hasil
pemetikan di kebun milik PT. Rumpun Sari Kemuning I. adapun luas total perkebunan teh milik PT. Rumpun Sari
Kemuning I adalah 435,82 Ha dengan area tanam 391,97 Ha, yang dibagi menjadi 2 afdeling A dan afdeling B.
Afdeling A seluas 222,26 Ha dengan area tertanam 214,26 Ha. Afdeling B seluas 215,56 Ha dengan area
tertanam 177,71 Ha. Dari dua afdeling tersebut dibagi menjadi 27 blok dengan perincian afdeling A terdiri dari
13 blok dan afdeling B terdiri dari 14 blok. Bahan baku yang digunakan oleh pabrik PT.
Rumpun Sari Kemuning Iterdiri dari beberapa jenis tanaman teh, yang semuanya terdiri dari empat jenis
tanaman teh yaitu TRI 2025, TRI 2024, Gambung GB dan Cihiruan CIN. Dari keempat jenis tersebut, yang
commit to user
49
paling banyak ditanam oleh pabrik teh PT. Rumpun Sari Kemuning I adalah TRI 2025.
Penanaman pohon teh yang dilakukan oleh pabrik PT. Rumpun Sari Kemuning I merupakan penanaman
dengan sistem pagar yaitu penanaman pohon teh secara berjajar. Dengan penanaman sistem pagar untuk setiap
satu hektar tanah, kira-kira terdapat 9.000 sampai dengan 16.000 batang pohon teh.
b Spesifikasi bahan baku dan jumlah penyediannya Pucuk teh merupakan bahan baku yang terdiri dari
peko kuncup yang belum terbuka dan ditambah dua daun muda di bawahnya.
Kualitas bahan baku merupakan faktor terpenting yang menentukan kualitas dari hasil akhir pengolahan
teh. Perawatan dan pengangkatan pucuk mulai dari pemetikan sampai ke pabrik perlu diperhatikan karena
bertujuan untuk menjaga kualitas dari pucuk daun teh tersebut. Adapun penyediaan bahan dasar dapat
dipengaruhi oleh : 1 Musim
Apabila datang musim kemarau hasil pucuk daun muda yang diperoleh semakin berkurang yaitu sekitar
4-9 ton per harinya, sedangkan kalau musim
commit to user
50
penghujan tiba, maka pucuk daun muda yang diperoleh semakin meningkat yaitu sekitar 12-16 ton
per harinya. Hal ini disebabkan karena tanaman teh tidak tahan terhadap cuaca panas dan kering. Tetapi
pada musim yang terjadi akhir-akhir ini yaitu musim hujan disertai panas yang cukup panjang, tanaman
teh yang dihasilkan relatif banyak dan stabil. 2 Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang memetik teh berasal dari perkampungan sekitar kebun. Jadi apabila ada salah
satu atau banyak pemetik teh yang sakit atau ada suatu acara yang tidak bisa ditinggalkan, maka secara
otomatis pemasukan pucuk daun teh yang diperoleh akan berkurang karena berkurangnya pegawai yang
bertugas memetik teh. 2 Proses Pengolahan
Sebelum proses pengolahan daun teh, dilakukan penimbangan dan penghamparan. Penimbangan dilakukan
dua kali, dimana penimbangan pertama dilakukan di kebun yang bertujuan untuk mengetahui banyaknya pucuk yang
didapat pemetik oleh masing-masing pemetik guna menentukan berapa besar upah masing-masing pemetik.
commit to user
51
Penimbangan kedua dilakukan di pabrik, yang bertujuan mengontrol kebenaran penimbangan di kebun,
serta merencanakan proses pengolahan juga menentukan hasil teh kering yang akan diperoleh.
a Penghamparan Tujuan dari penghamparan adalah meminimalisir
kadar air atau menguapkan kadar air daun teh menjadi kurang lebih 65-70. Penghamparan ini membantu
proses respirasi. Penghamparan merupakan proses pelayuan pendahuluan, tinggi penghamparan kurang
lebih 40 cm selama 2 jam di suhu ruangan 25 C.
