Ciri – ciri Utama Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah :
a. Mempengaruhi perilaku
Tujuan IMC adalah mempengaruhi khalayak sasran. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari
sekedar mempengaruhi kesadaran merk atau memperbaiki perilaku konsumen terhadap merk.
b. Berewal dari pelanggan dan calon pelanggan
Adalah bahwa prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada komunikator merk untuk
menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.
c. Menggunakan seluruh bentuk kontak
IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan kontak yang menghubungkan merk atau perusahaan dengan pelanggan
mereka sebagai jalur penyampaian pesan yang potensial.
d. Menciptakan sinergi
Semua elemen komunikasi harus kompak, koordinasi sangat lah penting agar tecipta suatu kesinambungan dalam kegiatan
komunikasi pemasaran terpadu.
e. Menjalin hubungan
Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjalinnya hubungan yang baik antara merek atau perusahaan dengan
pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan IMC adalah kunci
dari terjadinya hubungan tersebut. Terence A. Shimp, 2003 : 24
– 29
B. Pengantar Periklanan
Periklanan memiliki peranan penting dan menjadi salah satu bagian dari kehidupan industri modern, dan biasanya ditemukan pada
negara maju dan negara yang sedang berkembang. Perkembangan periklanan di dorong oleh semakin beragamnya media baik cetak maupun
elektronik. Berbagai pendapat dikemukakan tentang apa yang dimaksud
iklan, begitu kompleknya aktivitas periklanan, dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bagian dari komunikasi. Sedangkan pengertian periklanan
didefinisikan sebagai keseluruhan proses meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.
Pengertian jika ditinjau dari sejarahnya adalah dari bahasa Inggris, Advertising berasal dari kata kerja
to advertise
yang berarti berulang
– ulang dan
clame
yang berarti berseru. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa
periklanan adalah ssalah satu kegiatan komunikasi yang mempunyai unsur – unsur, yaitu :
- Kekuatan yang menarik
- Proses mempengaruhi bentuk penghidangan
- Cara memikat perhatian public
- Penyesuaian
Periklanan bukanlah bisnis menggambar dan komputer grafis, perikklanan adalah bisnis ide dan kreatif Roman, Maas Nisenholts,
2005. Menggambar hanyalah ekspresi citra yang tuangkan sebagai bentuk konsep ide di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri,
menggambar lebih merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Seperti yang telah dilakukan PPPI d
alam “Tata Krama dan Tata Guna Periklanan Indonesia” , yang mendefinisikan iklan sebagai segala
bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan pada sebagian atau seluruh masyarakat khalayak.
C. Perkembangan Iklan di Indonesia
Kegiatan periklanan di Indonesia sudah lama digunakan karena sejak adanya perdagangan di Indonesia kegiatan yang baru telah dimulai.
Melalui pedagang dan pengembara hasil – hasil bumi Indonesia dapat
dikenal ke berbagai negara, tidak hanya negara tetangga yang letaknya berdekatan dengan Indonesia, namun sampai ke benua Eropa yang
jaraknya sangat jauh. Bagaimana kira – kira proses periklanan tersebut
dapat berlangsung, tentunya masih sangat sederhana. Dalam dunia pemasaran pesan berantai ataudengan kata lain “the word of mouth”.
Untuk lebih jelas tahapan perkembangan iklan secara garis besar adalah sebagai berikut :
Sebelum Penjajahan Periklanan masih sangat tergantung pada media yang dapat menyampaikan
pesan iklan dari penjual kepada calon pembeli. Disamping itu dikenal juga “Sign board” semacam merek toko sekarang yang berfungsi menunjukkan
tempat. Dalam Masa Penjajahan
Situasi dunia periklanan adalah sebagai pencerminan tingkat hidup orang kota serta feodal dalam semua lapangan kehidupan.
Tahun 1945 – 1950 Situasi saat itu adalah saat bangsa Indonesia berjuang mempertahankan
kemerdekaan yang baru saja diraih.sistem peiklanan yang terjadi pada saat itu dapat dikatakan sebagai terusan dari sistem yang berlaku sebelumnya.
Tahun 1950 – 1959 Dapat dikatakan periode serba liberal, baik ekonomi maupun politik.
Tingkat “liberal” dalam perekonomian negara Indonesia saat itu tidak dapat dikatakan sebagai keadaan “
free market
” sebenarnya. Arti liberal pada saat itu tidak lebih dari tingkat masuknya barang
– barang import secara bebas dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup terutama
kebutuhan primer pada saat produksi Indonesia belum lagi berfungsi. Tahun 1959 – 1965
Indonesia dalam fase melaksanakan ideal “berdikari” dalam segala bidang. Pintu perdagangan mulai ditutup untuk dunia luar, khususnya dunia luar
yang tidak disenangi, yakni negara – negara “imperial” barat. Pemerintah
melindungi secara ketat industri – industri nasional ini terhadap segala
kemungkinan persaingan dari luar negeri. Tahun 1966 – sekarang
Keadaan telah berubah sekarang khususnya dalam dunia periklanan. Dimana sudah tidak ada larangan untuk bekerja sama dengan dunia luar,
ataupun pembatasan yang kaku terbatas terhadap pemasaran iklan. Hal ini berlaku pada semua media. Lwin Aitchison, 2003
D. Media Periklanan