Anatomi Retina Perbandingan Efektivitas Ishihara Colour Blind Test dan Farnsworth Munsell Colour Blind Test di Fakuktas di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2013

Karena kromosom X pada laki-laki selalu diturunkan dari ibu, dan tidak pernah dari ayahnya, buta warna diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya dan ibu tersebut dikatakan sebagai carrier buta warna. Keadaan tersebut terjadi pada sekitar 8 persen dari seluruh perempuan Guyton, 2008. Gambar 2.1 Bagan X-linked Dikutip dari : Howard Hughes Medical Institute,2006. Colour Blindness: More Prevalent Among Males. Available from: http:hhmi.orgsensesb130.html .

2.3. Anatomi Retina

Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus siliaris dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata. Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serata dan 0,5 mm pada kutub posterior. Di tengah retina posterior terdapat makula berdiameter 5-5,6 mm yang secara klinis dinyatakan sebagai daerah yang dibatasi oleh cabang-cabang pembuluh darah retina temporal Vaughan, 2012. Pada pertengahan bagian posterior retina terdapat daerah Universitas Sumatera Utara lonjong kekuningan yang disebut makula lutea, yang merupakan area retina dengan daya lihat paling jelas. Bagian anterior retina bersifat tidak peka dan hanya terdiri atas sel-sel berpigmen dengan lapisan silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi prosessus dan belakang iris Snell, 2006. Permukaan luar retina sensorius bertumpuk dengan lapisan-lapisan epitel berpigmen retina sehingga juga berhubungan dengan membran bruch, koroid, dan sklera. Di sebagian besar tempat, retina, dan epitel pigmen retina saling melekat kuat sehingga perluasan cairan subretina pada ablasi retina dapat dibatasi. Hal ini berlawanan dengan ruang subkoroid yang dapat terbentuk antara koroid dan sklera, yang meluas ke taji sklera. Dengan demikian, ablasi koroid akan meluas melampaui ora serrata, dibawah pars plana dan pars plikata. Lapisan-lapisan epitel pada permukaan dalam korpus siliaris dan permukaan posterior iris merupakan perluasan retina dan epitel pigmen retina ke anterior. Permukaan dalam retina berhadapan dengan vitreus Vaughan, 2012. Retina menerima darah dari dua sumber khorio kapilaria yang berada tepat diluar membran bruch, yang mendarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina, serta cabang-cabang dari arteri sentralis retina, yang mendarahi dua pertiga dalam retina Vaughan, 2012. Lapisan-lapisan retina, mulai dari sisi dalamnya, adalah sebagai berikut: Ilyas, 2012 1. Membrana limitans interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca. 2. Lapisan serat saraf, yang mengandung akson-akson sel ganglion yang berjalan menuju ke nervus optikus. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina. 3. Lapisan sel ganglion, yang merupakan lapis badan sel dari neuron kedua. 4. Lapisan pleksiformis dalam, yang mengandung sambungan- sambungan sel ganglion dengan sel amakrin dan sel ganglion. Universitas Sumatera Utara 5. Lapisan inti dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller. Lapisan ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral. 6. Lapisan pleksiformis luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal. 7. Lapisan inti luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan sel batang. 8. Mambrana limitans eksterna, merupakan membran ilusi. 9. Lapisan fotoreseptor, merupakan lapisan terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel kerucut. Retina merupakan bagian mata yang peka terhadap cahaya, mengandung sel-sel kerucut yang berfungsi untuk penglihatan warna dan sel-sel batang yang terutama berfungsi untuk penglihatan hitam dan putih serta penglihatan di dalam gelap. Pada umumnya, sel batang lebih pipih dan lebih panjang daripada sel kerucut, namun tidak selalu demikian. Pada bagian perifer retina, sel batang berdiameter 2 sampai 5 mikrometer, sedangkan diameter sel kerucut sebesar 5 sampai 8 mikrometer. Pada bagian tengah retina, yakni di dalam fovea sel batang dan sel kerucut lebih ramping dan memiliki diameter 1,5 mikrometer Guyton, 2008.

2.4. Fisiologi Mata