b Pelayuan Pelayuan merupakan langkah pertama dalam proses
pengolahan teh hijau. Tujuan pelayuan ini mengurangi kadar air dari sisa penghamparan 65-70 menjadi
56-67. Disamping itu, juga bertujuan supaya pengolahan berikutnya berjalan baik sebab daun yang
segar biasanya mudah sobek hancur bila digulung. Pada dasarnya proses pelayuan adalah daun teh
dimasukkan ke dalam rotary panner melalui conveyor, pucuk teh akan mengalami pemanasan dan akan
mengalami penguranganb kadar air. Selama pemanasan, enzim-enzim dalam daun akan mengalami inaktivasi
commit to user
52
daun menjadi layu dan lentur, warna menjadi hijau tua zaitun. Pelayuan ini berjalan selama 5 menit. Peralatan
yang dipergunakan selama proses pelayuan dipanasi dengan menggunakan suhu 90
-100 C melalui burner
atau kompor minyak dengan nozzle. Pelayuan yang baik pada umumnya menghasilkan
pucuk lemas merata, dengan kadar air antara 65-70. Jadi, selama proses pelayuan terjadi penguapan air
sebesar 30-35 dari seluruh berat pucuk teh. Ciri-ciri pelayuan dikatakan baik apabila pucuk layu berwarna
hijau muda, tekstur lentur dan lemas, daun layu merata, bila diremas daun tidak mengeluarkan cairan yang
menempel pada telapak tangan. c Penggulungan
Selama proses penggulungan ini terjadi perubahan- perubahan baik kimia maupun fisik yang antara lain dapat
disebabkan oleh penggulungan partikel dan kontak udara dengan enzim oksidae yang berada di pucuk daun teh
sehingga akan terjadi reaksi oksidae. Mesin yang dipakai untuk penggulungan biasanya
menggunakan mesin press roller. Mesin roller ada 2 jenis yaitu single action 26 inchi dan double action 36 inchi.
Single action roller adalah mesin roller mejanya diam dan
commit to user
53
yang berputar adalah jacketnya silinder tegak tempat pucuk digulung, sedangkan pada action double roller,
baik meja maupun jacketnya berputar berlawanan arah yang dilengkapi dengan alat press untuk membentuk
gulungan supaya kenampakan semakin baik. Mengingat bahwa proses terjadinya fermentasi pada pengolahan teh
hijau harus dihindarkan maka sebaiknya proses penggulungan teh hijau harus dihindarkan maka
sebaiknya proses penggulungan menggunakan roller yang berkukuran kecil yaitu 26 inchi karena kapasitasnya
kecil hanya 40 kg pucuk layu pergiling sehingga mesin roller tersebut dapat cepat terisi dan cepat bisa tergulung.
Tujuan dari proses penggulungan ini adalah untuk membentuk mutu teh secara fisik, karena selama proses
ini pucuk akan dibentuk menjadi gulungan kecil-kecil. Semakin halus bahan dasarnya maka akan semakin
cepat dan semakin banyak hasilnya. Kriteria
daun teh
yang telah
mengalami penggulungan, diantaranya :
1 Daun teh tergulung dengan baik 2 Bila dijatuhkan atau dilemparkan gulungan tetap utuh
3 Warna hijau tua agak kekuningan, basah karena cairan dalam daun sudah keluar.
commit to user
54
4 Timbul aroma yang khas. d Pengeringan Awal
Pengeringan ini menggunakan mesin yang disebut ECP Belong kepanjangan dari Endless Chain Pressure
Drier. Bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada daun teh sampai batas tertentu, yaitu
antara 30-35. Selain itu berfungsi mencegah fermentasi dan menghasilkan warna serta aroma yang
khas. Pengeringan awal dimulai dari hasil pucuk yang telah
digulung dengan kadar air 65-70, dimasukan pengering ECP, melalui rak bertingkat. Pada saat
bahan dimasukkan, bahan diratakan oleh sisir perata dengan ketebalan 3 cm. Pemasukan pucuk dilakukan
secara kontinyu dan merata.
