Public Relations dan Marketing Public Relations

e. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilakan oleh perusahaan. f. Mencagah pergeseran penggunaan barang jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh konsumen.

D. Public Relations dan Marketing Public Relations

Dahulu , PR dianggap sebagai pelengkap dari marketing. Para marketing memberikan perhatian utama agar produknya memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang dijual dengan harga yang kompetitif, terdistribusi dengan luas , dan dipromosikan besar-besaran lewat iklan. Secara bertahap pandangan ini berubah karena sejumlah alasan yaitu protes dari konsumen tentang kualitas dan keamanan produk, berbagai isu tentang perusahaan dan masalah-masalah image perusahaan. Akibat dari semua itu , produk sebuah perusahaan tetap penting, pelanggan juga mulai menilai segala kebijakan dan praktek perusahaan. Dalam artikel berjudul “ Marketing dan Public Relations ” yang dimuat dalam Journal of Marketing tahun 1978, Philip Kolter dan William Mindak mempertanyakan : “ Dimana marketing berakhir dan PR dimulai ? , dan dimana PR berakhir dan marketing dimulain? “ Rhenald Kasali, 1994 : 59. Kesamaan antara MPR dan PR adalah keduannya merupakan fungsi eksternal yang penting bagi sebuah perusahaan, keduannya memulai fungsinya dengan analisis dan perencanaan dari sudut pandang kepuasan pihak luar. Perbedaanya adalah yang satu bertujuan untuk membuat perusahaan lebih berorientasi kepada pasar market oriented, sementara yang satunya bertujuan agar perusahaan menjadi lebih berorientasi publik public oriented. Berdasarkan pernyataan tersebut Philip Kolter dan William Mindak mengusulkan 5 model dalam memandang hubungan organisasi antara marketing dan PR, 5 usukan tersebut adalah : 1. Terpisah tapi memiliki fungsi yang sejajar : Pandangan tradisional bahwa marketing dan PR memiliki perspektif dan kapasitas yang berbeda. Marketing berperan untuk merasakan , melayani , dan memuaskan kebutuhan pelanggan. PR berperan untuk menciptakan citra positif kepada publik perusahaan yang beraneka ragam agar publik tersebut tidal mengganggu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. 2. Sejajar tapi memiliki fungsi yang tumpang tindih : Pandangan bahwa marketing dan PR memiliki fungsi yang penting dan terpisah tetapi juga memiliki beberapa fungsi yang sama. Contoh tumpang tindihnya yang paling jelas adalah dalam hal publisitas produk. Perusahaan dapat mengalokasikan publisitas produk pada departemen marketing ataupun bila diperlukan melaliu departemen PR. 3. Marketing memiliki fungsi yang dominan : Pandangan bahwa corporate PR sebaiknya diletakkan dibawah supervisi corporate marketing . PR berperan khususnya untuk mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya, bukan untuk berperan sebagai wakil perusahaan. 4. PR memiliki fungsi yang dominan : pandangan bahwa PR seharusnya mensupervisi marketing. Perusahaan memiliki kewajiban untuk sebisa mungkin memuaskan publik tersebut. Memuaskan pelanggan adalah salah satu kewajiban yang masuk dalam bagian marketing. Kepuasan pelanggan harus dibuat seimbang dengan kepuasan publik. 5. Maketing dan PR memiliki fungsi yang sama : Pandangan bahwa kedua fungsi tersebut merupakan konsep dan metodologi yang memiliki titik temu. Marketing dan PR , keduanya sama-sama membahas tentang publik dan pasar , sama-sama mengerti perlunya membuat segmentasi pasar dan sama-sama menyadari pentingnya sikap pasar, persepsi dan image dalam membuat program dan pentingnya manajemen proses yang terdiri dari analisis , perencanaan , implementasi dan kontrol. 10 10 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Pustaka Utama, Jakarta, 1994, hal : 59-60. Uyung Sulaksana dalam bukunya dalam bukunya Integrated Marketing Communicnation menjelaskan fungsi PR dan peran penting MPR dalam mendukung program pemasaran. 1. Peran Public Relations. Pentingnya fungsi PR sudah diakui banyak perusahaan , karena itu perusahaan yang bijak akan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengelola hubungannya dengan unsur-unsur penting dalam masyarakat. Keterbatasan alat-alat komunikasi korporat dan media lainnya juga memberi peluang bagi pemanfaatan PR secara lebih optimal. Fungsi Utama PR adalah : a Hubungan dengan pers, yaitu menyajikan berita dari informasi tentang perusahaan dengan cara sepositif mungkin. b Publisitas produk yaitu mensponsori berbagai program yang dapat mempublikasikan produk tertentu. c Komunikasi korporat yaitu meningkatkan kesepahaman organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal. d Lobi yaitu menjalin hubungan yang erat dengan para penentu kebijakan. e Konseling yaitu memberi saran manajemen tentang isu-isu publik dan bagaimana perusahaan mesti menyikapinya serta tentang citra perusahaan. 2. Peran Marketing Publik Relations MPR Manajer pemasaran dan humas tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi pada laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Perbedaan ini terjembatani oleh penerapan marketing PR yang secara langsung mendukung promosi perusahaan atau produk serta pembentukan citra. Jadi MPR berfungsi untuk mendukung program pemasaran , sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program penasaran. MPR mempunyai beberapa peran penting dalam perusahaan, yaitu : a. Mendukung peluncuran produk. b. Membantu repositioning produk. c. Mempopulerkan kategori produk tertentu. d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. e. Membela produk yang lagi dalam masalah. f. Membangun citra perusahaan yang ikut mengkerek citra produk. 11 11 Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Komunication, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal : 123-127 BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Jejak Langkah Rumah Sakit Kasih Ibu.