Karakteristik Subyek Penelitian Korelasi Jumlah Netrofil dan Rasio NL dengan CKMB dan Troponin-T

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular RSHAM mulai September 2014 sd 27 Oktober 2014 dengan data subjek penelitian diambil dari rekam medis pasien IMAEST di RSHAM mulai April 2014 hingga Oktober 2014. Didapati jumlah sampel sebanyak 42 penderita IMAEST dengan onset ≤ 24 jam yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sehingga dapat diikutkan dalam penelitian.

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Subjek penelitian berumur rata-rata 54 tahun, dengan subyek termuda berumur 35 tahun dan yang tertua berumur 67 tahun. Mayoritas subyek adalah laki-laki berjumlah 39 orang 93 dan perempuan 3 orang 7. Faktor risiko PJK penderita yang utama adalah merokok 25 orang, diikuti hipertensi 20 orang, diabetes melitus 10 orang, dislipidemia 10 orang, dan riwayat keluarga 3 orang. Lama waktu dari mulai serangan infark miokard akut sampai tiba di IGD berkisar 2-24 jam, dengan rata-rata 13 jam. Jumlah leukosit awal saat tiba di IGD berkisar 7,34-25,37x10 3 mm 3 dengan nilai rata-rata 14,3x10 3 mm 3 . Jumlah netrofil saat pemeriksaan di IGD berkisar 5,93- 19,61x10 3 µL, dengan rata-rata 12x10 3 µL. Untuk nilai enzim jantung, CKMB awal berkisar 16-626 UL dengan rata-rata 208 UL, dan troponin-T dengan kisaran 0-2 µgL dengan rata- rata 1 µgL. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Karakteristik Klinis Pasien Pasien, n 42 Umur mean, tahun 35-67, 54 ± 7 Laki-lakiperempuan, n 393, 937 Hipertensi, n 20, 47,6 DM, n 10, 23,8 Merokok, n 25, 59,5 Dislipidemia, n 10, 23,8 Riwayat keluarga, n 3, 7,1 Onset IMAEST mean, jam 2-24 jam 13 ± 8

4.2 Korelasi Jumlah Netrofil dan Rasio NL dengan CKMB dan Troponin-T

Dilakukan uji normalitas terhadap data netrofil, rasio NL, CKMB dan troponin-T, dan diperoleh bahwa data CKMB berdistribusi normal, sedangkan yang lain berdistribusi tidak normal. Dilakukan uji transformasi data, hasilnya juga tidak berdistribusi normal, sehingga digunakan uji korelasi Spearman. Koefisien Korelasi r P Netrofil dan CKMB Netrofil dan Troponin-T Rasio NL dan CKMB Rasio NL dan Troponin-T 0,533 0,476 0,290 0,206 p 0.0001 p 0.001 p 0.062 p 0.192 Tabel 4.2 Korelasi Jumlah Netrofil dan Rasio NL dengan CKMB dan Troponin-T Dari uji korelasi spearman didapatkan bahwa jumlah netrofil berkorelasi positif dengan nilai CKMB r = 0,533, p 0.0001 dan juga nilai troponin-T r = 0,476, p 0.001, dengan sifat hubungan adalah sedang reasonable. Sedangkan nilai rasio NL dengan CKMB dan juga troponin-T juga berkorelasi positif tetapi tidak bermakna secara statistik. Universitas Sumatera Utara 4.3 Hubungan Jumlah Netrofil dan Rasio NL dengan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor KKvM Selama Perawatan di Rumah Sakit Jumlah netrofil dan juga rasio NL dibagi ke dalam 4 kuartil, kemudian dilakukan pencatatan kejadian klinis kardiovaskular mayor selama perawatan di rumah sakit gagal jantung akut, syok kardiogenik, mortalitas kardiovaskular, aritmia ventrikel pada masing- masing kuartil, yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4. Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Jumlah Netrofil x10 3 µL 10 n= 7 10-11,8 n=14 11.9-14.2 n=11 14,2 n=10 Mortalitas Syok Kardiogenik Gagal Jantung Akut VTVF 1 1 3 2 1 2 1 2 4 1 1 Total KKvM 2 3 6 8 Tabel 4.3 Jumlah kejadian klinis kardiovaskular mayor selama perawatan di rumah sakit berdasarkan kuartil jumlah netrofil Pada penelitian ini didapati 19 penderita dari total 42 sampel 45,2 yang mengalami KKvM. Jumlah penderita yang meninggal selama perawatan di rumah sakit mortalitas didapati 442 9,5, syok kardiogenik 642 14,2, gagal jantung akut 642 14, dan aritmia ventrikel 342 7. Dari empat penderita yang meninggal, tiga orang disebabkan oleh syok kardiogenik dan satu orang disebabkan ventrikular fibrilasi. Dari tabel 4.3 diperoleh pada 10 penderita dengan jumlah netrofil pada kuartil-4 14,2 x10 3 µL terdapat total 8 80 penderita dengan KKvM, yang mayoritas mengalami syok kardiogenik 4 orang, diikuti mortalitas 2 orang, gagal jantung akut 1 orang, dan aritmia ventrikel 1 orang. Total KKvM pada kuartil ke-4 jauh lebih banyak dibandingkan pada kuartil lainnya, dua kali lebih besar dibanding kuartil ke-2 dan empat kali lebih besar dibanding kuartil ke-1. Hal ini memberikan bukti bahwa pada jumlah netrofil yang sangat tinggi 14,2 x10 3 µL mempunyai makna prognostik yang lebih tinggi terhadap kejadian Universitas Sumatera Utara klinis kardiovaskular mayor mortalitas, syok kardiogenik, gagal jantung akut, aritmia ventrikel dibandingkan jumlah netrofil yang lebih rendah. Dari tabel 4.4 diperoleh pada nilai rasio NL pada kuartil-4 9,8 didapatkan total KKvM yang paling tinggi yang berjumlah 7 dari total 11 pasien 63, yang terdiri dari gagal jantung akut 3 orang, syok kardiogenik 1 orang, mortalitas 2 orang dan aritmia ventrikel 1 orang, mencakup 63 dari total pasien pada kuartil ke-4. Hal ini menunjukkan bahwa pada nilai rasio NL yang tinggi 9,8 mempunyai makna prognostik yang lebih tinggi terhadap kejadian klinis kardiovaskular mayor dibandingkan nilai rasio NL yang lebih rendah. Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Rasio NL 5,5 n=10 5,5-7,38 n=11 7,39-9,8 n=10 9,8 n=11 Mortalitas Syok Kardiogenik Gagal Jantung Akut VTVF 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 1 Total KKvM 2 5 5 7 Tabel 4.4 Jumlah kejadian klinis kardiovaskular mayor selama perawatan di rumah sakit berdasarkan kuartil nilai rasio NL

4.4 Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor KKvM dan Variabel Independen yang Mempengaruhinya

Dokumen yang terkait

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 1 15

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 4

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

0 0 17

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 4

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 1 3

Hubungan Jumlah Netrofil Dengan Nilai Enzim Jantung Dan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan Di Rumah Sakit Pada Pasien Penderita Infark Miokard Akut Elevasi ST Segmen Di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aterosklerosis - Hubungan Jumlah Netrofil Dengan Nilai Enzim Jantung Dan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan Di Rumah Sakit Pada Pasien Penderita Infark Miokard Akut Elevasi ST Segmen Di Rumah Sakit Umum Haji

0 0 12

Hubungan Jumlah Netrofil Dengan Nilai Enzim Jantung Dan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan Di Rumah Sakit Pada Pasien Penderita Infark Miokard Akut Elevasi ST Segmen Di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan

0 0 15