Guna terjaminnya
pengeringan yang baik. Produk kering yang dihasilkan dari mesin ECP ini berkadar air 30-35, lama
pengeringan mesin ECP berkisar 25 menit. Hasil pengeringan awal pucuk daun jika diremas tidak keluar
air dan tidak hancur serta warna tetap hijau. Dalam pengeringan, pucuk agar tidak mengalami
fermentasi, digunakan udara panas yang tinggi antara 110
-135 C dan ditiupkan menggunakan Blower.
commit to user
55
Pembagian angin haruslah rata pada semua tingkatan stage agar dapat diperoleh derajat kekeringan yang
sama. Udara dapat dimasukkan dari atas ataupun bawah namun yang jelas angin haruslah merata. Untuk
mendapatkan udara panas sampai sushu 135 C
digunakan dapur api atau Heat Exchanger HE, dimana dengan bahan bakar solar atau minyak tanah sebagai
sumber energinya. Angin panas yang masuk keruangan ECP adalah
panas hasil induksi, artinya angin panas tersebut dihasilkan dari angin luar yang dihisap oleh blower
melalui tungku api besi panas sehingga dihasilkan angin panas dengan suhu sampai 135
C. Api dari burner tidak boleh masuk ke ruang pengering sebab asapnya dapat
menyerap kelembapan dan dapat menyimpan bau yang tidak diinginkan.
Untuk memperoleh mutu teh yang baik diperlukan pengaturan suhu, dengan menggunakan thermostat yang
dihubungkan dengan termokontrol, sehingga panas untuk pengeringan dapat diatur. Jika pengeringan tidak
terkontrol akan berakibat panas terlalu tinggi dan akan diperoleh hasil pengeringan awal yang tidak sesuai
dengan yang diinginkan, yaitu terlalu kering ataupun
commit to user
56
hangus. Jika suhu terlalu rendah, maka daya penguapan air akan rendah.
e Pengeringan Akhir Dalam pengeringan akhir, digunakan dua buah
mesin yaitu Rotary Dryer dan Ball Tea. Kedua mesin tersebut menggunakan suhu 90
C-100 C. Proses ini
menentukan untuk produk teh hijau yang dihasilkan. Dengan Rotary Dryer, pengeringan dilakukan selama 1-
1,5 jam sampai kadar air 2-3, sedangkan Ball Tea memerlukan
waktu selama
6-12 jam
dengan menggunakan suhu 70
C-100 C. Jika teh sudah kering,
proses dilanjutkan dengan poles, dimana mesin tetap berjalan tetapi pemanasan dihentikan. Hasil dari
pengeringan ini teh hijau akan berwarna hijau kehitam- hitaman dengan aroma wangi yang khas teh hijau. Dalam
proses ini terdapat beberapa ketidak seragaman hasil teh dikarenakan teknis para pekerja. Terkadang waktu dalam
ball tea terlalu lama atau terlalu sebentar di banding waktu yang telah ditentukan pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I. jika waktu terlalu lama maka menyebabkan hasil teh tidak sesuai dengan kadar air yang telah
ditentukan, begitu juga sebaliknya.
commit to user
57
f Sortasi Proses ini merupakan proses pengelompokkan teh
berdasarkan mutu teh hijau dan proses ini bertujuan memisahkan dan membentuk jenis-jenis mutu agar teh
hijau dapat diterima di pasaran. Secara singkat prosesnya sebagai berikut :
1 Teh hijau yang telah kering, dimasukkan ke dalam ayakan bertingkat, ayakan dengan lubang paling atas
berdiamter 8mm hasil teh yang lolos ayak 8mm diayak kembali pada ayakan yang kedua dengan
diameter 4mm. Hasil ayakan ini terdiri dari Jikeng dan Tulang.
