Klasifikasi Buta Warna Perbandingan Efektivitas Ishihara Colour Blind Test dan Farnsworth Munsell Colour Blind Test di Fakuktas di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2013

Pigmen-pigmen di berbagai benda secara selektif menyerap panjang gelombang tertentu cahaya yang datang dari sumber-sumber cahaya, dan panjang gelombang yang tidak diserap dipantulkan dari permukaan benda. Berkas-berkas cahaya yang dipantulkan inilah yang memungkinkan kita melihat benda tersebut. Suatu benda yang tampak biru menyerap panjang gelombang cahaya merah dan hijau yang lebih panjang dan memantulkan panjang gelombang biru yang lebih pendek, yang dapat diserap oleh fotopigmen di sel-sel kerucut biru mata, sehingga terjadi pengaktifan sel-sel tersebut Sherwood, 2003. Gambar 2.2 Panjang Gelombang Persepsi Warna Dikutip dari:Guyton, A.C Hall, J.E 2008 Textbook of Medical Physiology, Philadephia: Elsevier Sauders.

2.6. Klasifikasi Buta Warna

Mata merupakan corak gelombang dengan kejenuhannya pada warna putih. Dikenal warna primer yaitu warna dasar yang dapat memberikan jenis warna yang terlihat dengan campuran ukuran tertentu. Buta warna dikenal berdasarkan istilah Yunani protos pertama, deutros kedua, dan tritos ketiga. Adapun klasifikasinya sebagai berikut: Ilyas,2012 1. Trikomat yaitu keadaan pasien mempunyai 3 pigmen kerucut yang mengatur fungsi penglihatan. Pasien buta warna dapat melihat Universitas Sumatera Utara berbagai warna akan tetapi dengan interpretasi berbeda dari normal,yang paling sering ditemukan adalah: • Trikomat anomali, dimana pasien mempunyai ketiga pigmen kerucut akan tetapi satu tidak normal. Pada anomali ini perbandingan merah hijau yang dipilih pada anomaloskop berbeda dibanding dengan orang normal. • Deutronomali dengan cacat pada hijau sehingga diperlukan lebih banyak hijau karena terjadi gangguan lebih banyak daripada warna hijau. • Protanomali di mana diperlukan lebih banyak warna merah untuk menggabungkan menjadi kuning baku pada anomaloskop, yang pada pasien terdapat buta berat terhadap warna hijau merah dimana merah lebih banyak terganggu. Protanomalia dan deutronomali diturunkan X-linked dan di Amerika terdapat pada 5 anak lak-laki. Bentuk keempat disebut akromatopsia atau buta warna total, di mana seseorang hanya dapat membedakan warna dalam bentuk hitam putih saja. 2. Dikromat, adalah pasien yang mempunyai 2 pigmen kerucut dan mengakibatkan sukar membedakan warna tertentu. • Protanopia, keadaan yang paling sering ditemukan dengan cacat warna merah hijau. • Deutronopia, kurang pigmen hijau. • Tritanopia, dimana terdapat kesukaran membedakan dengan warna merah dari kuning. 3. Monokromat atau akromatopsia dimana hanya terdapat satu pigmen kerucut monokromat rod atau batang. Bentuk-bentuk buta warnanya dikenal juga: • Monokromatisme rod batang atau disebut juga dengan suatu akromatopsia dimana terdapat kelainan pada kedua mata bersama dengan keadaan lain seperti tajam penglihatan kurang dari 660, nistagmus, fotofobia, skotoma sentral, dan mungkin terjadi akibat Universitas Sumatera Utara kelainan sentral hingga terdapat gangguan penglihatan warna total, hemeralopia buta silang tidak terdapat buta senja malam, dengan kelainan refraksi yang tinggi. • Monokromatisme cone kerucut, dimana terdapat hanya sedikit cacat, hal yang jarang, tajam penglihatan normal tidak terdapat nistagmus. Gambar 2.3 Persepsi Warna Pada Gangguan Mata Dikutip dari:Guyton, A.C Hall, J.E 2008 Textbook of Medical Physiology, Philadephia: Elsevier Sauders. Universitas Sumatera Utara

2.7. Diagnosis Buta Warna