ANALISIS POLA BUSANA WANITA

31 1 2 3 4 5 5 Gambar 30 Bentuk Dasar Siluet Celana

5. ANALISIS POLA BUSANA WANITA

Busana wanita mempunyai desain yang beraneka ragam, dimana dengan keanekaragamannya sering kali menemui kesulitan dalam melakukan pecah pola busananya. Busana ada bermacam-macam desainnya, baik berupa gaun, rok, blus, celana, dan sebagainya yang masing-masing memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk membuat macam-macam bentuk busana tersebut harus dilakukan analisis desain maupun polanya, yang dilanjutkan mengubah pola dasar sesuai desain. Dengan demikian mengubah pola merupakan kegiatan mengubah pola dasar sesuai desain atau me- ngonstruksi pola busana dengan bermacam-macam bentuk sesuai desain. Konstruksi pola yang benar dan busananya enak dipakai di badan, dapat diperoleh dengan melakukan langkah-langkah yang betul dalam setiap mengubah pola. Langkah-langkah dalam mengubah pola disebut juga dengan prinsip-prinsip analisis pola atau pecah pola yang meliputi: 1 Menyimak gambardesain; 2 Memindahkan lipit bentuk; 3 Mengubah lipit bentuk; 4 Menggambar macam-macam garis hias; 5 Menggambar macam-macam model kerah; 6 Menggambar macam-macam model lengan; 7 Menggambar macam-macam model rok; 8 Mengonstruksi pola menurut desain. Mengubah model adalah menganalisis disain busana atau busananya mengenai siluetnya, bentuk kerahnya, bentuk lengannya, bentuk roknya, 32 garis-garis hiasnya, ukuran panjang busana, perbandingan bidang dan penggu- naan lipit bentuknya. Desain busana yang dianalisis pada umumnya berupa gambar busana yang berwujud foto hitam putih atau berwarna, gambar yang lengkap ataupun sketsa kasar saja. Oleh karena itu penganalisis harus dapat membaca dan menafsirkan serta pemecahan pola dalam , cara mengonstruksi polanya. Dengan demikian seseorang yang menganalisis poladesain harus tahu perbandingan lebar kerah terhadap bahu dan jatuhnya kerah yang luwes, besar saku terhadap ukuran panggul, perbandingan pias pada rok dan sebagainya supaya menghasilkan busana yang sesuai dengan disainnya dan bentuk badan si pemakainya serta nyaman dalam pemakaian Sehubungan dengan hal tersebut, teknik analisis pola busana wanita memerlukan ketelitian dan kecermatan dibandingkan dengan mengubah pola busana pria dan anak-anak. Busana wanita yang dibuat harus menonjolkan sisi feminim dari wanita dan dapat menonjolkan kelebihan yang dimilikinya sehingga dalam berpenampilan terlihat cantik, rapi dan menarik. Oleh karena itu dalam pembuatan busana wanita perlu dilakukan analisis dan pecah pola yang sesuai dengan desain dan bentuk tubuh seseorang. Supaya pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka perlu dilakukan analisis bentuk tubuh dan analisis desain. Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya bentuk tubuh yang ideal dimana terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan dan mempunyai proporsi tubuh yang seimbang. Desain busana kadang terlihat indah karena dibuat pada proporsi tubuh yang seimbang atau bentuk tubuh yang ideal, namun belum tentu desain yang tersebut cocok untuk orang lain yang bentuk tubuhnya berbeda. Dengan menganalisa bentuk tubuh akan dapat menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, sehingga kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi dengan teknik pengembangan pola yang tepat. Selain analisa bentuk tubuh, perlu juga dilakukan analisa desain busana dengan cara sebagai berikut: 1 33 Memperhatikan desain secara keseluruhan, terutama perbandingan letak bagian- bagian busana pada sikap berdiri model akan lebih memudahkan memahami desain busana yang akan dibuat; 2 Memahami gambar bagian-bagian busana pada desain, misalnya garis leher, garis lingkar badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada, yang akan memudahkan untuk menganalisa bagian–bagian busana yang ada pada desain; 3 Memahami desain busana pada badan bagian atasbadan atasblus, maupun bagian bawah.yang berbentuk rok maupun celana dengan berbagai variasinya; 4 Memahami letak jatuhnya bahan busana pada badan, yang dapat dapat diamati pada bagian sisi atau bagian bawah busana. Apabila dilihat pada bagian sisi maka bahan yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkirakan bahannya tebal dan kaku, sedangkan bahan yang mengikuti bentuk tubuh menandakan bahwa bahan yang digunakan bahan yang tipis atau melangsai. Untuk menganalisa bentuk tubuh dan model busana dengan baik dan benar diperlukan latihan yang banyak sehingga memudahkan dalam membuat pecah pola busana yang sesuai dengan desain. Berikut contoh menganalis desain blus dan mengubah pola blus: 34 Gambar 31 Mengubah Pola Blus Penjelasan: Desain tersebut berbentuk blus luar berkerah ½ tegak, memakai garis princes bagian muka dan bagian belakang dari bahu sampai kelim bawah, dan berlengan licin pendek . Blus panjangnya ± 10 cm dari garis panggul, panjang lengan ± 25 cm dan kerah setengah tegak pas pada garis leher dasar. Pola dasar rok dan badan disatukan, untuk membuat garis prinses pada pola muka terlebih dahulu kup bahu ditutup dan garis princes dibentuk dari pertengahan bahu melewati puncak payudara dan kup pinggang, lurus ke bawah. Tengah muka ditambah 2 cm untuk lidah belahan, dan 4 cm untuk lapisan ke bagian dalamnya. Bagian sisi ketiak diturunkan 1 cm, dan dikeluarkan 1,5 cm untuk kelonggaran, dibentuk sampai batas panggul, pada sisi bawah blus dikeluarkan 2 cm untuk melebarkan bagian bawah blus. Pola belakang mengubahnya sama dengan pola muka. Membuat pola kerah dengan ukuran lingkar leher dari batas tengah muka ditambah ukuran leher belakang. Menggambar kerung leher pada kerah dari garis siku dinaikkan 5 cm, seperti pada gambar. Pola lengan dibuat sama 35 dengan pola dasar lengan tetapi ukuran lingkar kerung lengan disesuaikan dengan lingkar lengan yang sudah dirubah.

6. Merancang Bahan dan Harga