a Jikeng Adalah teh dengan bentuk daun kurang tergulung
dan melebar, warna hijau kekuning-kuningan sampai warna hijau kehitaman, aroma wangi, tidak
apek, benda asing tidak terdeteksi, gagang maksimum 7 kadar air maksimum 10.
b Tulang Adalah teh hijau yang semua partikelnya berupa
gagang berwarna kuning kecoklatan. 2 Teh yang lolos ayakan 4 mm, diayak kembali dengan
lubang yang beriameter 3 mm, adapun yang tidak
commit to user
58
lolos disortasi secara manual, hasilnya adalah teh dengan jenis Peko.
3 Dari hasil ayakan berdiameter 3 mm, yang lolos disortasi dengan manual diambil tulangnya hasilnya
adalah Peko Super, dan yang tidak lolos ayakan 3 mm juga disortasi dengan manual, hasilnya adalah
Peko. Peko merupakan mutu nomor I teh hijau yang terdiri dari beberapa jenis :
a PSK Peko Super Kecil Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat
terpilin, kecil
bentuknya, warnanya
hijau kehitaman, tercampur tulang 2.
b PSB Peko Super Besar Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat
terpilin berwarna hijau kehitaman, berukuran lebih besar dari Peko Super Kecil PSK tercampur
tulang 2. c Cm Chun Mee
Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai
hitam, tercampur serat dan tulang 2. 4 Jumlah teh bubuk dust pertikel teh kecil dan
terbuka tidak lebih dari 3 jumlahnya.
commit to user
59
Jenis mutu teh tersebut adalah Mutu I Peko, mutu II Jikeng, mutu III bubuk dan mutu IV tulang. Untuk teh
berkualitas ekspor, proses sortasi lebih teliti dan rumit, dimana teh harus dipisahkan kualitas berdasarkan
ukuran, dan kualitas yang baik dan tinggi haruslah bersih dan ukran tehnya merata atau sama. Selain itu teh ini
juga harus terpisah dengan bagian tulang gagang teh. g Pengemasan
Setelah melalui beberapa proses pengolahan maka teh hijau yang telah diproduksi harus segera dikemas.
Pengemasan ini bertujuan untuk melindungi produk teh hijau dari kerusakan fisik akibat pengaruh suhu dan atau
sebab lain. Di samping itu, tujuan pengemasan juga mempermudah dalam pengangkutan serta efisiensi
dalam penyimpanan. Tempat atau wadah pengemasan adalah karung plastik dan alat yang digunakan adalah
sekop plastik, tali rafia, jarum dan semuanya dalam kondisi bersih. Teh hijau yang telah diap dikemas,
dimasukkan ke dalam karung plastik dengan skop plastik kemudian dijahit. Setelah pengemasan kemudian teh
dimasukkan dalam kemasan dan ditimbang dengan berat masing-masing karungkemasan harus sama.
commit to user
60
Yang membedakan antara produk lokal dan eksport adalah jenis karung yang digunakan. Jika kualitas eksport
menggunakan karung tebal yang berwarna coklat yang sebelum dimasukkan dalam karung terlebih dahuu
dilapisi plastik pada bagian dalamnya. Sedangkan untuk prosuk lokal cukup dibungkus dengan karung plastik
berwarna putih. h Penyimpanan
Setelah proses pengemasan selesai kemudian dilakukan
penyimpanan. Penyimpanan
bertujuan melindungi teh agar tidak rusak dan terjaga tetap kering
demikian pula kualitas dan kuantitas teh. Kondisi gudang tempat penyimpanan dalam keadaan bersih, tidak basah
atau lembab dan haruslah tetap kering. Suhu gudang berkisar antara 25
C-30 C dan
kelembapan nisbi tidak tinggi guna menghindari penguapan udara.
B. Laporan Magang Kerja